Tips Penting untuk Mudik Aman dan Nyaman Bersama Bayi di Mobil

Fimela.com, Jakarta Tradisi mudik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan banyak keluarga di Indonesia, terutama saat perayaan Lebaran. Namun, bagi orang tua yang memiliki bayi, perjalanan jauh dengan mobil sering kali menghadirkan tantangan yang unik. Bayi yang belum terbiasa dengan perjalanan panjang bisa merasa tidak nyaman, rewel, dan bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan. Oleh karena itu, orang tua perlu mempersiapkan segalanya dengan baik.

Disarankan agar bayi berusia minimal tiga bulan sebelum diajak melakukan perjalanan jauh. Pada usia ini, bayi biasanya lebih kuat dan tidak terlalu aktif bergerak, sehingga lebih mudah untuk diatur selama perjalanan. Meskipun demikian, ada berbagai faktor yang harus diperhatikan agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman bagi si kecil.

Beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan meliputi kesehatan bayi, kondisi kendaraan, perlengkapan yang dibawa, serta jadwal perjalanan yang tepat. Dengan melakukan persiapan yang matang, perjalanan mudik bersama bayi tidak perlu menjadi beban, melainkan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Kamis (27/3/2025).

Volume kendaraan di ruas tol Cipali hari Kamis (28/4) meningkat signifikan. Ribuan mobil kendaraan milik pemudik antri panjang menuju arah timur.

Sebelum memulai perjalanan yang panjang, sangat penting untuk memastikan bahwa bayi dalam keadaan sehat. Perjalanan yang memakan waktu lama dapat membuat bayi mudah merasa lelah dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum berangkat. Jika bayi baru saja mengalami sakit atau demam, sebaiknya tunda perjalanan sampai kondisinya benar-benar pulih. "Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah bayi membutuhkan suplemen tambahan atau vaksin sebelum bepergian."

Selain itu, pastikan untuk membawa kotak P3K yang berisi obat-obatan penting seperti termometer, obat penurun demam, plester, dan antiseptik sebagai langkah berjaga-jaga. Menyiapkan perlengkapan ini akan sangat membantu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

Di samping itu, membawa mainan kesukaan bayi juga bisa menjadi strategi yang baik untuk mengurangi stres saat bepergian. Mainan tersebut dapat berfungsi sebagai distraksi, sehingga bayi tetap merasa nyaman dan tidak rewel selama perjalanan berlangsung.

Waktu keberangkatan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan bayi selama perjalanan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari bepergian pada jam-jam sibuk yang berpotensi menyebabkan kemacetan panjang, terutama menjelang Lebaran.

Idealnya, lakukan perjalanan di pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih sejuk dan lalu lintas cenderung lebih lancar. Jika memungkinkan, sesuaikan waktu keberangkatan dengan jam tidur bayi agar ia dapat beristirahat dengan nyaman selama perjalanan.

Perjalanan di malam hari sebaiknya dihindari jika bayi masih memerlukan rutinitas tidur yang teratur. Selain itu, disarankan untuk tidak bepergian bersama rombongan besar ketika membawa bayi, karena hal ini dapat menambah kompleksitas perjalanan.

Dengan menggunakan mobil pribadi, orang tua memiliki keleluasaan lebih dalam menentukan waktu istirahat dan lokasi pemberhentian. Hal ini akan membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan terencana dengan baik.

Keamanan bayi saat bepergian menjadi hal yang paling penting. Dalam perjalanan yang panjang, bayi sebaiknya tidak dipangku karena dapat meningkatkan risiko cedera akibat pengereman mendadak. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menggunakan baby car seat. Pilihlah car seat yang sesuai dengan usia serta berat badan bayi agar dapat menjamin tingkat keamanan yang maksimal.

Pastikan car seat terpasang dengan benar di kursi belakang kendaraan dan gunakan sabuk pengaman dengan baik. Selain itu, tambahkan tirai jendela atau sunshade untuk melindungi bayi dari paparan sinar matahari yang langsung.

Dengan menggunakan car seat yang nyaman, Anda dapat mengurangi kemungkinan bayi menjadi rewel, karena ia dapat duduk dengan stabil dan tetap merasa nyaman sepanjang perjalanan.

Bayi memerlukan banyak perlengkapan, tetapi membawa terlalu banyak barang dapat menjadi masalah. Oleh karena itu, disarankan untuk memisahkan perlengkapan bayi ke dalam dua tas yang berbeda.

Untuk tas utama, isi dengan barang-barang penting seperti popok, tisu basah, susu formula, makanan bayi, pakaian ganti, dan selimut. Sementara itu, tas cadangan sebaiknya berisi perlengkapan mandi, mainan, obat-obatan, serta perlengkapan tambahan yang mungkin diperlukan. "Pastikan bayi tetap terhidrasi selama perjalanan," kata seorang ahli. Jika bayi masih dalam fase menyusu, berikan ASI atau susu formula sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Bagi bayi yang sudah mulai mengonsumsi MPASI, penting untuk membawa camilan sehat agar mereka tidak merasa lapar. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi tanpa kerepotan yang berlebihan selama perjalanan.

Perjalanan yang panjang dapat menyebabkan bayi merasa bosan dan kelelahan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemberhentian setiap 2-3 jam agar bayi memiliki kesempatan untuk beristirahat dan bergerak dengan leluasa.

Pilihlah lokasi peristirahatan yang bersih dan nyaman untuk mengganti popok atau memberikan makanan kepada bayi. Berikan waktu bagi bayi untuk bergerak, seperti membiarkannya merangkak atau berjalan sebentar di area yang aman.

Apabila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda rewel, Anda bisa memberikan pijatan lembut untuk membantu menenangkan dan membuatnya lebih rileks. Memberikan jeda dalam perjalanan sangatlah penting agar bayi tidak mengalami stres dan tetap berada dalam kondisi yang baik selama perjalanan mudik.