Stop Tahan Amarah, Menurut Studi Ini Bahaya yang Mengintai Bagi Kesehatan Terutama Pada Perempuan

1 week ago 10

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa amarah menggelegak namun memilih untuk menahannya? Banyak perempuan yang kerap melakukan ini, menganggapnya sebagai cara menjaga agar tetap terlihat tenang dan anggun. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini menyimpan bahaya besar bagi kesehatan fisik dan mental.

Studi menunjukkan, menahan amarah berdampak serius, mulai dari masalah jantung hingga risiko kematian dini. Studi dari University of Pittsburgh menemukan bahwa perempuan yang jarang mengekspresikan amarahnya 70% lebih berisiko mengalami aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Mengenal Dampak Berbahaya Menahan Amarah

Menahan amarah bukanlah solusi. Justru, ini bom waktu yang dapat meledak kapan saja dan berdampak buruk pada kesehatan. Penelitian menunjukkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Mengapa? Karena emosi yang terpendam dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat proses penumpukan plak di arteri.

Tak hanya itu, dampak negatif juga terasa pada kesehatan mental. Stres, kecemasan, dan depresi menjadi konsekuensi yang umum. Dalam kasus yang lebih serius, penumpukan emosi negatif dapat meningkatkan risiko percobaan bunuh diri, terutama jika amarah tersebut berasal dari trauma yang terpendam. Sahabat Fimela, jangan abaikan kesehatan mentalmu!

Gejala fisik juga bisa muncul, mulai dari masalah pencernaan seperti kram perut dan sembelit, hingga sakit kepala dan insomnia. Metabolisme tubuh pun bisa terganggu. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya mengelola emosi dengan baik.

Hubungan Sosial yang Terganggu

Menahan amarah juga berdampak pada hubungan sosial. Meskipun perempuan seringkali dianggap lebih mampu mengendalikan emosi, menahan amarah justru dapat memicu frustrasi yang terpendam. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Sahabat Fimela, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat.

Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan tepat dapat membuat Sahabat Fimela merasa terisolasi dan kesepian. Ingatlah, mengekspresikan emosi bukan berarti melampiaskannya secara negatif. Ada banyak cara sehat untuk mengelola amarah, seperti berkomunikasi secara asertif dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

Jangan biarkan amarah yang terpendam merusak hubungan berharga dalam hidupmu. Berkomunikasilah secara terbuka dan jujur, dan jangan takut untuk meminta bantuan jika kamu merasa kesulitan mengelola emosimu.

Mencari Solusi dan Menjaga Kesejahteraan

Sahabat Fimela, mengetahui bahaya menahan amarah adalah langkah pertama menuju perubahan. Langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang tepat. Salah satu cara efektif adalah dengan mencari bantuan profesional, seperti terapis atau konselor. Mereka dapat membantumu belajar mengelola emosi dengan cara yang konstruktif.

Teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan meditasi, juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan penekanan emosi. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri, lakukan aktivitas yang kamu sukai, dan prioritaskan kesehatan mentalmu.

Ingatlah, mengekspresikan emosi dengan sehat dan asertif sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekatmu. Sahabat Fimela, kamu tidak sendirian!

Menahan amarah dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian dini. Oleh karena itu, belajarlah untuk mengelola emosi dengan sehat dan carilah bantuan profesional jika dibutuhkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|