Fimela.com, Jakarta Kalau dulu kemeja biru button-down, terutama dengan motif stripe, identik dengan lemari kerja pria, kini item klasik ini justru berevolusi jadi wardrobe hero perempuan modern. Dari runway Paris, street-style di Kopenhagen, hingga Instagram para fashion darling, kemeja biru tampil sebagai simbol gaya yang effortless, chic, sekaligus versatile.
Sejarah kemeja biru button down bermula dari menswear classic. Pada abad ke-20, potongan ini populer di kalangan pria Ivy League dan pekerja kantoran yang selalu tampil rapi dengan jas. Namun, jauh sebelum itu, bentuk shirtwaist, yakni blus wanita yang menyerupai kemeja pria dengan kancing depan, sudah digunakan perempuan pada akhir abad ke-19. Menurut catatan sejarah, shirtwaist menjadi simbol perempuan modern kala itu: praktis, fungsional, dan sering dipakai oleh para aktivis perempuan dalam gerakan suffrage.
Dari Lemari Pria ke Tren Unisex
Melansir dari Vogue India, Coco Chanel pada tahun 1920-an semakin menegaskan perubahan ini. Chanel memperkenalkan Chanel suit yang terinspirasi dari tailoring pria, sebagai bentuk pemberdayaan perempuan agar lebih bebas bergerak di ruang publik. Lompatan besar berikutnya hadir di era 1960–80-an, ketika perempuan yang masuk ke dunia profesional mulai mempraktikkan power dressing: mengadopsi kemeja, jas dengan bahu padded, dan trousers sebagai simbol otoritas serta kepercayaan.
Kini, kemeja biru tidak lagi sekadar “seragam kantor.” Gaya oversized justru jadi favorit karena menghadirkan kesan kasual tapi tetap polished. Brand seperti Etro bahkan merilis kembali kemeja pria era 60-an dalam koleksi uniseks yang bisa dikenakan siapa saja, baik sebagai mini dress maupun layering outfit.
Artis & Fashion Darling yang Membawanya ke Puncak Tren
Kemeja biru stripe semakin dikenal luas berkat para selebriti dan influencer global. Gigi Hadid lebih memilih tampilan tailored: kemeja biru garis-garis dengan celana jeans dan kacamata vintage, yang membuatnya terlihat modern dan chic. Sang adik, Bella Hadid juga pernah terlihat mengenakan kemeja biru garis-garis dengan detail oversized. Gayanya dipermanis dengan kalung dan kacamata hitam yang santai.
Melansir dari Vogue US, kemeja biru button-up disebut sebagai style staple yang timeless. Garis biru-putih selalu terasa elegan, mampu menembus lintas generasi dan gaya.
Ada beberapa alasan mengapa item ini jadi tren utama. Salah satunya timeless, kemeja satu ini identik dengan keanggunan klasik. Kemeja ini juga universal bisa dipakai lintas usia dari gen z sampai millennial. Apalagi ini sejalan dengan tren office siren yang dalam setahun terakhir populer. Kemeja biru button down menjadi pilihan layering outfit kantor yang sempurna.
Rekomendasi Brand dan Harga
Untuk yang mencari kemeja biru dengan harga ramah di kantong, beberapa brand lokal menghadirkan koleksi dengan detail menarik dan kualitas yang bisa diandalkan.
- ECINOS – Lawyer Fitted Shirt 2.0 | Rp276.210 – Rp279.000 Atasan fitted yang clean dan profesional, cocok untuk tampilan kerja modern.
- Ria Miranda – Lia Shirt | Rp525.000 Nuansa feminin khas Ria Miranda, tetap modest namun stylish.
- UNIQLO – Kemeja Oxford Boxy Lengan Panjang Garis | Rp339.000 Basic piece serbaguna dengan potongan boxy yang nyaman dipakai sehari-hari.
- Miu Miu – Checked Shirt | €1.080 Luxury take pada kemeja klasik dengan sentuhan playful khas Miu Miu.
- Polo Ralph Lauren – The Iconic Stretch Slim Fit Oxford Shirt | €175 Kemeja Oxford ikonik dengan potongan slim fit, timeless dan elegan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.