Kenali 5 Sikap Teman Toxic yang Bisa Menghancurkan Mentalmu

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, hubungan pertemanan seharusnya menjadi tempat di mana kamu bisa merasa nyaman, didukung, dan dihargai. Namun, bagaimana jika seseorang yang kamu anggap sahabat justru membuatmu merasa tertekan, tidak berharga, atau bahkan meragukan dirimu sendiri?

Tanpa disadari, banyak orang bertahan dalam hubungan pertemanan yang tidak sehat hanya karena merasa sudah terlalu lama bersama atau takut kehilangan. Padahal, berteman dengan seseorang yang memiliki sikap toxic bisa berdampak buruk pada kesehatan mentalmu. Hubungan seperti ini tidak hanya menyedot energi, tetapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri dan membuatmu sulit berkembang.

Lalu, apa saja tanda-tanda teman toxic yang sebaiknya kamu waspadai? Berikut adalah 5 sikap teman toxic yang bisa perlahan-lahan menghancurkan mentalmu. Yuk, kenali agar kamu bisa menjaga diri!

Teman sejati akan ikut bahagia saat kamu mencapai sesuatu yang baik dalam hidupmu. Sebaliknya, teman toxic justru akan merendahkan atau bahkan mengabaikan pencapaianmu. Mereka mungkin akan berkata, “Ah, itu biasa saja, kok,” atau “Kamu cuma beruntung.”

Jika kamu merasa tidak pernah mendapat apresiasi atas usaha dan kerja kerasmu dari mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan pertemanan tersebut tidak sehat. Dukungan yang tulus seharusnya datang tanpa rasa iri atau usaha untuk mengecilkan pencapaian orang lain.

Apakah kamu pernah merasa dipaksa melakukan sesuatu yang tidak nyaman hanya demi menyenangkan teman? Atau mereka sering memainkan perasaanmu dengan berkata, “Kalau benar-benar temanku, kamu pasti mau melakukan ini”?

Manipulasi dalam pertemanan sering kali terjadi secara halus, tetapi efeknya bisa sangat berbahaya. Teman toxic tahu cara membuatmu merasa bersalah agar kamu selalu mengikuti keinginan mereka, bahkan jika itu merugikan dirimu sendiri.

Hubungan pertemanan yang sehat harusnya saling memberi dan menerima. Tapi teman toxic biasanya hanya muncul ketika mereka membutuhkan bantuan, lalu menghilang saat kamu sedang butuh dukungan.

Mereka mungkin sering meminta tolong atau memanfaatkan waktumu tanpa pernah peduli bagaimana perasaan atau kondisimu. Jika hubungan ini terasa satu arah dan kamu selalu merasa dimanfaatkan, itu adalah tanda jelas bahwa mereka bukan teman yang baik untukmu.

Berteman dengan seseorang yang suka membicarakan orang lain di belakang tentu terasa tidak nyaman. Lebih buruk lagi jika kamu menyadari bahwa temanmu juga sering menyebarkan cerita buruk tentangmu kepada orang lain.

Teman toxic tidak ragu untuk menggunjing, mengkritik, atau bahkan menyebarkan informasi pribadimu yang seharusnya dijaga. Sikap ini tidak hanya merusak kepercayaan, tetapi juga bisa membuatmu merasa dikhianati dan tidak aman dalam pertemanan.

Apakah kamu sering merasa tidak cukup pintar, menarik, atau berharga setelah berbicara dengan temanmu? Jika iya, bisa jadi mereka memiliki sifat toxic yang secara tidak langsung merusak rasa percaya dirimu.

Teman sejati seharusnya mendukung dan membantumu berkembang, bukan membuatmu merasa kecil atau tidak cukup baik. Jika mereka terus-menerus mengkritik tanpa alasan yang membangun atau membandingkanmu dengan orang lain, mungkin sudah saatnya kamu mempertimbangkan ulang hubungan pertemanan tersebut.

Jika kamu menemukan tanda-tanda di atas dalam hubungan pertemananmu, jangan ragu untuk mengambil jarak atau bahkan mengakhirinya. Ingatlah bahwa kamu pantas mendapatkan teman yang benar-benar tulus dan membawa kebahagiaan dalam hidupmu!