Fimela.com, Jakarta Pernahkah merasa memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, tetapi malah memilih menunda-nunda hingga waktu hampir habis? Kalau iya, berarti Sahabat Fimela sedang mengalami yang disebut dengan procrastinating atau kebiasaan menunda-nunda. Meski tampak sepele, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada produktivitas dan kesehatan mental.
Banyak orang mengalami procrastinating tanpa sadar. Terkadang, alasannya karena merasa pekerjaan terlalu berat, tidak menarik, atau karena adanya rasa takut gagal. Menunda pekerjaan hanya memberi kenyamanan sesaat, namun dalam jangka panjang justru menambah beban pikiran dan tekanan.
Yuk, cari tahu tentang apa itu procrastinating, penyebabnya, serta cara efektif untuk mengatasinya di sini!
Apa Itu Procrastinating?
Procrastinating atau prokrastinasi adalah kecenderungan seseorang untuk menunda pekerjaan atau tugas meskipun mengetahui bahwa penundaan tersebut bisa membawa konsekuensi negatif. Ini bukan hanya sekadar kemalasan, tetapi seringkali berkaitan dengan faktor psikologis seperti perfeksionisme, ketakutan gagal, atau kurangnya motivasi.
Kebiasaan ini sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu akademik, pekerjaan, bahkan urusan rumah tangga. Sahabat Fimela mungkin merasa lebih nyaman menunda tugas penting dengan alasan "nanti saja," padahal waktu terus berjalan dan tekanan semakin bertambah.
Salah satu penyebab utama procrastinating adalah rasa takut akan kegagalan. Banyak orang menunda pekerjaan karena khawatir hasilnya tidak akan sempurna. Perfeksionisme bisa menjadi jebakan yang membuat seseorang enggan memulai karena merasa belum siap atau belum cukup baik.
Selain itu, kurangnya manajemen waktu dan disiplin diri juga menjadi faktor pemicu. Ketika tidak memiliki jadwal yang jelas atau tidak mampu mengatur prioritas, seseorang cenderung menunda karena merasa masih punya banyak waktu.
Kebiasaan menunda-nunda dapat menyebabkan stres berlebihan. Saat tenggat waktu semakin dekat, rasa panik dan tekanan meningkat, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Tidur menjadi terganggu, tubuh terasa lelah, dan suasana hati menjadi tidak stabil.
Selain itu, procrastinating bisa merusak reputasi profesional. Dalam dunia kerja, keterlambatan menyelesaikan tugas dapat membuat seseorang terlihat tidak kompeten atau tidak dapat diandalkan. Hal ini tentu berdampak pada kepercayaan atasan atau rekan kerja.
Cara Mengatasi Procrastinating
Pertama, salah satu cara paling efektif untuk melawan procrastinating adalah dengan memulai dari hal kecil. Ketika tugas terasa terlalu besar, pecah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan. Dengan begitu, Sahabat Fimela akan merasa lebih ringan dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas.
Menandai keberhasilan kecil ini juga bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri. Setiap langkah kecil yang berhasil diselesaikan akan memberikan dorongan positif untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Kedua, teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro bisa sangat membantu. Teknik ini mengajak Sahabat Fimela untuk fokus selama 25 menit, kemudian beristirahat 5 menit. Setelah beberapa siklus, beri diri waktu istirahat yang lebih panjang. Ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan.
Selain itu, buatlah to-do list harian yang realistis. Prioritaskan tugas yang penting dan hindari multitasking berlebihan yang bisa mengganggu konsentrasi. Disiplin dengan jadwal yang telah dibuat akan membentuk kebiasaan kerja yang lebih terstruktur.
Sahabat Fimela perlu mengenali kapan dan dalam kondisi apa biasanya suka menunda. Apakah saat merasa lelah, bosan, atau karena tergoda oleh media sosial? Menyadari pemicu penundaan ini adalah langkah penting agar bisa menghindarinya.
Jika sudah mengenali polanya, cobalah menciptakan lingkungan yang mendukung fokus. Jauhkan gangguan seperti ponsel atau notifikasi yang tidak perlu saat bekerja. Lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh terhadap produktivitas.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.