Ada Teknologi AI dan 3D Printing di Kostum Lisa BLACKPINK di Coachella 2025, Jadi Alternatif Busana Estetik Tanpa Kulit Hewan Eksotis

1 week ago 10

Fimela.com, Jakarta Lisa BLACKPINK sukses gebrak panggung Coachella week pertama dengan penampilan solonya. Pelantun Rockstar itu tampil di Sahara Stage, panggung yang sama di mana BLACKPINK tampil di Coachella pada 2023. Membawakan beberapa lagu hits andalannya, Lisa BLACKPINK mengenakan sederet kostum estetik nan magis yang turut membius penonton.

Lisa BLACKPINK membuka aksi panggungnya di Coachella 2025 dengan mantel hitam besar. Di balik mantel hitam itu ternyata Lisa mengenakan kostum bertekstur reptil yang dipenuhi sisik dari kepala hingga kaki.

Selain kostum reptil, Lisa BLACKPINK juga mengenakan kostum 3D yang membuatnya tampil bak peri. Bahkan kostum tersebut dilengkapi dengan LED yang bikinnya menyala di atas panggung.

Dikutip dari CNN, desainer asal Amerika Serikat Asher Levine jadi sosok di balik kostum magis Lisa BLACKPINK di Coachella 2025. Diakui Levine, kostum panggung Lisa BLACKPINK di Coachella 2025 dibuat dengan menggabungkan teknologi AI dan 3D Printing.

Pakai teknologi AI dan 3D Printing

"Kami sudah mempersiapkan diri selama satu setengah minggu, siang dan malam," katanya kepada CNN beberapa hari menjelang acara. "Saya tidur lebih awal tadi malam untuk wawancara ini."

Teknologi 3D Printing digunakan Levine untuk membuat kostum reptil Lisa BLACKPINK dengan ukuran tubuhnya yang tepat. Setelah pengukuran selesai, desain diunggah ke dalam sistem jahit digital yang dapat menyesuaikan kain pada avatar virtual lisa sebelum pakaian tersebut mulai diproduksi.

Pastikan tak ganggu mobilitas

Levina juga memanfaatkan teknologi AI untuk merancang cetakan skala geometris yang unik. Selanjutkan desain kain dua dimensi tersebut diserahkan kepada divisi seni pahat di studionya untuk diaplikasikan sisik reptil secara manual. Levine membuktikan, dengan bantuan alat digital dapat membuat busana berbahan kulit tidak perlu lagi mengenakan kulit eksotis seperti buaya dan aligator.

"Kita tidak perlu membunuh hewan lagi," katanya. "Kita dapat berkembang melampaui itu," sambungnya lagi.

Meski demikian, Levine tentu menemukan tantangan dalam penggarapan busana yang menggunakan teknologi. Salah satunya ia harus memastikan teknologi yang digunakan tidak mengganggu mobilitas sang idol.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|