Fimela.com, Jakarta Upacara pengibaran bendera dan lomba menjadi perayaan identik yang memeriahkan HUT RI ke-80. Namun Komunitas Negeri Elok menyoroti perayaan HUT RI ke-80 dengan cara yang berbeda. Lewat lensa fotografi, Komunitas Negeri Elok hadirkan deretan potret Indonesia dalam 80 foto yang dipamerkan di Museum Nasional Indonesia. pada 20 Agustus-31 Oktober 2025.
Bertajuk 80 Tahun Keberagaman, pameran ini menghadirkan warna-warni kehidupan dari semua sisi. Pameran ini sendiri diinisiasi oleh Didit Hediprasetyo Foundation yang menampilkan karya visual dari sejumlah fotografer ternama. Hasil foto yang dipamerkan merupakan hasil kurasi arsitek ternama, Andra Matin dan Davy Linggar, yang dipamerkan dalam sebuah instalasi karya Andra Matin.
“80 Tahun Keberagaman” menghadirkan potret keindahan Indonesia melalui delapan tema, yaitu masa lalu, wajah, lanskap, kuliner, fauna, arsitektur, budaya, dan film. Membuat kamu benar-benar diajak melihat kemerdekaan Indonesia bukan hanya sekadar momen sejarah yang diperingati setiap tahunnya. Melainkan juga menggambarknaan semangat yang hidup, bertumbuh, dan terus bergerak bersama masyarakat Indonesia.
Dihiasi 1945 bambu tegak
Memasuki area pameran, kamu akan disambut dengan jajaran bambu tegak sebanyak 1945 buah. Ini menjadi simbol tahun merdeka yang tidak hanya berfungsi sebagai elemen desain tapi juga sebagai pengingat akar sejarah bangsa.
Instalasi bambu ini berdiri dengan gagah membentuk pelindung yang mengitari inti pameran, seolah menjaga kisah-kisah di dalamnya. Di baliknya, foto-foto berbicara tentang wajah-wajah yang pernah bersinar, lanskap yang menyimpan waktu, aroma kuliner yang lekat di ingatan, hingga adegan film yang merekam denyut zaman.
“Bambu menjadi simbol yang kami pilih karena ia tumbuh dari tanah kita sendiri, sederhana namun kuat. Sama seperti semangat kemerdekaan: tidak selalu hingar-bingar, tetapi mengakar dan terus hidup dalam keseharian," kata Andra Matin.
Karya visual terbaik
Pameran ini sendiri melibatkan deretan fotografer dan seniman visual ternama, seperti Arseto Adiputra, Beawiharta, Davy Linggar, Donny Fernando, Hengki Koentjoro, IG Raditya Bhramanta, Indra Leonardi, Jay Subyakto, Martin Westlake, M. Syauqi Subhan Tuasikal, Muhammad Fadli, Reuben Tourino, Ricky Martin, Yoppy Pieter, dan Yori Antar.
Di akhir instalasi, kamu akan diajak menyaksikan cerita keberagaman hayati dan budaya Indonesia yang memanjakan mata, karya Jay Subyakto. Menjadi penutup sempurna untuk membuat kita kembali merefleksikan makna kemerdekaan dalam benak.
“80 Tahun Keberagaman” tidak hanya menjadi perayaan karya seni fotografi, tetapi juga refleksi akan nilai-nilai yang membentuk Indonesia: keragaman budaya, kekayaan alam, dan perjalanan panjang bangsa menuju masa depan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.