Fimela.com, Jakarta Emas, baik dalam bentuk perhiasan maupun sebagai alat investasi, memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga sering kali menjadi sasaran bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Fenomena penipuan dengan emas palsu semakin marak, yang mengharuskan setiap orang untuk memperdalam pengetahuan mereka. Memahami ciri-ciri emas asli dan palsu adalah langkah krusial untuk melindungi diri dari kerugian finansial, sehingga penting bagi kita untuk waspada.
Menentukan keaslian emas tidak selalu merupakan tugas yang mudah, tetapi ada berbagai metode yang dapat diterapkan tanpa perlu pergi ke toko perhiasan. Dari teknik pengamatan fisik yang sederhana hingga pengujian menggunakan alat yang tersedia di rumah, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam artikel ini, akan dibahas sepuluh cara yang efektif untuk membedakan emas putih asli dan palsu, sehingga Anda dapat lebih percaya diri dalam melakukan transaksi.
1. Periksa Sertifikat Resmi
Setiap batangan emas putih yang asli, terutama yang berupa perhiasan premium, biasanya disertai dengan sertifikat resmi. Sertifikat tersebut memberikan informasi mendetail seperti kadar kemurnian, berat, dan nomor seri. Untuk memastikan keasliannya, Anda dapat menggunakan sinar ultraviolet—sertifikat yang sah umumnya menunjukkan watermark atau pola keamanan yang tersembunyi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa sertifikat emas yang Anda terima saat melakukan pembelian.
Pastikan sertifikat tersebut mencantumkan nomor identitas emas, berat, bentuk, ukuran, kemurnian, serta tanda tangan dari pengecek kemurnian. Perhiasan emas asli yang dibeli dari toko yang terpercaya biasanya dilengkapi dengan sertifikat yang menyatakan kadar emas dan rincian logam penyusunnya. Jika Anda tidak menerima sertifikat sama sekali, hal ini bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu waspada. Sertifikat resmi merupakan bukti keaslian yang paling dapat diandalkan untuk emas putih, yang mencantumkan informasi penting seperti kadar kemurnian (contohnya, 18K atau 750 untuk 75% emas murni), berat, dan nomor seri unik dari perhiasan tersebut.
2. Cermati Cap Kadar dan Ciri Fisik (Warna, Kilau, Konsistensi)
Emas putih yang autentik memiliki tampilan khas berwarna putih keperakan yang mengilap dan merata. Selain itu, biasanya terdapat tanda atau cap yang menunjukkan kadar emas, seperti "750" untuk 18 karat atau "950" untuk 23 karat, yang dicetak dengan rapi. Jika cap tersebut terlihat buram, miring, atau tidak presisi, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa emas tersebut tidak asli. Anda juga perlu memperhatikan apakah terdapat cap fineness yang berukuran antara 1 - 999 atau 0.1 - 0.999, serta cap karat yang menunjukkan kadar emas, seperti 10, 18, hingga 24 karat. Cap seperti "18k" atau "24k" menunjukkan kadar emas yang bersangkutan.
Emas putih yang asli memiliki warna yang mengilap dan elegan, serta tidak mudah memudar. Kilauannya bersifat alami dan tidak terlalu mencolok. Di sisi lain, emas palsu biasanya memiliki kilau yang berlebihan atau tampak seperti "plastik", dan warnanya dapat dengan cepat berubah menjadi kehijauan atau kekuningan. Warna emas putih yang asli konsisten di seluruh bagian perhiasan, tanpa adanya area yang terlihat lebih gelap atau terkelupas, yang sering kali terjadi pada perhiasan yang tidak asli.
3. Uji dengan Aplikasi Pemindai Barcode
Pada masa sekarang, teknologi telah memberikan kemudahan kepada konsumen melalui aplikasi pemindai barcode seperti CertiEye. Aplikasi ini mampu membaca barcode yang terdapat pada batang emas dan secara langsung menampilkan informasi mengenai keaslian serta kadar emas tersebut.
Hal ini sangat bermanfaat bagi para pembeli emas digital, terutama saat melakukan transaksi di marketplace. CertiEye, yang dikembangkan oleh perusahaan seperti Antam, memungkinkan pengguna untuk memindai barcode pada emas putih dan mendapatkan informasi terkait keasliannya.
Di era digital saat ini, banyak produsen emas terkemuka yang menyediakan barcode pada produk emas mereka. Aplikasi ini dirancang khusus untuk membaca data terenkripsi dalam barcode dan memberikan detail tentang keaslian serta kadar emas secara cepat.
Metode ini sangat praktis, terutama bagi konsumen yang melakukan pembelian emas secara digital atau melalui platform marketplace, karena memungkinkan verifikasi yang cepat tanpa memerlukan alat fisik. Pastikan untuk menggunakan aplikasi resmi dari produsen emas yang bersangkutan agar terhindar dari informasi yang tidak akurat.
4. Gosok Permukaan dengan Tangan/Kain
Menggosok permukaan emas dengan telapak tangan dapat menjadi cara untuk mendeteksi adanya perubahan warna. Apabila warna emas tersebut tampak pudar, berubah, atau terlihat adanya lapisan logam lain setelah digosok, maka kemungkinan besar emas itu tidak asli. Emas yang asli seharusnya tetap mempertahankan warna aslinya meskipun telah digosok. Emas putih yang asli memiliki warna yang cenderung stabil dan tidak mudah berubah. Anda bisa melakukan pemeriksaan ini dengan cara menggosoknya pada tangan. Jika warnanya tetap sama, hal ini menandakan bahwa emas putih tersebut adalah asli.
Salah satu metode sederhana untuk memverifikasi keaslian emas putih adalah dengan memperhatikan perubahan warna yang terjadi. Metode ini sangat mudah dan bisa dilakukan di berbagai tempat. Emas putih yang asli tidak akan menunjukkan perubahan warna, tidak akan pudar, dan tidak meninggalkan residu pada tangan atau kain meskipun digosok. Hal ini disebabkan oleh sifat emas asli yang memiliki warna yang stabil dan tidak mudah bereaksi terhadap gesekan ringan. Dengan demikian, pengujian ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk memastikan keaslian emas putih.
5. Uji Lunak dengan Gigi
Emas putih yang asli memiliki tingkat kelembutan yang cukup tinggi, sehingga gigitan ringan dapat meninggalkan jejak yang tidak terlalu terlihat. Apabila perhiasan tersebut terasa sangat keras dan tidak menunjukkan bekas gigitan, besar kemungkinan itu terbuat dari logam lain. Emas dikenal sebagai logam mulia yang sifatnya lunak, sehingga cukup mudah untuk dibentuk tanpa memerlukan alat khusus. Oleh karena itu, gigitan manusia dapat meninggalkan tanda pada perhiasan atau batang emas yang murni. Hal ini menjadikan pemeriksaan keaslian emas salah satunya dapat dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat bekas gigitan pada perhiasan tersebut.
Emas murni sendiri merupakan logam yang cenderung lunak. Karena itu, perhiasan emas putih yang asli, terutama yang memiliki kadar karat yang tinggi, akan sedikit melunak dan meninggalkan bekas gigitan yang samar jika dikenakan tekanan ringan saat digigit. Namun, penting untuk diingat bahwa metode ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak perhiasan tersebut. Selain itu, cara ini tidak sepenuhnya akurat, karena ada beberapa logam lain yang juga memiliki sifat lunak dan dapat memberikan hasil yang serupa.
6. Dengarkan Suara saat Diketuk
Untuk membedakan antara perhiasan emas asli dan palsu, Anda bisa mengetuknya dengan koin logam dan memperhatikan suara yang dihasilkan. "Emas asli menghasilkan suara nyaring dengan gema halus yang agak panjang." Di sisi lain, perhiasan yang terbuat dari logam campuran atau imitasi biasanya mengeluarkan suara yang lebih pendek dan tumpul, seperti yang dijelaskan oleh Metrotvnews.com. Dengan metode ini, Anda dapat menggunakan pendengaran sebagai alat untuk menilai keaslian emas yang Anda miliki.
Ambillah perhiasan emas putih dan ketuklah perlahan menggunakan koin. Jika perhiasan tersebut asli, Anda akan mendengar suara dengan nada tinggi dan deringan yang lebih panjang. Pegang perhiasan tersebut dan ketuk dengan benda logam lainnya, seperti koin. Emas asli memiliki sifat densitas dan komposisi yang membuatnya menghasilkan suara yang nyaring, jernih, dan memiliki gema yang agak panjang, mirip dengan suara lonceng kecil. Sebaliknya, perhiasan palsu atau yang terbuat dari logam campuran akan mengeluarkan suara yang lebih pendek dan tumpul, atau bahkan "mati". Dengan memperhatikan perbedaan suara ini, Anda dapat memperoleh petunjuk awal mengenai keaslian emas yang Anda miliki.
7. Goreskan ke Keramik
Untuk memeriksa keaslian emas putih, Anda dapat menggoreskan perhiasan tersebut pada permukaan keramik yang tidak berglazur atau pada kertas putih. Proses ini akan menunjukkan bahwa emas asli meninggalkan jejak berwarna emas tanpa merusak logam yang ada. Namun, Anda harus berhati-hati dan menghindari menggores perhiasan yang memiliki desain halus, karena hal ini dapat merusak penampilannya. Sebaliknya, jika Anda menguji emas palsu, goresan yang ditinggalkan akan berupa tanda-tanda kecil dan mungkin berwarna hitam atau hijau, yang menunjukkan bahwa perhiasan tersebut kemungkinan besar bukan emas asli.
Metode pengujian ini dikenal dengan istilah "uji gores". Saat melakukan pengujian, goreskan perhiasan emas putih secara perlahan pada bagian belakang ubin keramik atau kertas putih yang bersih. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa emas asli akan meninggalkan goresan berwarna emas pada permukaan tersebut tanpa merusak perhiasan. Sangat penting untuk melakukan tes ini dengan hati-hati, khususnya pada perhiasan yang memiliki desain rumit atau permukaan halus, agar tidak terjadi kerusakan pada barang berharga Anda.
8. Uji dengan Magnet
Emas merupakan logam yang tidak memiliki sifat feromagnetik, sehingga emas putih yang asli tidak akan menunjukkan ketertarikan terhadap magnet. Apabila perhiasan Anda bereaksi terhadap magnet, hal tersebut dapat menjadi petunjuk bahwa material tersebut tidak terbuat dari emas murni. Sifat non-magnetis dari logam mulia ini berarti bahwa tidak akan ada reaksi yang terjadi pada perhiasan saat didekatkan dengan magnet. Meskipun demikian, metode ini tidak sepenuhnya dapat menjamin keaslian emas, karena ada berbagai logam non-magnetis lainnya yang sering dipakai untuk memalsukan perhiasan.
Untuk melakukan pengujian, Anda dapat mendekatkan magnet yang kuat, seperti magnet kulkas atau magnet neodymium, ke perhiasan emas putih Anda. Jika perhiasan tersebut menempel atau tertarik pada magnet, itu merupakan indikasi yang jelas bahwa perhiasan tersebut tidak asli atau mengandung campuran logam feromagnetik seperti besi atau nikel dalam jumlah yang signifikan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua logam yang dipakai untuk memalsukan perhiasan memiliki sifat magnetis, sehingga metode ini tidak selalu efektif dalam mengidentifikasi semua jenis emas palsu.
9. Teteskan Cuka
Tempatkan perhiasan di atas permukaan yang rata, kemudian teteskan cuka putih dan biarkan selama 10 hingga 15 menit. Emas palsu umumnya akan menunjukkan reaksi seperti perubahan warna atau munculnya bercak. Sementara itu, emas asli tidak akan bereaksi sama sekali terhadap cairan asam ringan ini. Dengan kata lain, emas palsu akan mengalami perubahan warna yang terlihat jelas.
Emas murni merupakan logam yang sangat stabil dan tidak akan bereaksi dengan asam ringan seperti cuka. Untuk melakukan uji ini, Anda dapat meletakkan perhiasan emas putih di permukaan yang datar dan meneteskan beberapa tetes cuka putih di atasnya. Jika perhiasan tersebut asli, maka tidak akan ada perubahan warna, bercak, atau reaksi kimia lainnya yang terlihat. Namun, jika perhiasan itu ternyata palsu atau terbuat dari logam lain yang bereaksi dengan asam, Anda mungkin akan melihat adanya perubahan warna, munculnya bercak, atau bahkan tanda-tanda korosi pada permukaannya.
10. Uji dengan Air
Masukkan emas putih ke dalam wadah berisi air. Emas asli memiliki massa jenis tinggi sehingga akan langsung tenggelam ke dasar. Jika mengapung atau melayang, kemungkinan besar itu palsu.
Selain itu, perhatikan juga apakah ada perubahan warna saat direndam. Emas asli tidak akan berkarat atau berubah warna meski terkena air.
Tes air ini sederhana namun cukup membantu. Apalagi jika dipadukan dengan tes lain untuk memastikan keaslian emas.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.