Fimela.com, Jakarta Musée du Louvre di Paris, salah satu museum paling terkenal di dunia, kini tengah menjadi sorotan setelah perampokan spektakuler mengguncang Galeri d’Apollon pada Minggu pagi. Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, sekelompok orang tak dikenal memaksa masuk ke area pameran bersejarah tersebut, memecahkan kotak kaca pelindung, dan membawa kabur sejumlah perhiasan tak ternilai — semua terjadi hanya dalam waktu tujuh menit.
Yang dicuri bukan sembarang perhiasan. Koleksi tersebut merupakan permata mahkota terakhir yang masih tersisa dari sejarah panjang Prancis, sebagian besar berasal dari abad ke-19.
Melansir vanityfair.com, koleksi ini menjadi saksi kisah luar biasa yang dimulai sejak masa Raja François I pada tahun 1530, yang kemudian diteruskan oleh Raja Louis XIV atau Sang Raja Matahari. Dari ribuan batu mulia yang pernah menghiasi mahkota Prancis — termasuk berlian biru legendaris Hope Diamond dan Grand Mazarin — beberapa di antaranya kini raib kembali di tangan pencuri.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Kebudayaan Prancis mengonfirmasi bahwa dua kotak pajangan berkeamanan tinggi menjadi sasaran utama, dengan total delapan benda bersejarah yang berhasil dibawa kabur. Kini, penyelidikan tengah dilakukan oleh Brigade de Répression du Banditisme (BRB) di bawah pengawasan jaksa Paris, untuk memburu pelaku yang diduga merupakan bagian dari jaringan kriminal terorganisir.
Aksi pencurian yang begitu cepat dan terencana ini membuat publik tercengang. Tak hanya karena nilai material dari permata tersebut, tetapi juga karena nilai sejarah dan simbolisnya bagi bangsa Prancis. Lalu apa saja yang dicuri? Berikut daftar perhiasaan yang telah dicuri, melansir vanityfair.com.
1. Bros Bodice Permaisuri Eugénie
Dikenal dengan desain berbentuk simpul pita yang menjuntai anggun hingga ke pinggang, bros ini dulunya merupakan bagian tengah dari sabuk yang dihiasi lebih dari 4.000 berlian.
Karya ini pertama kali dipamerkan di World’s Fair 1855, sebelum akhirnya dikenakan langsung oleh Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, dalam berbagai acara megah — termasuk resepsi kerajaan untuk Ratu Victoria di Istana Versailles dan acara pembaptisan Pangeran Kekaisaran di Hôtel de Ville.
Pada pertengahan 1860-an, sang Permaisuri memodifikasi sabuk itu, menyisakan bagian pita sebagai bros bodice — simbol gaya aristokrat yang elegan dan mewah.
2. Tiara Berlian dan Mutiara Permaisuri Eugénie
Tiara ini adalah definisi dari royal glamour. Terdiri dari 212 mutiara, 1.998 berlian, dan 992 potongan mawar berlian, perhiasan ini menampilkan tujuh batang dengan tiga mutiara besar di setiap batangnya, diselingi delapan ornamen berbentuk tetesan air dengan dedaunan berlian yang rumit.
Semua bertengger di atas pita berlian dan mutiara yang menambah kesan anggun sekaligus berwibawa — potret sempurna dari keanggunan Permaisuri Eugénie yang dikenal sebagai ikon mode Eropa abad ke-19.
3. Kalung Zamrud Marie-Louise
Karya spektakuler yang satu ini adalah hadiah pernikahan dari Napoleon untuk Permaisuri Marie-Louise, simbol cinta yang diwujudkan dalam kemewahan.
Kalung ini terdiri dari 32 batu zamrud, termasuk 10 berbentuk tetes air, serta lebih dari 1.100 berlian dengan potongan brilian dan mawar.
Setiap zamrud besar dilingkari oleh berlian dan dihiasi dengan zamrud berbentuk tetes di bagian bawahnya. Batu zamrud di tengah kalung memiliki berat 13,75 karat, menjadikannya salah satu perhiasan paling menakjubkan dari era Kekaisaran Prancis.
4. Bros “Reliquary”
Bros ini benar-benar unik — menampilkan roset tujuh berlian yang mengelilingi satu batu solitaire, dengan total 94 berlian yang berkilau sempurna.
Menariknya, dua berlian besar di bagian tengah dulunya pernah dikenakan oleh Raja Louis XIV sebagai kancing leotard.
Meskipun dinamai “Reliquary” (tempat relik), bros ini sebenarnya tidak memiliki ruang untuk menyimpan relik. Namun di bagian belakangnya terdapat kompartemen kecil misterius — mungkin dulunya memang dibuat agar bisa dibongkar dan disesuaikan kembali.
5. Tiara Safir Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense
Tiara megah ini dihiasi 24 batu safir yang memancarkan kilau biru lembut dan 1.083 berlian berbentuk marquise yang berkilau di setiap sudutnya.
Pernah dikenakan secara bergantian oleh Ratu Hortense, Ratu Marie-Amélie, dan Isabelle dari Orléans, tiara ini menjadi simbol keanggunan klasik bangsawan Prancis abad ke-19.
Meski pembuatnya tak diketahui, karya ini merepresentasikan keemasan seni perhiasan Paris yang dikenal karena detailnya yang elegan dan tekniknya yang halus.
Dulu, set lengkapnya terdiri dari tiara, kalung, anting, bros, sisir, dan dua gelang — seluruhnya mencerminkan kemewahan tak terbantahkan dari keluarga Orléans.
6. Kalung Safir Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense
Salah satu mahakarya perhiasan kerajaan yang menawan, kalung ini terdiri dari delapan batu safir dengan berbagai ukuran, berpadu indah dengan 631 berlian yang mem bingkainya dengan sempurna.
Kalung ini juga pernah menghiasi leher tiga generasi perempuan bangsawan: Ratu Hortense, Ratu Marie-Amélie, dan Isabelle dari Orléans.
Tak hanya menjadi perhiasan, kalung ini adalah warisan emosional yang tersimpan dalam keluarga Orléans hingga tahun 1980-an — sebelum akhirnya menjadi bagian dari koleksi berharga di Louvre, dan kini… lenyap.
7. Anting Safir Sang Ratu
Meski kecil, anting ini memiliki cerita besar. Salah satu dari sepasang anting safir legendaris milik Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense kini ikut hilang dalam perampokan.
Anting ini ditatah dengan safir alami asal Ceylon (Sri Lanka) — batu langka dengan warna biru muda yang lembut, simbol keanggunan feminin dan selera aristokrat sejati.
8. Mahkota Permaisuri Eugénie — Ditemukan di Jalan dalam Kondisi Rusak
Salah satu perhiasan paling dramatis dari kisah ini adalah mahkota milik Permaisuri Eugénie, karya tangan jenius Alexandre-Gabriel Lemonnier, perhiasan resmi istana Napoleon III.
Mahkota ini dihiasi 1.354 berlian (termasuk 1.136 potongan mawar) dan 56 zamrud yang menambah aura megahnya.
Desainnya unik dengan motif elang kekaisaran di sekelilingnya, lambang kejayaan Prancis.
Mahkota ini pernah dipamerkan di World’s Fair tahun 1855, dan mengantarkan Lemonnier serta pembuat strukturnya, J.-P. Maheu, meraih medali perak atas karya mereka.
Namun, kisahnya kini berubah tragis — mahkota ini ditemukan tergeletak di jalan, rusak, seolah menjadi saksi bisu dari pencurian paling mencengangkan dalam sejarah seni modern.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5364815/original/047423100_1759127097-Batikraya__desktop-mobile__356x469.png)
Creative Batik: Brand Batik Kontemporer Abstrak yang Menggabungkan Tradisi Jawa dan Sentuhan Modern Ramah Lingkungan19 jam yang lalu
Cinta Batik Semarang, Jejak Klasik yang Menghidupkan Kembali Warisan Semarangan1 hari yang lalu
Batikania Batik Hadirkan Sentuhan Modern dalam Kain Tradisional Asal Semarang2 hari yang lalu
“Anda Bercerita, Kami Visualkan” Filosofi Unik di Balik Batik Tulis Soedjono5 hari yang lalu
Bukti Eksistensi Batik Legendaris Asal Pekalongan Lewati Krisis Moneter hingga Jadi Langganan Presiden5 hari yang lalu
Batik Widayati: Merayakan Keindahan Perempuan Lewat Kasih, Alam, dan Warna Biru yang Abadi6 hari yang lalu
Batik Rajasa Mas: Melestarikan Warisan, Menginspirasi Dunia1 minggu yang lalu
Felicya Angelista Terima Penghargaan TYOP 2025, Tampilkan Aura Businesswoman Sukses dengan Dress Batik Hitam1 minggu yang lalu
Batik Ndaru Pekalongan: Mewarisi Tradisi, Menyentuh Masa Kini1 minggu yang lalu
Barilie Batik: Modernitas dalam Setiap Motif, Elegansi dalam Setiap Jahitan1 minggu yang lalu
Hdnoto Batik & Souvenir, Keindahan Alam Belitung yang Diabadikan dalam Sebuah Kain1 minggu yang lalu
Dari Tangan Pengrajin Lokal, Tjakrawala Batik & Crafts Melestarikan Batik Madura Lebih Modern2 minggu yang lalu
FashionBVLGARI Serpentine Top Handle, Wearable Art Elegan dengan Sentuhan Teknik Perhiasan
Kini, di bawah arahan Mary Katrantzou sebagai Creative Director Leather Goods & Accessories, Serpenti berevolusi menjadi Serpentine Top Handle, tas yang tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap gaya, tetapi juga menampilkan keindahan craftsmanship ala perhiasan BVLGARI.
FashionGrace Wales Bonner Jadi Direktur Kreatif Hermes Baru, Siap Garap Koleksi Busana Pria
Setelah ditinggal Veronique Nichanian, Hermes bakal punya Grace Wales Bonner sebagai direktur kreatif baru
FashionCreative Batik: Brand Batik Kontemporer Abstrak yang Menggabungkan Tradisi Jawa dan Sentuhan Modern Ramah Lingkungan
Creative Batik menghadirkan karya batik kontemporer dengan sentuhan abstrak modern yang memadukan motif klasik Jawa, teknik malam panas tradisional, dan pewarnaan ramah lingkungan.
FashionPerbandingan Gelang Emas Murni vs Lapisan, Jadi Referensi untuk Investasi dan Gaya Harian
Pahami perbedaan antara gelang emas murni dan emas lapisan, serta mana yang lebih awet untuk penggunaan sehari-hari.