7 Sikap Ini Membuatmu Diremehkan oleh Banyak Orang

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dalam kehidupan sehari-hari, cara orang lain memperlakukanmu sering kali dipengaruhi oleh bagaimana kamu membawa diri. Bukan tentang status sosial, bukan juga tentang seberapa banyak pencapaian yang kamu miliki. Ada sikap-sikap tertentu yang tanpa sadar membuat orang lain menilaimu rendah, bahkan meremehkan eksistensimu. Ironisnya, kebanyakan dari sikap ini berasal dari kebiasaan kecil yang mungkin tak pernah kamu sadari.

Bayangkan ini: kamu berada di sebuah ruangan penuh orang dengan beragam karakter. Ada yang langsung menarik perhatian karena pembawaannya yang percaya diri, ada yang tampak tenang tapi berwibawa, dan ada juga yang, entah mengapa, selalu dianggap remeh.

Mungkin kamu pernah merasa seperti yang terakhir itu—dianggap enteng, pendapatmu tak didengar, dan kehadiranmu seperti tak terlalu berarti. Jangan khawatir, ini bukan takdir. Ada cara untuk mengubahnya, dan langkah pertama adalah mengenali tujuh sikap yang membuatmu diremehkan oleh banyak orang.

Sahabat Fimela, nada suara memainkan peran besar dalam cara orang lain memandangmu. Jika suaramu terdengar ragu, terlalu pelan, atau sering terbata-bata, orang lain bisa menganggapmu tidak yakin dengan apa yang kamu katakan. Ini membuat mereka cenderung mengabaikan pendapatmu atau bahkan tidak menganggapmu serius.

Cobalah untuk berbicara dengan intonasi yang lebih tegas dan jelas. Tidak perlu berteriak, cukup pastikan bahwa setiap kata yang keluar dari mulutmu memiliki bobot. Jika kamu sering merasa tidak percaya diri saat berbicara, latihan kecil seperti membaca dengan suara lantang atau berbicara di depan cermin bisa sangat membantu.

Selain itu, perhatikan juga kecepatan bicaramu. Terlalu cepat bisa membuatmu terdengar gugup, sementara terlalu lambat bisa membuat orang kehilangan minat mendengarkan. Temukan ritme yang nyaman, dan tunjukkan bahwa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan.

Bersikap damai dan menghindari konflik memang baik, tetapi jika kamu selalu memilih untuk diam dan mengalah dalam setiap situasi, orang lain bisa menganggapmu lemah. Mereka mungkin berpikir bahwa kamu tidak memiliki pendirian atau mudah dimanipulasi.

Bukan berarti kamu harus menjadi sosok yang selalu berdebat atau mencari masalah, tetapi penting untuk bisa menyampaikan pendapatmu dengan tegas. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai atau prinsipmu, beranilah untuk menyuarakannya. Orang akan lebih menghargai seseorang yang bisa mempertahankan pendapatnya dengan sopan daripada seseorang yang hanya mengikuti arus tanpa sikap jelas.

Mulailah dengan hal-hal kecil. Misalnya, jika kamu tidak setuju dengan keputusan dalam kelompok kerja, coba utarakan pandanganmu. Tidak harus agresif, cukup dengan cara yang logis dan beralasan. Dengan begitu, orang lain akan melihat bahwa kamu bukan sosok yang mudah diremehkan.

Sahabat Fimela, pernahkah kamu berada dalam situasi di mana kamu harus mengambil keputusan, tetapi malah berlama-lama berpikir hingga akhirnya orang lain yang memutuskan untukmu? Sikap seperti ini bisa membuat orang lain menganggapmu tidak kompeten atau tidak memiliki keberanian untuk bertanggung jawab.

Memang, membuat keputusan bukan hal yang mudah, tetapi kebiasaan menunda atau terlalu sering bertanya pendapat orang lain sebelum mengambil langkah justru membuatmu terlihat tidak mandiri. Padahal, kesalahan dalam mengambil keputusan adalah bagian dari proses belajar.

Mulailah dengan melatih kepercayaan diri dalam hal-hal kecil. Jika ada pilihan sederhana, seperti menentukan tempat makan atau memilih aktivitas akhir pekan, ambillah keputusan dengan cepat dan tegas. Dengan begitu, kamu terbiasa untuk percaya pada insting dan pemikiranmu sendiri.

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi terlalu sering mencari alasan atau membela diri justru bisa membuat orang lain kehilangan respek terhadapmu. Jika setiap kali dikritik kamu langsung memberikan alasan panjang lebar, orang lain akan menganggapmu tidak bisa menerima tanggung jawab atas kesalahanmu sendiri.

Cobalah untuk menerima kritik dengan kepala dingin. Daripada langsung membela diri, dengarkan dulu dengan baik. Jika memang ada kesalahan yang kamu buat, akui dan tunjukkan bahwa kamu siap memperbaikinya. Orang lain akan lebih menghargai seseorang yang mau belajar daripada seseorang yang terus mencari pembenaran.

Ingat, Sahabat Fimela, tidak ada orang yang sempurna. Yang membedakan adalah bagaimana cara seseorang menyikapi kesalahannya sendiri.

Menjadi pribadi yang fleksibel memang penting dalam menjaga hubungan dengan orang lain, tetapi jika kamu terlalu sering mengorbankan keinginan dan prinsipmu demi menyenangkan semua orang, kamu bisa kehilangan jati diri. Lebih buruk lagi, orang lain mungkin akan melihatmu sebagai seseorang yang mudah dimanfaatkan.

Coba evaluasi kembali batasanmu. Kapan terakhir kali kamu berkata "tidak" pada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan atau prinsipmu? Belajar untuk menolak dengan cara yang sopan adalah keterampilan penting agar tidak mudah diremehkan oleh orang lain.

Menetapkan batasan tidak berarti menjadi egois. Justru, dengan menunjukkan bahwa kamu tahu apa yang kamu inginkan dan tidak mudah tergoda untuk mengorbankan diri sendiri, orang lain akan lebih menghormatimu.

Sikap tubuh yang lemah, seperti sering membungkuk, menundukkan kepala, atau menghindari kontak mata, bisa membuat orang lain menganggapmu kurang percaya diri. Bahasa tubuh memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi orang terhadapmu.

Mulailah dengan berdiri lebih tegap, menjaga kontak mata saat berbicara, dan menghindari gerakan gelisah seperti memainkan jari atau menggigit bibir. Dengan perubahan kecil ini, kamu akan terlihat lebih berwibawa di mata orang lain.

Tidak perlu menjadi seseorang yang terlalu dominan dalam gestur, cukup pastikan bahwa tubuhmu menunjukkan bahwa kamu nyaman dengan dirimu sendiri dan siap menghadapi dunia dengan percaya diri.

Sahabat Fimela, seringkah kamu merasa perlu mendapatkan persetujuan orang lain sebelum merasa yakin dengan pilihanmu? Terlalu bergantung pada validasi orang lain bisa membuatmu terlihat tidak memiliki keyakinan terhadap diri sendiri.

Cobalah untuk lebih percaya pada dirimu sendiri. Jika kamu merasa bahwa keputusan yang kamu ambil sudah sesuai dengan nilai dan tujuan hidupmu, tidak perlu selalu menunggu persetujuan dari orang lain. Ingat, kamu tidak bisa menyenangkan semua orang, dan itu bukan tugasmu.

Orang yang mandiri dan yakin dengan dirinya sendiri akan selalu lebih dihormati daripada mereka yang selalu mencari validasi dari lingkungan sekitarnya.

Sahabat Fimela, menghindari sikap-sikap di atas bukan berarti mengubah siapa dirimu, tetapi lebih kepada bagaimana kamu bisa menampilkan versi terbaik dari dirimu sendiri. Dengan sedikit perubahan dalam cara membawa diri, berbicara, dan bersikap, kamu bisa menghindari kesan diremehkan dan mendapatkan respek yang lebih besar dari lingkungan sekitarmu. Ingat, orang lain hanya akan menghargaimu sejauh mana kamu menghargai dirimu sendiri!