Fakta Menarik: Acha Septriasa Terapkan Slow Living di Australia, Hidup Lebih Tenang!

1 month ago 16

ringkasan

  • Acha Septriasa menerapkan slow living di Australia dengan fokus pada olahraga, mengurus rumah, dan co-parenting yang dewasa.
  • Slow living adalah filosofi yang menekankan laju kehidupan lambat dan kesadaran penuh sebagai respons terhadap tekanan hidup modern.
  • Para ahli psikologi menyatakan slow living bermanfaat untuk kesehatan mental, termasuk mengurangi stres, meningkatkan rasa syukur, dan fokus diri.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, di tengah hiruk pikuk dunia hiburan, aktris Acha Septriasa menemukan oase ketenangan. Ia kini aktif menerapkan prinsip slow living dalam kesehariannya. Gaya hidup ini berfokus pada kualitas hidup dan kesadaran penuh.

Setelah menetap di Australia, Acha Septriasa memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting baginya. Ia membagikan rutinitasnya yang mencerminkan gaya hidup tenang ini. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan modern.

Bagaimana Acha mengelola kesibukan sebagai figur publik sekaligus ibu rumah tangga? Ia aktif berolahraga dan mengurus rumah sendiri. Acha juga fokus merawat putrinya, Bridgia, dengan penuh perhatian.

Menerapkan Slow Living dalam Keseharian Acha Septriasa

Acha Septriasa secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap gaya hidup ini. Ia mengungkapkan rutinitasnya yang kini lebih teratur dan penuh kesadaran. Salah satu aspek penting adalah kebiasaan berolahraga secara rutin.

Acha aktif berolahraga di gym empat hari seminggu, menunjukkan dedikasinya pada kebugaran fisik. Selain itu, ia juga menikmati kegiatan bersepeda di lingkungan tempat tinggalnya. Momen ini menjadi bagian dari cara Acha menemukan ketenangan.

Ia juga bertanggung jawab penuh mengurus rumah sendiri, sebuah tugas yang ia jalani dengan senang hati. Merawat putrinya, Bridgia, terutama saat mantan suaminya tidak di kota, menjadi prioritas utama. Acha juga menekankan pentingnya co-parenting yang dewasa demi kebaikan sang anak.

Melalui potret yang dibagikan, Acha terlihat sangat menikmati momen-momen ini. Ia kini lebih fokus pada kesehatan fisik dan mentalnya. Menikmati waktu bersama keluarga kecilnya di rumah minimalisnya di Australia menjadi kebahagiaan tersendiri.

Filosofi Slow Living: Menemukan Ketenangan di Tengah Kesibukan

Konsep slow living adalah sebuah filosofi gaya hidup yang semakin relevan di era modern ini. Prinsip utamanya menekankan laju kehidupan yang lebih lambat dan penuh kesadaran. Ini merupakan respons terhadap budaya serba cepat yang seringkali menimbulkan tekanan.

Gaya hidup ini mengajak individu untuk lebih menghargai setiap momen dan pengalaman. Fokus beralih dari kuantitas pencapaian menjadi kualitas hidup yang bermakna. Hal ini membantu mengurangi perasaan terburu-buru dan tuntutan yang tidak realistis.

Mindfulness atau kesadaran penuh menjadi inti dari slow living. Dengan hadir sepenuhnya di setiap aktivitas, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dari hal-hal sederhana. Ini juga membantu dalam mengelola pikiran dan emosi dengan lebih baik.

Manfaat Slow Living untuk Kesehatan Mental Menurut Ahli

Para ahli psikologi sepakat bahwa slow living memberikan berbagai manfaat signifikan bagi kesehatan mental. Gaya hidup ini menawarkan solusi praktis untuk menghadapi tantangan hidup modern. Dampaknya terasa mulai dari pengurangan stres hingga peningkatan kualitas hidup.

  • Meningkatkan Ketenangan dan Mengurangi Stres

    Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa slow living melunturkan perasaan takut tertinggal. Hal ini memungkinkan individu menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai. Menurut Harvard Medical School, gaya hidup ini juga mengurangi tingkat stres dan tekanan darah.

  • Meningkatkan Rasa Syukur dan Menghargai Waktu

    Dengan slow living, Sahabat Fimela akan lebih menyadari dan mensyukuri setiap hal dalam hidup. Gaya hidup ini mendorong pemanfaatan waktu secara maksimal untuk hal-hal yang disukai. Mengembangkan hobi atau melakukan aktivitas positif menjadi prioritas.

  • Fokus pada Diri Sendiri dan Mengurangi Overthinking

    Individu yang menjalani slow living cenderung lebih fokus pada kehidupannya sendiri. Mereka tidak terlalu memikirkan kehidupan orang lain atau ambisi yang berlebihan. Ini membantu mengurangi kecemasan dan kebiasaan overthinking yang seringkali mengganggu.

  • Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hidup

    Slow living tidak berarti malas, melainkan fokus pada kegiatan pribadi dan menikmati prosesnya. Hal ini justru dapat meningkatkan produktivitas karena keputusan diambil dengan lebih matang. Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menyebut gaya hidup ini mirip dengan mindfulness dan membuat orang lebih menghargai diri sendiri.

  • Meningkatkan Hubungan Sosial dan Kesejahteraan Spiritual

    Gaya hidup ini mendorong individu untuk meluangkan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman. Ini memperkuat hubungan sosial yang bermakna dan mendalam. Hidup sederhana dan penuh kesadaran juga membantu terhubung dengan diri sendiri, meningkatkan kesejahteraan spiritual.

Secara keseluruhan, slow living menawarkan solusi bagi individu yang merasa terbebani oleh tekanan hidup modern. Gaya hidup ini membantu mencapai keseimbangan, mengurangi stres, dan menemukan kebahagiaan yang lebih mendalam.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|