Fimela.com, Jakarta Tak semua yang berkelas perlu diumbar. Dalam dunia old money, keanggunan tidak dipertontonkan, tetapi terasa. Gaya hidup mereka tidak lahir dari pencitraan, melainkan dari kebiasaan yang telah mengakar kuat, dibentuk oleh nilai, bukan nilai tukar. Maka tak heran jika banyak orang terlihat kaya, tetapi hanya sedikit yang benar-benar tampak refined seperti keluarga old money.
Sahabat Fimela, menariknya, aura berkelas itu bukan sesuatu yang harus ditunggu datangnya dari rekening, melainkan bisa dibentuk dari sikap sehari-hari. Orang-orang dengan latar belakang old money bukan hanya membawa nama, tetapi juga warisan mentalitas yang diam-diam membuat mereka tampak istimewa. Berikut ini tujuh sikap sederhana tetapi kuat yang bisa kamu tanamkan agar auramu mencerminkan gaya berkelas ala old money.
1. Tetap Tenang dan Bersahaja dalam Bersikap
Sikap tenang adalah ciri tak tertulis dari mereka yang punya kendali atas diri. Dalam budaya old money, tidak semua hal perlu ditanggapi secara berlebihan. Ketika ada yang berusaha tampil, mereka memilih memerhatikan. Saat banyak yang membela diri, mereka justru tahu kapan diam lebih bernilai daripada seribu argumen.
Sahabat Fimela, ketenangan seperti ini bukan hasil dari latihan sebulan. Ia tumbuh dari rasa aman dalam diri dan tidak butuh validasi eksternal. Orang-orang dengan mentalitas berkelas tidak merasa perlu memenangkan opini publik karena mereka sudah selesai dengan kebutuhan untuk terlihat benar.
Dan yang menarik, ketenangan bukan hanya memikat, tetapi juga menular. Di ruang penuh emosi, sikap tenang adalah bentuk karisma yang menguasai ruangan tanpa harus bicara banyak. Di sinilah kamu mulai tampak berkelas, bukan karena kerasnya suara, tetapi karena dalamnya kendali.
2. Senantiasa Menjaga Etika dan Penuh Sopan Santun
Mereka yang tumbuh di lingkungan old money tahu bahwa etika bukan sekadar tata krama meja makan. Ia meresap dalam setiap tindakan: cara menyapa, cara memberi perhatian, hingga cara meminta maaf. Bagi mereka, kesopanan bukan formalitas, tetapi ekspresi penghargaan terhadap orang lain—siapa pun itu.
Sahabat Fimela, memperhatikan detail kecil dalam interaksi harian seperti tidak memotong pembicaraan, memberi ucapan terima kasih dengan tulus, atau bahkan tahu kapan tidak menginterupsi ruang orang lain adalah hal-hal yang tak terlihat mencolok, tapi meninggalkan kesan dalam. Sikap seperti ini jauh lebih kuat daripada penampilan luar.
Seseorang bisa berdandan mahal, tetapi jika lupa menghargai ruang personal orang lain, kelasnya pudar seketika. Sebaliknya, mereka yang menjaga sikap dengan anggun akan selalu meninggalkan jejak yang dikenang—karena tidak banyak yang punya kepekaan semacam itu.
3. Bicara Secukupnya, tapi Bermakna
Orang yang berkelas tidak sembarang bicara. Mereka memilih kata seperti seorang seniman memilih warna. Tak melulu karena takut salah, tapi karena mereka tahu, ucapan adalah cerminan isi kepala dan isi hati. Dalam budaya old money, pembicaraan yang terlalu gaduh, terlalu banyak mengomentari hidup orang, atau terlalu penuh drama adalah hal yang dihindari.
Sahabat Fimela, menyaring kata-kata bukan berarti membatasi ekspresi, tetapi menunjukkan kualitas berpikir. Mereka yang terbiasa memilih kata juga biasanya terbiasa berpikir panjang. Tidak mudah terpancing, tidak mudah mengejek, dan tahu kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan pendapat.
Saat kamu bisa membungkus pesan dengan nada yang dewasa dan penuh empati, kamu sedang membentuk reputasi sebagai pribadi yang berkelas. Karena nyatanya, orang yang benar-benar cerdas tidak perlu menunjukkan bahwa ia cerdas—ia membuat orang lain merasa dihargai dalam setiap obrolan.
4. Fokus Berkarya, Tak Perlu Pamer
Di dunia yang serba haus sorotan, menjadi pribadi yang tetap tenang dan konsisten tanpa haus pengakuan adalah hal langka. Sikap inilah yang justru menjelma menjadi magnet sosial. Mereka yang berkelas tak menyibukkan diri mengejar validasi, sebab kualitas hidup mereka tidak dibangun di atas angka likes atau status yang viral.
Sahabat Fimela, orang dengan mentalitas old money punya satu kekuatan tersembunyi: mereka sabar. Mereka tidak tergesa ingin semua terlihat sekarang juga. Mereka percaya pada proses dan membangun nama baik dalam diam. Mereka memilih kualitas daripada kuantitas, dalam pertemanan maupun pencapaian.
Ketika kamu bisa fokus bekerja dalam senyap, membangun reputasi tanpa mengumumkan setiap langkah, di situlah kamu sedang menunjukkan kelasmu. Tidak semua orang bisa sabar dan tetap berjalan ketika tidak ada yang menonton. Namun justru itulah yang membuat hasilnya lebih bersinar saat tiba waktunya.
5. Menjunjung Sikap Rendah Hati dan Penuh Empati
Orang yang berkelas tidak merasa perlu menunjukkan bahwa mereka lebih tahu. Mereka punya kelebihan, tapi tidak menggunakannya untuk memperkecil orang lain. Mereka bisa membantu tanpa membuat penerima merasa rendah. Sikap ini lahir dari rasa cukup, bukan dari keinginan untuk dipuja.
Sahabat Fimela, mentalitas old money sangat menjunjung empati dan kerendahan hati. Mereka tidak pamer pencapaian, karena mengerti bahwa yang benar-benar hebat tidak sibuk membuktikan diri. Justru dalam kesederhanaannya, mereka tampak lebih mencolok daripada yang sibuk menarik perhatian.
Murah hati tidak hanya soal memberi materi, tapi juga waktu, perhatian, dan pengertian. Ketika kamu hadir untuk orang lain tanpa menganggap itu sebagai jasa besar, kamu sedang menanamkan benih keanggunan dalam hubungan. Di situlah kelas lahir: bukan dari tinggi posisi, tapi dari dalamnya rasa peduli.
6. Tampil Rapi, Bukan Tampil Heboh
Old money tahu betul bahwa penampilan adalah bahasa tanpa kata. Namun mereka tidak jatuh pada jebakan ingin mencuri perhatian. Gaya mereka adalah tentang kejelasan identitas, bukan sekadar mengikuti tren. Mereka memilih pakaian yang nyaman, berkualitas, dan tahan lama—bukan hanya yang sedang ramai di linimasa.
Sahabat Fimela, kamu tak perlu memiliki lemari berisi ribuan koleksi untuk tampil elegan. Cukup pastikan dirimu rapi, bersih, dan tahu apa yang cocok dengan kepribadianmu. Gaya old money menekankan pada keberlanjutan dan ketepatan. Mereka menghargai sesuatu yang abadi daripada yang heboh sesaat.
Mereka tidak menempatkan harga sebagai indikator utama, melainkan bagaimana pakaian itu memberi rasa percaya diri tanpa harus terlihat pamer. Ketika kamu tampil simpel tapi tetap anggun, orang lain akan merasa ada yang istimewa—meski mereka tak bisa menjelaskannya dengan pasti.
7. Bahasa Tubuh Bicara Lebih Banyak
Bahasa tubuh adalah cermin paling jujur dari isi batin. Orang dengan kelas tidak bersikap tergesa, tidak menyentak, dan tidak terlalu reaktif. Gerakan mereka terukur, cara duduknya tenang, cara berjalan mantap, dan cara menatap pun tidak memaksa. Ada kendali emosional yang memancar lewat sikap tubuh mereka.
Sahabat Fimela, dalam dunia old money, postur tubuh adalah bagian dari pendidikan yang halus. Mereka tahu bahwa tubuh bisa berbicara lebih keras daripada kata-kata. Karena itu, mereka menjaga gerak-gerik dengan penuh kesadaran dan rasa hormat—baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Kamu pun bisa memulainya dengan melatih kesadaran tubuh: berdiri tegak tanpa terlihat kaku, menatap lawan bicara dengan hangat, dan tidak menunjukkan kegelisahan lewat gestur yang berlebihan. Perlahan, kamu akan menyadari bahwa keanggunan tidak harus dipelajari di luar diri—ia bisa tumbuh dari dalam, jika diberi ruang dan perhatian.
Sahabat Fimela, menjadi pribadi yang tampak berkelas ala old money bukan tentang glamor atau status sosial. Ini adalah soal kualitas batin yang konsisten terlihat lewat sikap. Mulai dari tutur kata, gestur tubuh, hingga cara memperlakukan orang lain. Semua bisa dilatih, asal kamu tulus dan sabar menjalaninya.
Mereka yang paling bersinar sering kali bukan yang paling mencolok, tetapi yang paling tahu bagaimana bersikap saat tak ada sorotan. Keanggunan seperti itu tak bisa dibeli, hanya bisa dibentuk—dan kamu bisa memulainya hari ini.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.