Fimela.com, Jakarta Media sosial sempat dihebohkan dengan video yang mengungkapkan produksi barang-barang dari rumah mode di China. Tak terkecuali tas Hermes yang terkenal dengan barang mahal dan kerap jadi pilihan produk investasi. Video tersebut bikin warganet beranggapan bahwa tas branded yang dibeli dengan harga mahal ternyata diproduksi di China, yang kemudian dilabeli Made in Paris ataupun Made in Italy.
Namun benarkah demikian?
Mengutip dari laman resmi Uni Eropa (EUR-Lex), terdapat aturan yang menyebut tidak sembarangan tas bisa dilabeli Made in Italy maupun Made in France. Dalam hukum yang diatur Union Customs Code (UCC) pasal 60, semua produk yang diperbolehkan menggunakan label Made in Paris maupun Made in Italy harus diproduksi di Eropa.
Luxury brand, seperti Hermes, yang memproduksi berbagai item fashion branded ini bisa menggunakan raw material atau bahan mentah dari berbagai negara di dunia. Namun harus dengan kualitas tertinggi. Seperti katun dari Mesir, sutra dari China, cashmere dari Mongolia, vicuna wool dari Argentina ataupun wool dari Australia dan New Zealand.
Bahan mentah tersebut harus diolah hingga menjadi produk siap jual atau pakai di Eropa. Barulah produk tersebut boleh dilabeli Made in Italy atau Made in France. Akan ada denda dan sanksi tegas dari Uni Eropa apabila ada produksi yang melanggar aturan tersebut. Masyarakat sendiri bisa membawa laporan keuangan dari setiap rumah mode, seperti Hermes untuk mengetahui biaya produksi yang mahal untuk membuat sebuah tas.
The Hermes Game
Tak hanya diatur dari sisi produksi, rumah mode sekelas Hermes pun memberlakukan sistem pembelanjaan unik yang disebut The Hermes Game. Ini adalah salah satu faktor yang bikin tas produksi Hermes bisa jadi produk investasi dari kategori Luxury Brand.
The Hermes Game sendiri mengacu pada strategi yang digunakan oleh merek mewah Hermès untuk mengendalikan pasokan barang-barangnya yang paling didambakan, khususnya tas Birkin dan Kelly, dan untuk menciptakan rasa eksklusivitas dan permintaan. Di Paris, pelanggan hanya perlu melakukan perjanjian awal untuk menilik tas Birkin dan Hermes. Sementara di Indonesia sendiri ada peraturan unik yang diberlakukan Hermes kepada pelanggannya. Yakni berbasis hubungan baik dengan sales representative di butik resmi dengan melakukan pembelian minimum.
Untuk setiap pembelian tas Birkin dan Kelly di butik resmi Hermes, pelanggan akan dimasukkan ke dalam daftar antrean pembeli. Namun untuk bisa masuk ke dalam daftar antre, pelanggan harus melakukan pembelian minimum sejumlah harga dari tas Birkin atau Kelly yang diinginkan, tanpa ada batasan waktu.
Misalnya, tas Kelly Togo 25 dibanderol dengan harga Rp189juta. Sebelum masuk ke daftar antrean pembeli Kelly tersebut, pelanggan harus berbelanja produk Hermes kurang lebih senilai Rp189juta.
Untuk mencapai pembelian minimum, pelanggan bisa membeli produk, seperti aksesori, sepatu, hingga perhiasan. Namun untuk pembelian koleksi tas, seperti Picotine dan Lindy, tidak masuk ke dalam hitungan pembelanjaan minimum. Mendekati jumlah pembelian minimum, sales representative dari butik resmi Hermes akan mulai menawarkan tas Birkin maupun Kelly dengan berbagai ukuran dan warna.
Cerita kolektor
Seorang kolektor barang mewah bernama Ayu (bukan nama sebenarnya) bercerita bahwa ia baru mendapat tawaran untuk membeli tas Kelly Togo 25 pada 2021. Penawaran tersebut datang setelah Ayu mulai membeli sepatu, sandal, hingga jam tangan Hermes sejak 2018.
"Karena harus siapin Rp180juta lagi untuk bayar tas Kelly-nya, biasanya aku jual barang-barang itu (sepatu, sandal, dan jam tangan) ke reseller. Biasanya aku cuma beli buat minimum spending, lalu dijual lagi. Uang dari jual barang tersebut bisa dipakai lagi untuk tas Kelly," kata Ayu kepada Fimela.
Setelah berhasil mendapatkan tas Kelly dambaannya, jumlah pembelian minimal yang sudah Ayu lakukan akan dinihilkan. Kemudian ia bertekad untuk membeli tas Birkin 25 seharga Rp205 juta. Sehingga ia harus mengumpulkan pembelian minimum senilai Rp205 juta untuk bisa masuk ke daftar antre pembelian tas Birkin.
Daripada beli barang KW
Sekilas, menjadi bagian dari The Hermes Game terlihat borjuis dan membuang uang. Namun nyatanya, Ayu bisa mendapatkan nilai jual lebih tinggi yang menjadikan produk keluaran Hermes bisa menjadi produk investasi.
"Dibanding beli KW, aku mending beli second di reseller terpercaya. Karena kita bisa dapat barang asli, punya nilai investasi dari barang tersebut dan bisa dijual lagi kalau udah bosan," kata Ayu.
Di Indonesia, ada beberapa reseller terpercaya yang menjadi andalan banyak orang untuk membeli tas branded. Salah satunya Huntstreet dan Belle and Kate.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.