Ketika Seni dan Kecantikan Bertemu, Fenomena Kolaborasi Brand Lokal dengan Seniman di Indonesia

7 hours ago 7

Fimela.com, Jakarta Tren kolaborasi antara brand kecantikan dan seniman lokal semakin berkembang di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan sentuhan estetika yang segar, tetapi juga menjadi strategi untuk membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif, membangun kedekatan emosional dengan konsumen, sekaligus menegaskan identitas budaya. Produk kecantikan kini tak lagi sekadar alat mempercantik, melainkan medium ekspresi diri, menghubungkan seni visual dan makeup dalam satu pengalaman yang autentik dan personal.

Fenomena ini juga memperlihatkan bagaimana brand kecantikan berperan dalam memberdayakan seniman lokal serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air. Kolaborasi semacam ini menawarkan nilai tambah yang nyata bagi brand: mulai dari storytelling yang kuat, kampanye yang kreatif, hingga produk edisi terbatas yang memperkuat loyalitas konsumen.

Dari riasan wajah hingga parfum, berbagai brand lokal menghadirkan kolaborasi yang menegaskan bahwa kecantikan sejati juga lahir dari kreativitas dan keaslian.

From This Island, “Your Face Is a Canvas” (Rp149.000)

Brand asal Indonesia, From This Island, baru-baru ini meluncurkan kampanye bertajuk “Your Face Is a Canvas” yang mengajak perempuan untuk menafsirkan ulang makna riasan. Bagi brand ini, makeup bukanlah topeng untuk menyembunyikan diri, melainkan bahasa visual yang mengekspresikan suasana hati dan karakter.

Filosofi itu terasa dalam produk terbarunya, Illipe Blurring Butter Pot (Rp149.000), yang mengusung tekstur lembut dan hasil akhir alami. Dalam peluncurannya, From This Island menggandeng lima seniman perempuan Indonesia, Linkan Palenewen, Bunga Yuridespita, Etza Meisyara, Fiametta Gabriela, dan Sastia Naresvari, untuk menerjemahkan setiap shade ke dalam karya visual yang kemudian dijadikan scarf edisi terbatas.

Hasilnya bukan hanya produk makeup, melainkan manifesto artistik: bahwa setiap wajah adalah kanvas yang hidup, tempat di mana warna, mimpi, dan keaslian berpadu menjadi cerita pribadi.

ESQA Cosmetics x Darbotz (Rp145.000)

Sementara itu, ESQA Cosmetics menghadirkan semangat urban lewat kolaborasinya dengan seniman mural ternama Darbotz. Lewat koleksi makeup dengan desain khas street art, ESQA berhasil menggabungkan dua dunia yang tampak bertolak belakang, kecantikan feminin dan energi liar seni jalanan.

Koleksi edisi terbatas ini, dengan harga mulai dari Rp145.000, menghadirkan desain hitam-putih yang kontras dengan warna produk yang lembut, menggambarkan keseimbangan antara kekuatan dan keindahan. Kolaborasi ini tak hanya memperkuat citra ESQA sebagai brand progresif, tapi juga mengangkat street art Indonesia ke ranah yang lebih luas.

SAFF & Co x Satwika Kresna, MORFOSIA Extrait de Parfum (Rp249.000)

Dalam ranah wewangian, SAFF & Co bekerja sama dengan desainer grafis Satwika Kresna (@satwikakresna) untuk menciptakan parfum MORFOSIA Extrait de Parfum seharga Rp249.000. Desain botolnya bernuansa hijau dengan ukiran yang menceritakan kisah seorang pemuda yang menyihir dirinya sendiri, simbol transformasi dan keanggunan yang lahir dari dalam.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa parfum tak hanya soal aroma, tetapi juga tentang pengalaman multisensori: bentuk, warna, cerita, dan ingatan yang melekat di dalamnya.

Botanical Essentials x Darbotz (Rp359.000)

Masih bersama Darbotz, brand aromaterapi dan perawatan tubuh Botanical Essentials juga menghadirkan kolaborasi bertema mitologis. Melalui ilustrasi sosok Keidas, God of The Oasis, Darbotz menafsirkan ulang konsep penyembuhan dan kelahiran kembali.

Koleksi edisi terbatas yang dikemas dalam collector’s package ini mencakup produk seperti body wash, body lotion, reed diffuser, hingga fragranced paper, dengan harga mulai dari Rp359.000. Setiap elemen desain dan aroma seolah mengajak penggunanya menelusuri kisah spiritual, sebuah pertemuan antara seni, aroma, dan keseimbangan diri.

Make Over x Ykha Amelz x Pantone (Rp125.000 – Rp260.000)

Brand profesional Make Over juga tak ketinggalan ikut merayakan seni melalui kolaborasinya bersama ilustrator Ykha Amelz (@ykhaamelz) dan Pantone. Mengusung palet warna cerah seperti pink, peach, cream, plump red, dan sky-hi, kolaborasi ini menggambarkan semangat untuk menyambut tahun 2025 dengan lebih banyak keberanian dan harapan.

Produk-produk Make Over dari kolaborasi ini dibanderol mulai Rp125.000 hingga Rp260.000, menampilkan desain penuh energi khas Ykha yang feminin, dinamis, dan optimistis. Ini bukan sekadar kemasan cantik, melainkan simbol semangat baru bagi perempuan modern yang ingin tampil berani sekaligus autentik.

Ketika Kosmetik Menjadi Karya Seni

Dalam dunia kecantikan yang penuh inovasi, orisinalitas dan kreativitas kini menjadi nilai paling berharga. Banyak brand memilih berkolaborasi dengan seniman bukan hanya untuk mempercantik produk, tapi untuk memperkaya makna dan memperdalam hubungan emosional dengan konsumen.

Kolaborasi ini menghadirkan pengalaman baru: kemasan yang bernilai estetis, cerita yang bisa dirasakan, dan produk yang tak sekadar dipakai tapi juga dikoleksi. Seperti halnya Acqua di Parma yang bekerja sama dengan desainer Annelise Michelson untuk menciptakan tutup botol berbentuk permata pada parfum Luce di Rosa, mengangkatnya menjadi barang koleksi mewah yang memadukan fungsi dan seni.

Fenomena kolaborasi antara brand kecantikan dan seniman lokal di Indonesia bukan sekadar tren musiman. Ia mencerminkan pergeseran paradigma—dari produk yang hanya berfungsi secara fisik menjadi karya yang membawa pesan, nilai, dan cerita.

Ketika seni dan kecantikan bersatu, lahirlah harmoni baru: produk yang tak hanya mempercantik tampilan, tapi juga menggugah perasaan, menginspirasi, dan mendekatkan manusia pada esensi keindahan yang sejati, keindahan yang lahir dari keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Hilda Irach
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|