Pameran Kain Seribu Pulau: Dari Warisan Budaya dan Langkah Bersama untuk Anak dengan PJB

12 hours ago 5

Fimela.com, Jakarta Dalam merayakan Hari Kartini, kita senantiasa berbondong-bondong mencari pakaian tradisional di dalam lemari untuk menunjang penampilan yang anggun, berkarisma, dan tetap stylish. Tentu, kebaya merupakan pakaian yang umum digunakan dalam berbagai acara, baik pernikahan, wisuda, atau acara penting lainnya dan dilengkapi dengan kain tenun yang semakin mempercantik tampilan. 

Kebaya dan tenun merupakan hasil kebudayaan Indonesia yang tidak hanya mencerminkan keindahan estetika saja, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah, identitas, dan perjuangan perempuan pada masa lalu. Sebagai busana yang lekat dengan citra perempuan Nusantara, kebaya telah melintasi berbagai zaman dan tetap menjadi simbol kelembutan, kekuatan, dan keberdayaan perempuan Indonesia. Begitu pula dengan tenun, setiap helainya merupakan cerminan kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi, dari berbagai penjuru negeri. Dalam peringatan Hari Kartini, kain dan kebaya menjadi salah satu media untuk mengenang semangat emansipasi, sekaligus memperkuat solidaritas sosial melalui aksi yang nyata.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Kartini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) bersama Oscar Lawalata Culture dan Cita Tenun Indonesia menggelar pameran bertajuk "Kain Seribu Pulau: Kain Kebaya Lintas Masa". Pameran ini tidak hanya merayakan warisan budaya Indonesia melalui kain kebaya dan tenun nusantara, tetapi juga menjadi wujud kepedulian terhadap anak-anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) dari keluarga pra-sejahtera. Sebagian hasil penjualan karya dalam pameran ini akan dialokasikan untuk bantuan intervensi bedah dan non-bedah bagi pasien PJB yang membutuhkan. 

Kartini Masa Kini: Perempuan sebagai Jantung Keluarga

Hari Kartini mengingatkan kita akan peran perempuan sebagai penggerak perubahan. Di era modern, perempuan memegang peran penting sebagai "jantung keluarga" dan garda terdepan dalam menjaga kesehatan diri maupun keluarganya. Pameran ini merupakan ajakan, khususnya untuk semua perempuan Indonesia, untuk turut berkontribusi dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa, terutama dari ancaman penyakit jantung bawaan (PJB).

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu tantangan yang luar biasa bagi para orangtua dan anak-anak. Kondisi serius yang dialami anak sejak lahir dan kerap kali luput dari perhatian. Melalui Pameran Kain Seribu Pulau, peran dan semangat perempuan kembali dirayakan bukan hanya melalui warisan budaya seperti kebaya dan tenun aja, tetapi juga lewat aksi nyata yaitu: membantu anak-anak dengan PJB dari keluarga pra-sejahtera untuk mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan.

Data Pasien Yayasan Jantung Indonesia

Sejak awal berdiri, Yayasan Jantung Indonesia telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam membantu pasien dengan Penyakit Jantung Bawaan. Hingga saat ini, yayasan ini telah memberikan bantuan kepada lebih dari 2000 pasien. Di tahun 2025 ini, hingga pertengahan April, Yayasan Jantung Indonesia telah membantu 23 pasien, dan masih terdapat 106 pasien yang tercatat dalam daftar tunggu.

"Setiap helai kain yang dipamerkan dalam 'Kain Seribu Pulau' bukan hanya mencerminkan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dari keluarga pra-sejahtera. Kami percaya, kolaborasi antara pelestarian budaya dan aksi kemanusiaan dapat membawa dampak nyata bagi masa depan mereka," ujar Ketua Yayasan Jantung Indonesia Annisa Pohan Yudhoyono.

Pameran ini menampilkan koleksi kebaya dan kain tenun nusantara hasil kolaborasi desainer Oscar Lawalata dan Cita Tenun Indonesia. Setiap karya menceritakan kekayaan budaya Indonesia sekaligus mengajak publik untuk turut berkontribusi melalui pembelian produk atau partisipasi dalam acara. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • via indriyani
  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|