Fimela.com, Jakarta Ada kabar baik datang dari artis cantik berbakat sekaligus pecinta budaya, Maudy Koesnaedi. Namanya yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia atas perannya sebagai Zaenab dalam sinetron legendaris Si Doel Anak Sekolahan. Pada awal tahun ini meluncurkan suatu kolaborasi produk terbaru dengan tajuk “Sarwa Prani” yang merupakan produk terbaru dari Menggah Agung, sebuah jenama kain tradisional Indonesia yang berasal dari Gianyar, Bali.
Maudy, yang kini telah memutuskan menetap di pulau Bali menjadikan budaya dan alamnya sebagai inspirasi utama dalam proses kreatif penciptaan kolaborasi ini. Maudy yang sering tampil dalam balutan busana khas dan wastra Indonesia merasa semakin terpikat pada budaya serta keindahan pulau Bali yang memukau dan mengagumkan, dan tentu saja berbagai wastra Bali lainnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh pemilik sekaligus creative Director Menggah Agung, Hastosa “Kami sangat mengagumi sosok Maudy yang bersahaja dan sederhana, namun tetap bisa membawa keanggunan serta elegansi budaya Indonesia, yang menjadi DNA dari Menggah Agung.” Menggah Agung sendiri merupakan produsen kain Bali mulai dari tênue, batik dan kebaya yang telah berdiri sejak 2012, dan terus menghadirkan pesona kecantikan wastra yang dihadirkan dalam warna-warna memikat serta motif yang beragam.”
Kolaborasi Apik bertajuk “Sarwa Prani”
Tajuk “Sarwa Prani” sendiri memiliki makna ‘seluruh kehidupan di dunia ini’. Tajuk ini kemudian menjadi judul dari kolaborasi apik Menggah Agung dan Maudy Koesnaedi, selaras dengan motif kain batik metode cap yang menggambarkan keindahan alam hutan serta flora di Bali. Pada produk kolaborasi spesial ini, Menggah Agung juga menggunakan teknik Prada, yaitu melukis dengan tinta emas, untuk memberikan detail mewah serta elegan.
Selain kain batik, pada koleksi Sarwa Prani juga menghadirkan kebaya, terinspirasi dari siluet kebaya kutu baru, dengan sentuhan desain struktural yang menyerupai gapura pada bagian dada. Tiga sudut gapura tersebut melambangkan Tri Hita Karana, yang mengambil filosofi Bali tentang hubungan antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Koleksi kebaya Sarwa Prani memiliki siluet yang tegas, namun tetap menonjolkan sisi feminin yang khas, dengan bagian pinggang yang fit ala kebaya Bali. Dengan detail gapura yang dihadirkan, memungkinkan kebaya dipakai baik tanpa aksesoris maupun dengan sebentuk bros atau kalung yang cantik. Kebaya kutu baru Sarwa Pani hadir dalam pilihan warna merah marun yang klasik, biru tua modern, coklat membumi, serta hitam nan megah.
Dalam kolaborasinya ini, Maudy merasa sangat excited, “Saya berharap kebaya Sarwa Prani dapat menjadi pilihan pakaian wanita Indonesia, yang mencitrakan budaya serta keanggunan dalam sehelai pakaian. Kebaya ini nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, baik untuk kesempatan formal maupun aktivitas kasual.”
Menyatu dengan Alam
Potret Maudy Koesnaedi tampil cantik dan elegan bersama Sarwa Pani. Kebaya hitam yang memberikan kesan elegan dan penuh karisma yang dipadukan dengan kain merah dan hitam dengan corak floral memberikan perpaduan yang khas menggambarkan keindahan pulau Bali yang senantiasa terkenal dan menjadi tujuan banyak wisatawan lokal dan asing.
Menyatu dengan Budaya
Potret Maudy Koesnaedi tampil cantik dan elegan bersama Sarwa Pani. Kebaya merah yang dipadukan dengan kain warna merah dengan corak floral lagi-lagi menunjukkan komitmen Menggah Agung dalam mengekplorasi dan menunjukkan keindahan pulau Bali lewat kebaya dan kainnya. Dalam foto ini juga ditambilkan sarana persembahan yang mereprentasikan kearifan budaya lokal yang terus lestrasi sampai sekarang. Selain itu, ini juga memberitahu kepada kita semua bahwa pulau Bali sangat kental akan budaya dan adat istiadatnya.
Itulah tadi, potret Maudy Koesnaedi serta kolaborasi apiknya dengan Menggah Agung dalam tajuk Sarwa Pani yang menampilkan kain dan kebaya yang indah dan penuh filosopi.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.