Fimela.com, Jakarta Kota Solo sejak lama dikenal sebagai salah satu pusat batik terkemuka di Indonesia. Dari gang-gang kecil di Laweyan hingga sentra batik di Kauman, aroma malam batik dan dentingan canting menjadi saksi hidupnya tradisi turun-temurun.
Di tengah arus modernisasi, banyak pelaku usaha terus berinovasi agar batik tetap dicintai lintas generasi. Salah satu UMKM yang lahir dari semangat tersebut adalah Mutiara Batik Solo.
Menurut Mutiara Ilmi, putri pendiri Mutiara Batik Solo, usaha ini didirikan pada tahun 2010 oleh Ibu Siti Kusmiatun yang memiliki kecintaan terhadap batik hingga berkeinginan untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia ini.
“Ibu memulai Mutiara Batik karena kecintaannya pada batik Solo dan keinginannya untuk melestarikan warisan budaya ini,” ujar Mutiara Ilmi saat dihubungi Fimela.com.
Berawal dari langkah kecil mencari produsen batik dengan karakter sesuai visinya, kini Mutiara Batik Solo berkembang menjadi usaha yang tumbuh bersama komunitas pengrajin dan penjahit lokal.
Mutiara juga mengungkapkan jika nama Mutiara Batik Solo dipilih bukan tanpa makna, melainkan penuh dengan filosofi dan harapan.
“Mutiara melambangkan keindahan, keanggunan, dan nilai berharga selaras dengan batik Solo yang punya pesona mendalam. Harapannya, setiap produk batik yang dihasilkan menjadi sesuatu yang berharga, elegan, dan abadi bagi pemakainya,” Mutiara Ilmi.
Ciri Khas Batik yang Elegan dan Modern
Mutiara Batik Solo memiliki ciri khas berupa perpaduan motif klasik Solo dengan sentuhan desain modern, sehingga tetap anggun namun relevan dipakai sehari-hari maupun untuk acara formal. Motif yang paling diminati konsumen adalah motif klasik dengan sentuhan kontemporer, karena menghadirkan nuansa tradisional yang kuat namun tetap stylish bagi generasi sekarang.
Mutiara mengatakan tidak hanya menawarkan kain batik premium, Mutiara Batik Solo juga menghadirkan produk ready-to-wear seperti kemeja pria, blouse dan dress wanita, celana batik, hingga aksesori seperti selendang.
“Kami ingin batik bisa digunakan secara praktis dan nyaman dalam keseharian, bukan hanya untuk acara khusus,” tutur Mutiara Ilmi.
Setiap produk Mutiara Batik Solo melewati proses panjang yang penuh ketelitian. Dimulai dari perancangan motif, pembatikan oleh pengrajin lokal dengan teknik tulis, cap, atau kombinasi, dilanjutkan dengan pewarnaan, pelorodan, dan finishing.
Setelah itu, kain diserahkan kepada penjahit lokal untuk diolah menjadi produk siap pakai. Semua tahapan dilakukan dengan standar kualitas tinggi agar menghasilkan batik yang indah dan nyaman dikenakan.
Memberdayakan Pengrajin Lokal dan Menjangkau Generasi Muda
Sejak awal berdiri, Mutiara Batik Solo berkomitmen untuk memberdayakan pengrajin dan penjahit lokal. “Kami memberikan peluang kerja berkesinambungan dan mendampingi mereka untuk terus mengembangkan keterampilan,” kata Mutiara Ilmi.
Dengan cara ini, Mutiara Batik Solo bukan hanya menjaga tradisi batik, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Agar batik tetap relevan, Mutiara Batik Solo terus berinovasi dalam desain dan pemasaran. Motif klasik dipadukan dengan potongan modern yang lebih praktis dan stylish. Selain itu, Mutiara Batik Solo aktif di media sosial, pameran, dan platform belanja online, memudahkan generasi muda menemukan produk batik yang sesuai gaya mereka.
Dengan filosofi keindahan dan keberlanjutan, Mutiara Batik Solo membuktikan bahwa batik bukan hanya warisan, tetapi juga tren yang terus hidup. Dari Solo untuk dunia, Mutiara Batik Solo hadir sebagai simbol bahwa budaya dan modernitas dapat berjalan beriringan, menjadikan batik tetap berharga di hati setiap generasi.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.