Fimela.com, Jakarta Kreativitas seringkali menjadi jalan berimajinasi yang tak ternilai. Namun hadirnya kadang membutuhkan ruang untuk berkembang.
Untuk menggali sebuah potensi kreativitas, setiap orang membutuhkan ruang atau lingkungan yang mendukung imajinasi.
Berbekal pengalaman lebih dari 26 tahun dalam mengkurasi jenama internasional hingga mantap dengan tujuan menjadi tolak ukur standar kualitas produksi dan desain furniture di Indonesia, PITA diluncurkan pada 2022 dan mulai menempati gerai utamanya di Sequis Centre sejak 2023 lalu. PITA Sequis Centre tidak hanya menampilkan karya furniture dan aksesori interior modern dan kontemporer terkini semata.
PITA Showroom dalam waktu singkat telah berevolusi menjadi sebuah wadah pertemuan dan perjumpaan kalangan kreatif yang kemudian menghasilkan kegiatan-kegiatan yang sarat berkesenian dan berkebudayaan. Konser musik, festival film, dan pameran seni rupa pun pernah dan akan terus dilangsungkan ke depan-nya di PITA Showroom Sequis Centre.
Kreasi dalam segmentasi ruang yang berbeda
Kali ini pameran seni rupa yang ditampilkan pada program Art in Pita memberi sorotan pada Renjani Damais – Arifin, Ade Habibie, dan Shawnee Puti. Meski menampilkan karya-karya mereka pada saat yang bersamaan, luas PITA Showroom Sequis Centre memberdayakan ke tiga seniman ini untuk memamerkan kreasi mereka dalam segmentasi ruang yang berbeda.
Hal ini akan membuat para pengunjung untuk mendapatkan tiga sensasi dan tiga pengalaman yang berbeda saat menikmatinya. Bagi para kolektor dan penikmat seni rupa yang pernah sempat mengunjungi pameran seni Ade, Renjani, dan Shawnee sebelumya, kali ini juga akan dapat mengeksplorasi kreasi mereka dalam konteks yang berbeda. Karena kali ini karya-karyanya ditampilkan bersanding dengan furnitur dan padanan interior kontemporer dalam suasana hunian premium yang nyaman.
Renjani Damais Arifin telah berpartisipasi dalam pameran seni sejak akhir 1990-an rentang setelah gejolak reformasi. Seniman yang juga kurator ini lahir dan besar di Jakarta dan menamatkan pendidikan seni rupa formalnya di IKJ dalam jurusan Seni Murni dengan fokus Patung. Seringkali mereferensikan imaji pribadinya dalam beragam karya-karyanya. Lumrah bila patung-patung Renjani menghadirkan kesan yang mandiri dan apa-adanya hingga mengajak penikmatnya untuk merefleksi diri dan menginspirasikan ketangguhan, kejujuran, dan kekuatan dalam diri mereka sendiri.
Dinamika karya yang selalu berekspansi
Dinamika kombinasi tekstur dan warna hampir senantiasa menghadirkan nada pada karya-karya Ade Habibie. Musik memang tak bisa dipisahkan dari persona seniman yang juga produser musik ini. Ade yang pernah mengenyam pendidikan di Valparaiso University, USA dan SAE Institute Amsterdam adalah pelaku multi-disiplin yang karyanya berekspansi antara seni, musik, mode, dan desain.
Gambar dan lukisan-nya sering menampilkan ekspresi manusia yang penuh dinamika. Senada dengan jiwa, semburat warna yang terpancar kadang terang benderang namun ada juga yang meredam kelam emosinya. Seringkali tampil dalam pancaran warna yang berani, karya karya lukis Shawnee Puti instan memprovokasi emosi penikmatnya. Namun ragam gejolak pada pandangan pertama akan menghantar pada fasa eksplorasi akan makna dibalik imajinya.
Penerapan berkarya secara non-konsep, non-estetik, dan non-teknis, malah menghantarkan keluguan dan kebebasan dalam interpretasi gambar dan lukisannya. Seniman yang menempuh pendidikan di New School, NYC dan Arts Student League New York ini seperti mengajak para penikmat lukisannya mencerna makna-makna yang tersirat di balik gambarnya dalam perspektif belia. Penyelenggaraan Art in PIT A kali ini merupakan kolaborasi antara PITA dengan JAGAD Gallery dan ARTELIER Id.
Pameran berlangsung pada 26 September hingga 11 Oktober 2024.
Penulis: Nadya Aufia
#Unlocking the Limitless
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.