Supaya Tidak Mudah Termakan Hoaks, Lakukan 5 Kebiasaan Sederhana Ini untuk Mengasah Critical Thinking

1 week ago 12

Fimela.com, Jakarta Di era digital seperti saat ini, ketika kita dihadapkan pada arus informasi yang tidak pernah berhenti, kemampuan berpikir kritis menjadi keterampilan yang sangat penting. Setiap hari, kita terpapar berita, opini, dan unggahan yang belum tentu dapat dipercaya kebenarannya. Tanpa kemampuan ini, kita bisa dengan mudah terseret arus informasi yang keliru, bahkan menjadi bagian dari oknum penyebar hoaks tersebut.

Berpikir kritis bukan berarti skeptis terhadap segala hal. Sebaliknya, kemampuan berpikir kritis adalah kompetensi seseorang untuk menilai informasi secara objektif dan memahami konteks sebelum mengambil kesimpulan. Di era arus informasi yang begitu deras, berpikir kritis menjadi salah satu keterampilan penting untuk memilah mana fakta yang valid dan mana informasi yang keliru.

Kabar baiknya, critical thinking adalah kemampuan yang bisa dilatih. Berikut 5 kebiasaan sederhana yang bisa kamu lakukan dari sekarang untuk melatih kemampuan critical thinking supaya tidak mudah termakan hoaks.

1. Periksa Kredibilitas Sumber Informasi

Salah satu cara melatih critical thinking adalah dengan tidak langsung mempercayai suatu informasi begitu saja. Saat menerima berita, biasakan untuk memeriksa siapa yang menjadi sumbernya. Apakah pembuat informasi memiliki kredibilitas yang jelas, seperti institusi terpercaya, atau justru berasal dari akun anonim yang meragukan?

Dengan terbiasa mempertanyakan asal-usul informasi, kamu sedang membentuk filter berpikir yang sehat dan tidak mudah tergocek oleh berita sensasional.

2. Bandingkan Validitas Informasi dengan Sumber Lain

Sebelum menyebarkan informasi, biasakan untuk membandingkannya dengan sumber lain. Cari tahu apakah berita tersebut didukung data yang valid dan konsisten di berbagai platform terpercaya atau tidak.

Langkah kecil ini bisa menghindarkan kamu dari menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan, sekaligus memperkuat kemampuanmu dalam memilah berita yang valid.

3. Melihat dengan Berbagai Sudut Pandang

Belajar berpikir kritis berarti belajar untuk melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif yang berbeda. Hal ini tidak hanya memperluas wawasan, tapi juga membuat kamu lebih toleran dan tidak mudah terpancing emosi saat membaca opini yang berlawanan dengan pandangan pribadimu.

4. Tunda Reaksi Emosional Sebelum Memastikan Validitas Informasi

Saat melihat berita yang memancing emosi, usahakan untuk tidak langsung bereaksi. Berikan waktu untuk dirimu memproses informasi secara rasional. Karena hoaks sering kali dirancang untuk memicu reaksi emosional, seperti rasa marah atau takut.

Menahan diri sejenak sebelum berkomentar atau menyebarkan konten bisa membuatmu terhindar dari penyesalan di kemudian hari.

5. Rajin Membaca dan Belajar Hal Baru

Semakin banyak referensi yang kamu miliki, semakin tajam pula cara berpikirmu. Membaca buku, artikel jurnal, atau mengikuti diskusi yang mendalam akan sangat membantumu menyaring informasi sekaligus mengasah pola berpikir kritis.

Ingat, critical thinking tidak datang dari keraguan semata, tapi dari perasaan ingin tahu yang sehat dan terbuka pada pengetahuan baru.

Dengan membiasakan diri berpikir kritis, Sahabat Fimela tidak hanya menjaga diri sendiri dari hoaks, tapi juga ikut menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan penuh kesadaran. Yuk, mulai dari langkah kecil dengan menerapkan beberapa tips di atas!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|