7 Kesalahan Umum Saat Membeli Cincin Emas untuk Investasi, Wajib Dipahami demi Aset Berharga

1 month ago 27

Fimela.com, Jakarta Cincin emas sering kali dipilih oleh banyak orang sebagai investasi sekaligus perhiasan yang menarik. Dengan nilai intrinsik yang cenderung stabil dan kemampuannya untuk menjaga nilai, emas menjadi aset yang sangat diminati. Namun, di balik pesonanya, banyak investor baru yang terjebak dalam kesalahan umum yang dapat mengurangi potensi keuntungan dan bahkan dapat mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan.

Kesalahan yang sering terjadi mencakup berbagai aspek penting, mulai dari biaya pembuatan hingga pemahaman mengenai nilai intrinsik emas itu sendiri. Mengetahui hal-hal ini sangat krusial agar investasi Anda dalam cincin emas benar-benar memberikan keuntungan maksimal dan sejalan dengan tujuan keuangan jangka panjang. Tanpa pengetahuan yang cukup, seringkali ekspektasi keuntungan tidak dapat terpenuhi.

Dengan memahami kesalahan umum saat membeli cincin emas untuk tujuan investasi yang perlu dihindari, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas, menjaga nilai investasi, dan menghindari kerugian yang tidak perlu.

Jadi, apa saja kesalahan umum yang sebaiknya dihindari saat membeli cincin emas untuk investasi? Mengacu pada berbagai sumber, pada hari Senin (22/9), berikut ini adalah ulasan informasinya yang perlu Anda simak.

1. Mengabaikan Biaya Pembuatan (Ongkos Kerja)

Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan dalam berinvestasi pada perhiasan emas adalah mengabaikan biaya pembuatan atau ongkos kerja. Biaya ini adalah komponen tambahan yang harus dibayar saat melakukan pembelian, dan bisa berkisar antara 10 hingga 30 persen dari total harga cincin emas yang Anda inginkan.

Ongkos kerja ini bervariasi, tergantung pada tingkat kesulitan desain dan model emas yang dipilih. Emas dengan desain yang rumit atau yang sedang populer biasanya akan dikenakan ongkos yang lebih tinggi. "Fatalnya, biaya pembuatan ini tidak akan dihitung saat Anda menjual kembali emas tersebut," yang berarti nilai emas akan langsung terpotong dari harga beli awal. Hal ini dapat menyebabkan potensi kerugian investasi yang cukup signifikan.

Situasi ini menjadi jebakan bagi para investor yang hanya fokus pada harga per gram emas tanpa mempertimbangkan biaya tambahan yang ada. Untuk mengurangi risiko kerugian, sangat disarankan untuk memilih cincin emas dengan desain yang lebih sederhana dan klasik. Desain minimalis cenderung memiliki ongkos pembuatan yang lebih rendah, sehingga selisih antara harga beli dan jual tidak terlalu besar, mendukung tujuan investasi jangka panjang Anda.

2. Tidak Memperhatikan Kadar Kemurnian Emas

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh para pembeli adalah mengabaikan kadar kemurnian emas ketika membeli cincin sebagai investasi. Untuk investasi yang berjangka panjang, sangat disarankan untuk memilih emas dengan kadar yang lebih tinggi, seperti 24 karat (99,99% emas murni) atau 22 karat (91,6% emas murni). Kadar emas yang lebih tinggi berarti kandungan emas tersebut lebih murni. Kadar kemurnian yang tinggi juga menjamin kemampuan emas dalam mempertahankan nilai intrinsiknya sebagai aset investasi.

Emas yang digunakan dalam perhiasan sering kali memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah, seperti 18K atau 14K, karena biasanya dicampurkan dengan logam lain. Pencampuran ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan serta mempermudah dalam pembuatan desain perhiasan agar lebih tahan lama saat digunakan. Namun, emas dengan kadar yang lebih rendah memiliki nilai jual kembali yang jauh lebih rendah, sehingga kurang ideal untuk dijadikan investasi utama. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih cincin emas dengan kadar kemurnian yang tinggi agar nilai investasinya tetap terjaga dan berpotensi untuk meningkat di masa mendatang, berkat nilai murni emas yang lebih dominan.

3. Fokus pada Desain daripada Nilai Intrinsik Emas

Banyak investor yang baru memulai sering kali terpesona oleh daya tarik visual cincin emas yang memikat, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga jual kembali. Terlalu fokus pada aspek estetika dapat mengakibatkan harapan keuntungan yang tidak terwujud, bahkan dapat berujung pada kerugian saat menjual kembali, karena nilai desain tersebut tidak dianggap sebagai investasi yang solid.

Desain yang rumit atau yang dihiasi dengan banyak permata biasanya memiliki biaya pembuatan yang jauh lebih tinggi, dan biaya tersebut tidak akan diperhitungkan dalam proses penjualan kembali. Di samping itu, tren desain perhiasan sering kali berubah dengan cepat, sehingga model yang saat ini sedang tren bisa menjadi kurang diminati di masa depan, yang mengakibatkan penurunan nilai estetikanya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengutamakan berat emas murni dan memilih cincin dengan desain yang klasik atau sederhana (timeless). Desain-desain seperti ini lebih mudah untuk dijual kembali karena tidak terpengaruh oleh perubahan mode, dan nilai utamanya terletak pada kandungan emasnya, bukan pada kerumitan desain atau hiasan yang sifatnya sementara.

4. Tidak Memahami Perbedaan Emas Perhiasan vs. Emas Batangan

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai perbedaan fundamental antara investasi emas perhiasan dan emas batangan. Kedua jenis emas ini memiliki karakteristik serta tujuan investasi yang berbeda, sehingga penting untuk memahami hal ini sebelum mengambil keputusan pembelian yang sesuai dengan strategi investasi Anda.

Emas batangan biasanya memiliki kadar kemurnian mencapai 99,99% (24 karat) dan lebih cocok untuk investasi jangka panjang karena nilainya cenderung lebih stabil. Selain itu, potongan harga saat menjual kembali emas batangan umumnya lebih rendah dibandingkan emas perhiasan. Fokus utama dari emas batangan adalah nilai intrinsiknya sebagai logam, tanpa adanya biaya tambahan untuk desain atau aspek estetika. Di sisi lain, emas perhiasan memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah dan sering kali nilai jual kembalinya juga lebih rendah karena adanya biaya pembuatan serta depresiasi nilai estetika. Emas perhiasan lebih berfungsi sebagai aset yang memiliki nilai guna dan estetika, namun sering kali nilainya saat dijual kembali tidak setinggi emas batangan murni.

5. Membeli dari Penjual Tidak Terpercaya atau Tanpa Sertifikasi

Membeli cincin emas dari penjual yang tidak memiliki reputasi baik atau tanpa sertifikasi resmi dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi para investor. Reputasi penjual dan keberadaan sertifikat adalah jaminan penting atas keaslian dan kualitas emas yang Anda beli, yang memberikan rasa aman saat berinvestasi.

Sertifikat emas berperan penting sebagai bukti keaslian, kemurnian, dan berat emas, yang sangat diperlukan jika Anda berniat untuk menjualnya kembali. Tanpa adanya sertifikat yang sah, keaslian emas bisa dipertanyakan, dan nilai jual kembali bisa mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan, ada kemungkinan toko emas enggan membelinya karena risiko adanya pemalsuan. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk membeli cincin emas dari toko yang memiliki izin resmi dan reputasi yang dapat dipercaya.

Penjual yang dapat diandalkan biasanya akan menyediakan sertifikat keaslian yang lengkap dan transparan. Hal ini tidak hanya memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga melindungi investasi Anda dengan maksimal. Dengan membeli dari sumber yang terpercaya, Anda dapat memastikan bahwa investasi Anda aman dan kualitas emas yang Anda dapatkan terjamin.

6. Tidak Memahami Harga Jual Kembali (Buyback) yang Lebih Rendah

Sering kali, para investor yang baru memulai tidak menyadari bahwa harga untuk menjual kembali (buyback) emas perhiasan cenderung lebih rendah daripada harga saat mereka membelinya. Potongan yang dikenakan saat menjual emas perhiasan bisa bervariasi antara 2,5% hingga 10% dari harga emas yang berlaku, atau bahkan bisa berupa biaya tetap per gram, tergantung pada kebijakan masing-masing toko serta situasi pasar. Jika Anda memutuskan untuk menjual cincin emas di toko lain yang berbeda dari tempat Anda membelinya, potongan yang dikenakan bisa jadi lebih besar.

Hal ini terjadi karena biaya pembuatan tidak dihitung kembali serta adanya potensi penurunan nilai estetika perhiasan seiring berjalannya waktu, ditambah lagi dengan margin keuntungan yang diambil oleh toko yang melakukan pembelian kembali. Agar dapat meraih keuntungan dari investasi cincin emas, penting untuk melakukan buyback pada waktu yang tepat, yaitu saat harga buyback sudah lebih tinggi daripada selisih harga beli. Kondisi ini biasanya memerlukan komitmen investasi jangka panjang yang cukup besar untuk menutupi biaya awal dan memperoleh margin keuntungan yang diinginkan.

7. Menjual Terlalu Cepat (Investasi Jangka Pendek)

Emas perhiasan, sama seperti investasi emas secara umum, lebih sesuai untuk tujuan investasi yang bersifat jangka panjang. Menjual cincin emas dalam waktu singkat atau dalam periode yang pendek hampir pasti akan mengakibatkan kerugian, karena selisih antara harga beli kembali dan harga beli sering kali terlalu kecil untuk menutupi biaya yang ada.

Dalam periode pendek, perubahan harga emas mungkin belum cukup signifikan untuk menutupi biaya pembuatan serta potongan yang dikenakan saat menjual kembali emas perhiasan. Oleh karena itu, memiliki kesabaran adalah aspek yang sangat penting dalam investasi emas jenis ini untuk dapat melihat hasil yang memuaskan.

Investasi dalam emas perhiasan memerlukan waktu dan kesabaran untuk mendapatkan hasil, biasanya dalam rentang waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, karena harga emas cenderung stabil dan meningkat dalam jangka waktu tersebut. Menjual emas ketika harga pasar tidak menguntungkan juga dapat berpotensi menimbulkan kerugian yang tidak perlu, sehingga pilihan untuk menggadaikan emas bisa menjadi alternatif yang lebih bijaksana.

Untuk itulah, selain disarankan untuk tidak menjual terlalu cepat cincin, perlu juga dipertimbangkan untuk tidak membeli cincin saat harga emas sedang tinggi atau tidak stabil. Padahal, waktu pembelian sangat menentukan keuntungan investasi.

Harga emas cenderung fluktuatif mengikuti kondisi ekonomi global. Jika Anda membeli saat harga melonjak, kemungkinan besar Anda harus menunggu lama untuk mendapat keuntungan dari investasi tersebut.

Sebaiknya pantau tren harga emas secara rutin. Membeli emas saat harga sedang turun atau stabil akan jauh lebih menguntungkan di masa depan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|