Lepas dari Jerat Trauma Bonding dengan Proses Penyembuhan yang Tepat

1 week ago 10
Portal Warta Hot 24 Jam Viral Terbaik

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasa terjebak dalam hubungan yang menyakitkan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsistik? Pernahkah kamu merasa sulit untuk melepaskan diri, meskipun kamu tahu hubungan tersebut merugikan? Jika ya, kamu mungkin mengalami apa yang disebut sebagai 'trauma bonding'. Artikel ini akan membantumu memahami dan mengatasi trauma bonding ini, melepaskan diri dari jeratannya, dan membangun kembali kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Kita akan membahas langkah-langkah praktis dan strategi yang dapat kamu terapkan untuk mencapai penyembuhan.

Langkah pertama, Sahabat Fimela, adalah mengakui dan menerima situasi yang kamu alami. Kenali trauma yang telah kamu alami akibat manipulasi, gaslighting, dan penyalahgunaan emosional yang dilakukan oleh narsist. Menerima bahwa kamu telah menjadi korban adalah langkah penting menuju penyembuhan. Jangan menyalahkan diri sendiri atas perilaku mereka; mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Selanjutnya, Sahabat Fimela, putuskan kontak dengan narsist tersebut. Ini mungkin langkah yang sulit, tetapi sangat penting untuk proses penyembuhan. Blokir nomor telepon dan akun media sosial mereka, dan hindari tempat-tempat yang mungkin kamu temui dengan mereka. Jika pemutusan kontak sepenuhnya tidak mungkin, tetapkan batasan yang jelas dan tegas.

Akui dan Terima Trauma yang Dialami

Dilansir dari berbagai sumber, memahami trauma yang disebabkan oleh hubungan dengan narsist adalah kunci. Hubungan tersebut seringkali melibatkan manipulasi, gaslighting, dan penyalahgunaan emosional yang berdampak signifikan pada kesehatan mental. Menerima bahwa kamu telah mengalami trauma adalah langkah pertama menuju penyembuhan diri.

Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas perilaku narsisis. Mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka. Lepaskan rasa bersalah dan fokus pada penyembuhan diri.

Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Bergabung dengan kelompok dukungan juga dapat membantumu merasa tidak sendirian dalam perjuangan ini. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang memahami situasimu dapat memberikan kekuatan dan harapan.

Putuskan Kontak dan Tetapkan Batasan

Langkah selanjutnya adalah memutuskan kontak dengan narsist. Menghindari kontak sama pentingnya dengan mengakui trauma. Blokir nomor telepon, akun media sosial, dan hindari tempat-tempat yang mungkin kamu temui dengan mereka.

Jika pemutusan kontak sepenuhnya tidak mungkin, misalnya, jika narsist adalah anggota keluarga, tetapkan batasan yang jelas dan tegas. Jangan ragu untuk mengakhiri percakapan jika mereka mencoba memanipulasi atau menyalahgunakanmu.

Ingat, Sahabat Fimela, melindungi diri sendiri adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga jarak aman dari narsist.

Fokus pada Penyembuhan dan Perawatan Diri

Setelah memutuskan kontak, fokuslah pada penyembuhan. Terapi, khususnya terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi dialektika perilaku (DBT), dapat membantu memproses trauma, menantang pola pikir negatif, dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat.

Terapi kecanduan juga dapat membantu mengatasi 'ikatan trauma', yaitu reaksi kimiawi yang membuatmu terikat pada narsist. Perawatan diri juga sangat penting. Makan makanan sehat, cukup tidur, berolahraga, dan lakukan aktivitas yang kamu nikmati.

Bangun kembali harga dirimu yang mungkin telah rusak oleh narsist. Fokus pada pengembangan harga diri melalui afirmasi diri, pencapaian pribadi, dan hubungan yang sehat dengan orang lain. Kembangkan kesadaran diri dengan mempelajari tentang narsisme dan bagaimana hal itu memengaruhimu.

Bangun Kembali Kehidupan dan Maafkan Diri Sendiri

Saatnya fokus pada penyembuhan, dan mulai membangun kembali kehidupanmu. Buat jaringan dukungan baru dengan orang-orang yang mendukung, peduli, dan menghormati dirimu. Tetapkan tujuan pribadi dan profesional, dan fokuslah untuk mencapainya.

Maafkan dirimu sendiri atas apa yang telah terjadi. Proses memaafkan diri sendiri adalah bagian penting dari penyembuhan. Jangan terburu-buru, Sahabat Fimela. Penyembuhan membutuhkan waktu. Bersabarlah pada diri sendiri dan rayakan kemajuan yang kamu capai.

Ingat, Sahabat Fimela, jika kamu merasa terancam secara fisik atau emosional, segera cari bantuan profesional. Kesehatan dan keselamatanmu adalah prioritas utama.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|