Ketika Perhiasan Menjadi Jam: Swan Lake, Kreasi Chopard di Panggung Dunia GPHG

1 week ago 7

Fimela.com, Jakarta Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) sering disebut sebagai “Oscar” dunia horologi. Setiap tahun, ajang ini mempertemukan karya-karya jam tangan terbaik yang bukan hanya unggul dalam fungsi, tetapi juga dalam seni, filosofi, dan teknik. Tahun 2025, Chopard kembali mencuri perhatian lewat sebuah mahakarya yang masuk nominasi kategori Jewellery Watch: Swan Lake.

Jam rahasia berbentuk angsa ini bukan sekadar aksesori mewah, melainkan sebuah miniatur pertunjukan balet di pergelangan tangan, karya yang menggabungkan Haute Joaillerie dan Fine Watchmaking dalam harmoni sempurna. 

Dalam kultur seni, angsa putih kerap melambangkan keanggunan, ketenangan, dan keabadian. Filosofi inilah yang dihidupkan Chopard lewat Swan Lake. Tubuh angsa dipahat dari emas putih etis 18 karat, dihiasi lebih dari 34 karat berlian yang memantulkan kilau bagai cahaya di permukaan air.

Siluetnya berdiri di atas dasar titanium yang menyerupai buih laut, juga bertabur berlian. Sementara strap satin dengan sentuhan bulu putih memperkuat kesan teatrikal, dilengkapi buckle berbentuk bulu dari emas putih. Dari setiap sudut, jam ini seolah merekam keindahan angsa yang sedang meluncur anggun di danau.

Artistry, 900 Jam untuk Satu Kreasi

Swan Lake bukan hasil kebetulan. Dibutuhkan 900 jam pengerjaan, mulai dari riset, desain, hingga produksi. Di baliknya ada visi Caroline Scheufele, Co-President sekaligus Artistic Director Chopard, yang berkolaborasi erat dengan para pengrajin perhiasan, desainer, hingga pembuat jam tangan.

Dari clasp berbulu hingga mekanisme sayap, setiap detail dibuat untuk menghadirkan pengalaman emosional. Swan Lake tidak hanya ingin dilihat, tetapi juga dirasakan, sebuah karya yang menjembatani imajinasi dengan keahlian teknis.

Keajaiban Teknis: Balet Mini di Pergelangan Tangan

Rahasia Swan Lake terletak pada mekanismenya. Saat kepala angsa diputar ke posisi tengah, sayapnya terbuka secara bertahap dalam tiga bagian, menyerupai koreografi balet yang anggun. Gerakan ini mengungkap sebuah dial mungil dari mother-of-pearl, dihiasi ukiran motif bulu.

Dial itu ditenagai in-house movement Chopard 10.01-C, mekanisme manual winding dengan cadangan daya 45 jam. Meski dimensinya sangat ringkas, setara dua koin 5 sen yang ditumpuk, mesin ini mampu menjaga presisi, sekaligus menegaskan komitmen Chopard pada pelestarian Fine Watchmaking.

Konsistensi Chopard di Dunia Horologi

Swan Lake melanjutkan jejak sukses Chopard di panggung GPHG. Tahun sebelumnya, Maison ini memenangkan kategori yang sama lewat Laguna Secret Watch. Konsistensi tersebut menunjukkan dedikasi Chopard dalam memadukan Haute Joaillerie dengan Fine Watchmaking, sekaligus merayakan keindahan alam melalui kreasi jam tangan berkualitas tinggi.

Bagi Chopard, setiap jam tangan adalah cerita. Dengan Swan Lake, cerita itu hadir dalam bentuk balet abadi: sebuah angsa yang mengungkap rahasia waktu dengan sayapnya yang berkilau.

Swan Lake bukan sekadar jam atau perhiasan. Ia adalah panggung kecil tempat seni, teknik, dan alam berpadu, menghadirkan pengalaman yang tak hanya memikat mata, tetapi juga hati.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|