Normalisasi Pakai Makeup Saat Olahraga! Ini Kata Expert Kalau Hal Itu Gak Perlu Dikritik

1 week ago 14

Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih kamu melihat perempuan sedang olahraga, entah di gym atau lari pagi, pakai makeup dan langsung jadi bahan omongan? Padahal, pakai makeup saat olahraga bukan berarti seseorang “lebih mikirin penampilan daripada kesehatan” atau “gak niat olahraga.” Justru, buat sebagian perempuan, makeup adalah bentuk ekspresi diri dan dorongan untuk tampil percaya diri,  bahkan saat sedang berkeringat sekalipun.

Fenomena ini bukan hal baru, terutama di dunia olahraga profesional. Dari Simone Biles sampai Serena Williams, atlet-atlet perempuan kelas dunia pun tak luput dari komentar sinis soal dandanan mereka di lapangan. Di Jepang, atlet ski jumping Sara Takanashi sempat dihujani kritik saat memakai makeup dalam ajang Olimpiade Beijing 2022. Banyak netizen menyalahkan riasannya sebagai alasan kegagalannya meraih medali. Ironis, padahal performa dan penampilan seharusnya bisa berjalan berdampingan.

Makeup Bukan Musuh Olahraga, Tapi Sumber Percaya Diri

Miha Fukuoka, seorang sports beauty trainer di Jepang, justru ingin menghapus stigma negatif soal perempuan yang berdandan saat berolahraga. “Makeup bisa jadi alat pemberdayaan diri. Itu bagian dari rutinitas yang bisa meningkatkan kepercayaan diri,” jelas Miha yang juga mantan atlet sepak bola kampus, seperti yang dilansir dari The Japan Times.

Ia bahkan secara resmi mematenkan profesinya sebagai pelatih kecantikan atletik pada tahun 2024. Menurutnya, kalau pelatih fisik dan pelatih medis saja dianggap biasa, kenapa pelatih kecantikan untuk atlet dianggap berlebihan?

Miha juga menyoroti pentingnya proteksi kulit saat olahraga, terutama outdoor. Dulu, ia mengabaikan penggunaan sunscreen saat bermain bola. Kini, ia mengalami bintik hitam dan jerawat pasca melahirkan. Padahal hal itubisa dicegah dengan penggunaan sunscreen sejak dini. Dari pengalamannya itu, ia mulai aktif membantu para atlet wanita, termasuk petenis Kanako Morisaki dan atlet panahan paraolimpiade Tatsuko Aoki, dengan konsultasi skincare dan makeup yang ramah aktivitas fisik.

“Lipstick Effect” Itu Nyata

Bukan cuma soal estetika. Penelitian dari Harvard Medical School membuktikan bahwa “lipstick effect” atau efek psikologis dari berdandan itu nyata. Merasa diri menarik bisa memengaruhi performa karena meningkatnya rasa percaya diri. Sama seperti mendengarkan musik atau membawa jimat keberuntungan sebelum bertanding, makeup bisa memberikan efek psikologis yang menenangkan dan memotivasi.

“Makeup therapy itu nyata,” ujar Miha. “Ada manfaat fisik dan psikologis. Atlet bekerja keras, mereka pantas dihormati dan didukung, bukan dikritik karena memilih tampil dengan makeup,” lanjut dia

Brand Kosmetik Kini Makin Ramah Olahraga

Tren ini juga direspons oleh industri kecantikan. Banyak brand kini menghadirkan produk makeup dan skincare yang tahan keringat, waterproof, hingga dilengkapi SPF tinggi untuk perlindungan dari sinar matahari saat olahraga di luar ruangan. Produk seperti tinted sunscreen, sweatproof mascara, smudge-proof eyebrow gel, sampai transfer-resistant foundation semakin populer karena menyasar kebutuhan perempuan aktif.

Brand-brand internasional hingga lokal  pun mulai memproduksi lini khusus untuk active beauty. Ini membuktikan bahwa kebutuhan akan makeup yang mendukung aktivitas fisik memang nyata dan diakui.

Bahkan beberapa di antaranya dilengkapi dengan manfaat skincare terutama SPF yang bisa melindungi dari paparan sinar UV yang berbahaya untuk kulit. Dari jajaran lokal adaSomethinc Copy Paste Breathable Cushion SPF 33 PA+++ (cushion dengan hasil natural, transferproof, dan tetap ringan di kulit meski berkeringat) dan Make Over Powerstay Demi-Matte Cover Cushion SPF 50/PA+++ (alternatif lokal yang sebanding performanya, tahan lama, dan tetap breathable).

Sementara dari jajaran internasional, ada L'Oréal Infallible 24H Fresh Wear Foundation SPF 25 (foundation cair dengan daya tahan hingga 24 jam, hasil akhir matte natural, ringan, dan mengandung SPF 25. Cocok untuk aktivitas outdoor atau olahraga ringan) atau Skintific Cover All Perfect Cushion SPF 35 PA+++ (mengandung skincare ingredients, tahan lama, dan cocok untuk kulit berminyak).

Kalau olahraga bisa jadi sarana untuk merawat tubuh, makeup juga bisa jadi sarana merawat mental dan harga diri. Dalam dunia yang makin menghargai keberagaman, pilihan untuk berdandan baik saat bersantai maupun berolahraga harusnya dirayakan, bukan dihakimi.

Atlet lempar lembing Haruka Kitaguchi, misalnya, memakai eyeshadow dan glitter saat berlaga di ajang Diamond League. Gaya itu bukan sekadar hiasan, tapi bagian dari "winning look"-nya. Dari eyeliner milik Miho Nonaka sampai lipstik andalan Simone Biles, semua punya makna personal yang tidak boleh diremehkan.

Pakai makeup saat olahraga bukanlah hal yang salah atau lebay. Justru, ini bisa menjadi bentuk cinta diri, motivasi pribadi, dan cara membangun citra diri yang positif.  Setuju nggak, Sahabat FIMELA?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|