Time Dilation, Perjalanan 15 Tahun Yosafat Dwi Kurniawan dalam Koleksi Bersiluet Adibusana Modern

1 week ago 18

Fimela.com, Jakarta Tak terasa, 15 tahun sudah desainer Indonesia Yosafat Dwi Kurniawan berkarya di industri fashion Tanah Air. Meramaikan jagat fashion dengan sederet karya yang apik. Di momen spesial ini, Yosafat Dwi Kurniawan menandai legasinya dengan menghadirkan koleksi Spring 2026 yang bertajuk Time Dilation.

Seperti namanya, Yosafat Dwi Kurniawan mengajak semua orang untuk menembus waktu perjalanan kariernya sebagai seorang perancang mode. Dikenal juga sebagai akademisi dan pecinta sejarah mode, Yosafat Dewi Kurniawan membawa para pecinta mode untuk berimajinasi ketika deretan desainer legendaris, seperti Cristobal Balenciaga, Gabrielle Chanel, Gianni Versace, bahkan Christian Dior masih berkarya namun dengan perkembangan teknologi yang lebih modern.

Hal inilah yang diintepretasikan Yosafat Dwi Kurniawan ke dalam 21 koleksi busana yang menerapkan teknik dan garis rancang desain klasik adibusana dengan material dan pengembangan teknologi modern.

“Saya refleksi 15 tahun kebelakang, terasa seperti saya baru mulai berkarya tahun lalu, tapi saat yang sama, perjalanan Saya ternyata sudah amat panjang. Industri sudah berubah, teman-teman Saya sudah berubah, bahkan Saya sudah berubah,” kata Yosafat Dewi Kurniawan.

Teknik dan garis rancang adibusana

Sang desainer hadirkan koleksi busananya dalam palet hitam, abu, perak, dan sentuhan aksen irisdescent lewat sematan aplikasi kristal, payet, manik payet, fringe, dan beading. Semua dikemas dengan siluet dramatis dalam potongan gaun, rok pensil, rok balon, rok siluet duyung, jaket, atasan, kemben, bustier, dan celana pensil. Material yang digunakan pun tergolong beragam, baik material adibusana klasik seperti tweed, crinoline, jacquard, taffeta, organza, satin, beludru hingga material modern seperti lame, acetate, chainmail, lateks, dan kulit ular.

Meski banyak terinspirasi dari gaya rancang adibusana, Yosafat Dwi Kurniawan enggan menempatkan koleksi sebagai adibusana maupun busana siap pakai.

Berbagai siluet pun ditampilkannya, siluet duyung, pensil, Dior’s new look, ball skirt dramatis, bustier dengan garis lurus, peplum dengan aksen rempel, ataupun permainan kontras antara material beludru dan bahan kilap serta siluet fit-and-flare yang kian menegaskan konsep harmoni antar dua hal yang bertentangan namun justru menjadi sebuah keunikan tersendiri. Adapun fascinators (hiasan kepala) dari Hummingbird Road turut menghiasi beberapa tampilan.

Menembus 15 Tahun Berkarya

“Saya berharap, 15 tahun dari sekarang saya masih tetap semangat, masih memiliki keinginan belajar, dan masih memiliki rasa antusias sebagaimana seorang Yosafat 15 tahun yang lalu,” ujar Yosafat Dwi Kurniawan saat diajak menembus perjalanan lini masanya sendiri dalam berkarya.

Perjalanan menembus waktu 15 tahun bukanlah perjalanan singkat bagi seorang perancang mode, banyak masa dengan fluktuasi emosi hingga masa burn out nyata yang seringkali tidak bisa dihindari, namun tentu masih banyak ruang untuk berkembang dan belajar, sesuatu yang disadari penuh oleh Yosafat Dwi Kurniawan,

“Bahwa setelah 15 tahun, saya bangga bahwa saya masih belajar, masih berkembang, dan masih mau memperbaiki diri,” tutup anggota Indonesian Fashion Designer Council ini dengan rendah hati.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|