5 Luxury Brand yang Punya Potensi Investasi Menjanjikan, Bisa Lebih Profit dari Saham dan Emas

1 week ago 12

Fimela.com, Jakarta Situasi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini membuat masyarakat beramai-ramai mencari pilihan produk investasi yang tepat. Ketimbang saham, emas disebut-sebut menjadi produk investasi cukup aman karena nilainya yang cenderung terjaga. Namun pernahkah terpikir untuk berinvestasi di produk-produk luxury brand?

Menurut Laporan Kekayaan Knight Frank tahun 2024, orang kaya - mereka yang memiliki kekayaan bersih lebih dari $US30 juta (sekitar $45 juta) - biasanya mendedikasikan 20% dari portofolio mereka untuk barang koleksi mewah. Yang paling populer adalah seni, jam tangan, mobil klasik, hingga perhiasan.

Barang dan pelayanan mewah memang selalu dikaitkan dengan status tinggi dan eksklusivitas. Namun barang dari luxury brand menawarkan peluang untuk pertumbuhan kekayaan dan pemenuhan pribadi. Seperti dikutip dari The School of Luxury Retail, investasi barang mewah diakui menjadi pilihan finansial yang bijaksana untuk menghasilkan keuntungan dan keamanan di pasar yang stabil dan tidak stabil.

Produk barang mewah terbukti stabil dan menguntungkan dengan penekanan pada kualitas, eksklusitivtas, dan warisan brand. Hal ini menjadikannya pilihan untuk mencari keseimbangan antara pemenuhan estetika dan keamanan finansial.

Alasan luxury fashion brand jadi produk investasi

Ada beberapa alasan mengapa merek fashion luxury memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai produk investasi.

1. Investasi jangka panjang

Ada kemungkinan pertumbuhan nilai jangka panjang pada investasi barang mewah. Barang mahal seperti tas tangan mewah, jam tangan langka, mobil antik, dan perhiasan mewah sering kali meningkat nilainya seiring waktu dan berkinerja lebih baik daripada investasi konvensional seperti ekuitas dan obligasi. Bisnis mewah terkenal, seperti Patek Philippe, Hermès, dan Rolex, misalnya, memproduksi barang edisi terbatas yang nilainya meningkat karena kelangkaannya.

2. Eksklusivitas

Produk-produk dari merek-merek mewah seperti Louis Vuitton, Ferrari, dan Cartier lebih berharga karena langka dan sulit ditemukan. Produk-produk mewah biasanya dibuat dengan tangan, dibuat dalam jumlah kecil, atau dirancang khusus untuk Anda daripada diproduksi secara massal. Oleh karena itu, nilai barang-barang ini cenderung meningkat seiring dengan kelangkaannya.

3. Diversifikasi portofolio

Barang-barang mewah dapat menjadi tambahan yang bijaksana untuk campuran investasi Anda jika Anda ingin membuatnya kurang berisiko dan lebih seimbang. Barang-barang mewah tidak sering berubah mengikuti tren, berbeda dengan investasi konvensional seperti saham dan obligasi, yang nilainya dapat berfluktuasi seiring dengan pasar. Uang Anda tersebar di antara berbagai aset ketika Anda berinvestasi dalam barang-barang mewah, yang menurunkan risiko Anda secara keseluruhan.

4. Perlindungan Inflasi

Investasi mewah dapat berfungsi sebagai tindakan perlindungan terhadap inflasi. Tidak seperti uang tunai, yang kehilangan nilainya seiring waktu karena inflasi, barang-barang mewah seperti emas, berlian, dan real estat mewah sering kali mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilai asetnya.

Luxury brand yang direkomendasikan sebagai produk investasi

Lantas, merek fashion mewah apa saja yang memiliki potensi memberikan profit lebih baik daripada saham maupun obligasi, mengutip dari laman Russh.com?

1. Chanel

Diluncurkan pertama kali pada 1955, Chanel Flap Bag jadi salah satu tas tangan mewah tertua di pasaran. Awalnya tas ini dibanderol dengan harga 220 US Dollar atau sekitar Rp3,6 jutaan namun kini harganya bisa mencapai 12ribu US Dollar atau sekitar Rp201 jutaan.

2. Louis Vuitton

Tas Louis Vuitton Neverful jadi opsi tas jinjing yang tepat bagi banyak orang. Selain bisa dipakai untuk membawa berbagai kebutuhan sehari-hari, tas ini ternyata juga memiliki nilai investasi yang menarik. Tas LV Neverful memiliki kenaikan rata-rata nilai tujuh persen pertahun. Dengan model ini biasanya mempertahankan 85 persen dari nilai jual kembali. Di 2025, tas berukuran MM dijual dengan harga 3.050 dollar Australia atau sekitar Rp32,4 jutaan

3. Cartier

Gelang Love jadi karya yang paling ikonik dari Cartier. Gelang ini awalnya dihargai 250 US Dollar atau sekitar Rp4,1 jutaan pada 1969. Namun kini harganya bisa mencapai minimal 7.500 US Dollar atau sekitar Rp125 jutaan hinggaa lebih dari 80ribu US Dollar atau sekitar Rp1,3 milyar tergantung pada bahan, batu permata dan kepopuleran desain.

4. Hermes

Koleksi paling mewah dan jadi incaran investasi dari Hermes adalah Birkin. Selama periode 35 tahun, nilai tas Birkin meningkat hingga 500 persen. Hal ini sebagian disebabkan oleh kelangkaan dan keterbatasan jumlah produksinya. Saat ini, harga tas Birkin bervariasi saat dibeli dalam kondisi baru, dengan harga biasanya mulai dari $40.000AUD atau sekitar Rp425 jutaan, dan Hermès telah menjadi merek desainer yang aman dan terus mengalami peningkatan nilai selama beberapa dekade.

5. Burberry

Dari Burberry cukup terkenal dengan trench coat yang melegenda. Koleksi pakaian klasik ini dijual eceran baru dengan harga sekitar $4.300AUD atau sekitar Rp45 jutaan. Harganya bervariasi tergantung pada panjang, bahan, dan siluet. Mantel parit bekas diketahui dapat dijual dengan harga lebih dari $5.000AUD atau sekitar Rp53 jutaan dan biasanya nilainya meningkat, bahkan dengan penggunaan rutin.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|