Kini Kebaya Jadi Fashion Statement, Inilah 6 Desainer Paling Berpengaruh

1 day ago 8

Fimela.com, Jakarta Perempuan Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kebaya, busana tradisional ini memiliki banyak ragam seperti kebaya encim, kutu baru, kebaya Jawa, Bali, hingga kebaya Kartini, yang semuanya sarat nilai sejarah dan sosial.

Memiliki model fit di tubuh dengan bahan kebaya brokat menjadikan kebaya hanya dikenakan di acara-acara tertentu saja, seperti acara adat atau acara formal. Namun, saat ini penggunaan kebaya pun semakin dimintai termasuk untuk generasi muda.

Kebaya kini bisa digunakan di setiap kesempatan, ke acara santai, hangout, bahkan hingga traveling. Hal ini dikarenakan para desainer tanah air menyulap kebaya menjadi lebih segar dengan sentuhan kontemporer mulai dari pilihan warna pastel dan bold, hingga siluet yang lebih ringan dan fleksibel. Membuat kebaya mudah dipadupadankan dengan unsur modern seperti cutting blazer, layered dress, atau celana palazzo.

Bahkan, fenomena kebaya yang kini ramai di media sosial juga menjadi bukti bahwa budaya bisa bersanding dengan modernitas. Banyak artis hingga selebgram tidak ragu mengenakan kebaya di luar acara resmi.

Misalnya saja, Happy Salma dan Dian Sastrowardoyo yang tetap stylish mengenakan kebaya dengan beragam model di berbagai acara. Atau Rania Yamin keturunan Mangkunegaran dari Solo yang selalu tampil mengenakan kebaya disetiap kesempatan.

Beberapa desainer Indonesia konsisten menggunakan wastra nusantara seperti kebaya untuk menjadi identitas setiap koleksinya. Jika sahabat Fimela juga ingin tampil berkebaya, berikut ini beberapa desainer tanah air yang memiliki koleksi kebaya dengan siluet khasnya.

Wilsen Willim

Tumbuh besar jauh dari ibukota, membuat Wilsen memiliki impian yang besar. Mengejar kecintaannya pada dunia mode selepas studinya dalam bidang seni murni, Wilsen memiliki pendekatan unik dalam menyeimbangkanidealismenya dalam berkarya dengan permintaan pasar.

Pada usia mudanya, Wilsen telah dinobatkan sebagai pemenang dari Harper’s Bazaar Asia NewGen Fashion Awards 2016.  Dengan latar belakang edukasi di bidang seni, Wilsen kerap berkolaborasi dengan seniman dari berbagai penjuru dunia seperti seniman senior Eddie Hara dan Douglas Diaz ataupun seniman kontemporer indonesia, Manda Selena (PinkyGirl).

Jatuh cinta dengan wastra pada beberapa tahun terakhir, Wilsen memiliki minat baru dalam pelestarian budaya terutama batik dan tenun. Desain yang minimalis dengan potongan kincirnya yang khas, dengan siluet structured dan sophisticated . Bahkan, ia pun kembali mempopulerkan kebaya model beskap atau janggan. Koleksi terbarunya, terinspirasi dari  sosok-sosok Kartini masa kini Indonesia menampilkan koleksi kapsul terbaru Wilsen Willim. Dikenal dengan karyanya ramah dikenakan para perempuan bekerja, Wilsen Willim melansir koleksi busana hari Kartini yang ditampilkan secara eksklusif di Grha Bimasena pada tanggal 17 April 2025.

Bila perayaan hari Kartini yang biasanya identik dengan kebaya renda cantik, Wilsen justru tertarik merayakannya dengan koleksi kapsul aneka luaran dan kemeja dengan siluet yang terinspirasi dari busana tradisional kontemporer.

Potongan beskap, kebaya encim, dan kebaya janggan dikemas dengan sentuhan modern dengan material suiting dan kemeja yang memungkinkan untuk dikenakan dalam keseharian. Menjadikan potongan tradisional lazim dan nyaman dalam berkegiatan. Pada presentasi koleksi kapsul kali ini, tampilan Wilsen Willim turut dilengkapi dengan sematan aksesoris SubengKlasik, wastra dari koleksi Aguna Kaya, dan koleksi tas dari Lokallocal.

Sejauh Mata Memandang

Sejauh Mata Memandang (SMM) adalah merek fashion lokal Indonesia, sejak 2014 brand lokal ini dikenal karena mengangkat nilai-nilai budaya dan keberlanjutan dalam setiap koleksinya. Didirikan oleh Chitra Subyakto, seorang stylist dan creative director yang memiliki kecintaan besar terhadap tekstil tradisional Indonesia.

Salah satu produk unggulannya adalah kebaya, yang dirancang dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan esensi tradisional, dengan siluet khas modern minimalis. SMM menawarkan berbagai jenis kebaya dengan desain yang beragam, mulai dari kebaya panjang hingga kebaya pendek, serta outer kebaya yang dapat digunakan sebagai lapisan luar.

Setiap kebaya dirancang dengan memperhatikan detail dan kualitas, menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan proses produksi yang berkelanjutan.

Tangan Privé

Tangan Prive merupakan lini yang masih satu payung dari brand Tangan yg digawangi oleh Zico Halim dan Margareth Novi. Tangan Privé fokus dalam membuat busana tradisional modern mewah yang elegan untuk wanita dengan menggunakan aneka bahan seperti tenun, silk, velvet, dan lainnya. Tangan Prive juga menyediakan jasa pembuatan busana by request dengan tetap menampilkan ciri khas Tangan Prive yang edgy dan unik.

Kebaya dari Tangan Privé menonjolkan, siluet tajam dan detail struktural seperti kerah ganda dan potongan fitted. Serta siluetnya yang edge. Penggunaan material mewah seperti mikado silk, duchess silk, dan crepe silk. Elemen dekoratif seperti bordir tangan, fringe, dan tulle transpara. Desain yang memadukan unsur tradisional dan modern, cocok untuk acara formal maupun kasual.Beberapa koleksi kebaya dari Tangan Privé yang menonjol antara lain.

Double Collar Kebaya: Kebaya berlengan panjang dengan kerah ganda, terbuat dari mikado silk, memberikan tampilan elegan dan modern. Kebaya Tulle: Menggabungkan bahan tulle dengan detail bordir, menciptakan kesan ringan dan anggun. Kebaya Kutu Baru: Versi modern dari kebaya tradisional dengan sentuhan desain kontemporer.

TOTON

TOTON label mode kontemporer asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2012 oleh desainer Toton Januar Berbasis di Jakarta, TOTON dikenal karena menggabungkan warisan budaya Indonesia dengan desain modern yang inovatif, menciptakan pakaian siap pakai yang unik dan artistik.  juga dikenal dengan reinterpretasi kebaya tradisional melalui pendekatan modern dan artistik. Dengan siluet yang modern dan artsy.

TOTON mengusung filosofi “menceritakan kembali kisah Indonesia melalui perspektif baru.” Setiap koleksinya mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Indonesia, memberikan konteks baru pada tradisi melalui pendekatan modern dalam.

Koleksi terbaru, TOTON mamerkan pakaiannya dalam Dubai Fashion Week 2025/2026 yang telah diselenggarakan pada 1 Februari 2025 di Dubai Design District, United Arab Emirates. Kolaborasi ini merupakan penegasan komitmen

Memamerkan karya Deluxe Prêt à Porter bertajuk “PUING INGATAN”. Koleksi Deluxe Prêt à Porter TOTON terdiri dari 30 tampilan yang terinspirasi dari cara berbusana wanita Indonesia utamanya Kebaya yang diimajinasikan kembali lewat sudut pandang masa kini, dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang dalam usaha untuk lebih ramah lingkungan.

Sapto Djojokartiko

Sapto Djojokartiko perancang busana Indonesia yang lahir dan besar di Solo. Memulai langkahnya di dunia mode pada tahun 1997, ia memutuskan untuk belajar Desain Mode & Pembuatan Pola di L'Ecole Superieure des Art et Technique de la Mode. Lulusan ESMOD tahun 1998 ini pernah bekerja sebagai perancang kostum, penata gaya, illustrator, dan penata rias sebelum memutuskan untuk menekuni dunia mode pada tahun 2004. 

Pada tahun 2007, merek SAPTO DJOJOKARTIKO diluncurkan. Kecintaan Sapto Djojokartiko pada Mode Couture melahirkan Koleksi Siap Pakai pada tahun 2009, yang menerima berbagai penghargaan.

Djojokartiko selalu memiliki ciri khas budaya Indonesia dan dipadukan secara elegan dengan perspektif modern. Kebaya rancangan Sapto sering kali menampilkan detail bordir yang rumit dan siluet yang elegan, mencerminkan warisan budaya Indonesia dengan interpretasi kontemporer. Serta siluet koleksi yang feminine elegant. Salah satu kebaya paling menonjol dari Sapto Djojokartiko adalah Yayi Darpana Kebaya, yang dikenakan oleh aktris Raline Shah pada penutupan Festival Film Cannes 2024. 

Kebaya ini dibuat khusus dengan motif Yayi Darpana, menggabungkan inspirasi dari ukiran kayu Jawa dan simbol padi serta kapas. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar 1.200 jam, menampilkan bordir halus dan bahan yang menyerupai renda, menciptakan tampilan yang ringan dan elegan. 

Sapto Djojokartiko juga memiliki koleksi kebaya lainnya, seperti Kebaya Janggan, yang terinspirasi dari kebaya tradisional Yogyakarta. Kebaya ini dikenakan oleh Dian Sastrowardoyo dalam editorial khusus Hari Ibu, menampilkan desain yang menggabungkan elemen klasik dengan sentuhan modern, seperti potongan cropped dan paduan dengan celana atau rok kontemporer.

Didiet Maulana

Didiet desainer kebaya kontemporer Indonesia yang dikenal melalui label IKAT Indonesia dan lini eksklusifnya, SVARNA by IKAT Indonesia. Karya-karyanya menggabungkan estetika kebaya klasik dengan sentuhan modern, menjadikannya pilihan utama bagi banyak selebritas dan calon pengantin. Dengan siluet yang modern kaya akan tradisi. 

Bahkan, Didiet memiliki buku berjudul Kisah Kebaya karya Didiet Maulana adalah hasil riset mendalam selama enam tahun mengenai kebaya Nusantara. Buku ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan membagikan pengetahuan tentang kebaya kepada masyarakat luas, termasuk pelajar dan penjahit rumahan. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|