Melihat Karya Iris Van Herpen, Ketika Mode Bertemu Sains dan Seni

2 days ago 8

Fimela.com, Jakarta Di dunia mode yang terus bergerak cepat, ada segelintir desainer yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi justru membentuknya. Iris van Herpen, seorang desainer asal Belanda, adalah salah satu dari desainer mode yang dikenal sebagai pelopor di garis depan fashion haute couture, Van Herpen telah mengukir namanya dengan memadukan teknologi mutakhir, keahlian tangan yang rumit, dan visi artistik yang mendalam, menciptakan karya-karya yang lebih menyerupai patung bergerak daripada sekadar pakaian.

Inovasi di Inti Setiap Desain

Apa yang membuat Iris van Herpen begitu unik adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan teknologi canggih seperti pencetakan 3D, pemotongan laser, dan fabrikasi digital ke dalam proses kreatifnya. Namun, ia tidak berhenti di situ; teknologi ini dipadukan dengan teknik kerajinan tangan tradisional yang sangat detail. Hasilnya adalah busana yang secara visual memukau dan secara konseptual kaya, seringkali terinspirasi dari struktur organik, fenomena alam, arsitektur, dan bahkan ilmu pengetahuan.

Filosofi desainnya melampaui estetika semata. Iris Van Herpen mengeksplorasi tema-tema seperti transformasi, gerakan, dan hubungan simbiotik antara manusia dan teknologi. Setiap koleksinya adalah narasi visual yang menantang pandangan konvensional tentang kecantikan dan fashion, sekaligus memberdayakan pemakainya.

Haute Couture: Batasan yang Terus Dilampaui

Sebagai anggota tamu kehormatan Fédération de la Haute Couture et de la Mode, Iris van Herpen secara rutin menampilkan karyanya di Paris Haute Couture Week. Ini menegaskan posisi labelnya sebagai rumah mode yang mengedepankan seni tinggi, detail yang cermat, dan pembuatan busana yang dipesan secara khusus. Setiap potongan adalah bukti dedikasi terhadap inovasi dan kualitas tanpa kompromi, jauh dari produksi massal.

Koleksi Ikonik dan Kolaborasi Menginspirasi

Koleksi-koleksi Van Herpen selalu menjadi sorotan karena keindahan visual dan kedalaman konseptualnya. Contohnya, "Crystallization" (2010) menampilkan salah satu gaun cetak 3D pertama yang tampil di catwalk. Koleksi "Voltage" (2013) adalah hasil kolaborasi dengan profesor dan arsitek Neri Oxman dari MIT Media Lab, menghasilkan gaun cetak 3D multi-material yang revolusioner.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia terus memukau dunia dengan koleksi seperti "Sensory Seas" (2020), yang menampilkan "Fractal Flows dress" yang ikonik yang dikenakan oleh Kate Moss, dan "Earthrise" (2021), yang di dalamnya terdapat "Magnetosphere dress" yang anggun, dikenakan oleh Hailee Steinfeld. Bahkan, Lorde pernah mengenakan "Entangled Life gown" dari koleksi "Roots of Rebirth" (2021) yang memukau.

Tidak hanya di runway, Van Herpen juga telah merambah dunia film dengan mendesain kostum untuk "Black Panther: Wakanda Forever". Kolaborasinya meluas ke berbagai disiplin ilmu, termasuk seniman, arsitek, dan ilmuwan. Terkini, ia kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan gaun alga "hidup" di Paris, sebuah bukti nyata komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan.

Singkatnya, Iris van Herpen bukan hanya seorang desainer fashion; ia adalah seorang visioner yang terus mendorong batas-batas kemungkinan dalam mode. Karyanya adalah jembatan antara seni, sains, dan bentuk manusia, menawarkan pandangan sekilas ke masa depan di mana pakaian bukan hanya tentang kain, tetapi tentang eksplorasi tanpa batas.

Hadirkan pameran tunggal di Singapura

Pameran ini adalah retrospektif komprehensif dari karya-karya Iris van Herpen, yang sebelumnya telah dipamerkan di Musée des Arts Décoratifs di Paris. Pameran ini menampilkan lebih dari 140 busana dan aksesori haute couture ikonik dari Iris van Herpen, di samping karya seni kontemporer, spesimen sejarah alam (seperti karang, fosil, dan kerangka), serta artefak dari Lee Kong Chian Natural History Museum di Singapura.

Pameran ini terbagi menjadi sembilan tema sentral yang mencerminkan filosofi desain Van Herpen, yang menggabungkan fashion dengan seni, desain, keberlanjutan, dan sains. Anda akan diajak menyelami berbagai inspirasi Van Herpen, mulai dari pergerakan air, struktur organik bawah tanah, hingga eksplorasi tubuh manusia dan alam semesta. Pameran yang berlangsung di ArtScience Museum ini dibuka pada 15 Maret 2025 hingga 10 Agustus 2025.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|