Incel: Ketika Kesepian Berujung pada Kekerasan?

3 days ago 12

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu mendengar istilah 'incel'? Istilah ini, singkatan dari involuntary celibate, menggambarkan pria muda yang kesulitan mendapatkan pasangan romantis dan seksual, meskipun sangat menginginkannya. Mereka membentuk komunitas daring, seringkali di Reddit dan 4chan, tempat mereka mengekspresikan pandangan kontroversial, termasuk misogini dan rasa rendah diri yang mendalam. Mengapa mereka sampai seperti ini? Bagaimana dampaknya pada masyarakat? Mari kita telusuri lebih dalam.

Banyak incel menyalahkan wanita dan masyarakat atas situasi mereka. Mereka merasa berhak atas hubungan romantis dan menumpahkan kebencian pada wanita ('Stacy') dan pria yang dianggap menarik ('Chad'). Mereka percaya pada 'aturan 80/20', yaitu 80% wanita hanya tertarik pada 20% pria paling menarik. Keyakinan ini, sayangnya, seringkali berujung pada tindakan berbahaya.

Dilansir dari beberapa sumber, beberapa incel bahkan menganjurkan kekerasan terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kesepian mereka. Beberapa kasus penembakan massal dilakukan oleh individu yang mengidentifikasi diri sebagai incel atau menganut ideologi incel. Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan betapa pentingnya kita memahami akar permasalahannya.

Memahami Pandangan Dunia Incel

Komunitas incel online tidak hanya tentang keperawanan paksa. Lebih dari itu, mereka memiliki pandangan dunia yang misoginis dan 'macho'. Mereka terbebani oleh tekanan peran gender, ancaman status, dan kegagalan memenuhi standar maskulinitas hegemonik. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang memperparah perasaan mereka.

Mereka sering menggunakan istilah-istilah khusus untuk menggambarkan wanita dan pria, serta strategi untuk meningkatkan daya tarik. Ini menunjukkan usaha mereka untuk 'memperbaiki diri', namun sayangnya seringkali berujung pada frustasi dan kebencian yang lebih besar.

Studi kualitatif menunjukkan incel mengalami penderitaan emosional yang mendalam, ketidakpuasan hidup, dan perasaan menjadi korban. Mereka merasa gagal memenuhi harapan maskulinitas yang dibangun secara sosial, diperparah oleh keputusasaan akan prospek romantis dan seksual.

Dampak dan Perilaku Online

Perilaku online incel seringkali berupa agresi verbal dan penyebaran ideologi konspiratif dan misoginis. Mereka menciptakan dunia online yang penuh kebencian dan menyalahkan orang lain atas permasalahan mereka. Ini berbahaya, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Meskipun ada incel wanita, reaksi mereka umumnya berbeda dari rekan pria mereka. Incel pria lebih mungkin terlibat dalam kekerasan, sementara incel wanita mungkin mengekspresikan kesepian dan frustrasi mereka dengan cara yang berbeda.

Peneliti mempelajari perilaku incel untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada kekerasan dan implikasi yang lebih luas. Memahami akar masalah, termasuk tekanan sosial, masalah kesehatan mental, dan kurangnya dukungan sosial, sangat penting untuk pencegahan yang efektif.

Mencari Solusi yang Komprehensif

Fenomena incel adalah masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan holistik. Kita perlu mengatasi masalah kesehatan mental yang mendasari, mempromosikan empati dan pemahaman, serta menantang ideologi misoginis yang berbahaya. Pencegahan dan intervensi dini sangat penting.

Perawatan kesehatan mental, pendidikan, dan intervensi komunitas sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Hal ini perlu didukung dengan menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung, terlepas dari status hubungan mereka.

Memang, untuk dapat memahami incel membutuhkan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor psikologis, sosial, dan budaya. Dengan pendekatan yang komprehensif, kita dapat mengurangi potensi kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan semua orang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|