Pesona Vintage Kembali Bersinar, Dikenakan Para Musisi di Panggung VMAs deri Ariana Grande hingga Sabrina Carpenter

1 week ago 7

Fimela.com, Jakarta Menjelang akhir tahun 2025, tren vintage kembali populer mulai dari gaya rambut, makeup hingga gaya fashion. Apalagi semakin banyak selebriti yang mengenakan barang-barang vintage untuk mendukung penampilan mereka. 

“Kita telah melihat banyak tren era 90-an dan Y2K, dan saya rasa itu tidak akan hilang begitu saja,” ujar Brynn Jones, pendiri Aralda Vintage, melansir Vogue. 

Jefferson Ihenacho dari One of a Kind Archive juga mengatakan dengan semakin populernya barang-barang vintage dari rumah mode besar, orang-orang kemungkinan akan tertarik pada penemuan-penemuan unik dan tersembunyi yang terasa lebih personal dan eksklusif.

Meskipun era 90-an telah menjadi tren di karpet merah dalam beberapa tahun terakhir, tahun 2025 bisa menandai kembalinya glamor Hollywood klasik. 

“Kita melihat siluet era 1940-an mulai masuk ke dalam daftar permintaan kita – bayangkan manik-manik pada gaun dan hiasan bulu," ujar Alexis Novak dari Tab Vintage.

Kepopuleran semakin terlihat dari beberapa musisi dunia hadir dengan gaya vintage di ajang penghargaan bergengsi MTV Video Music Awards 2025 (vmas). Hingga cincin tunangan Taylor Swift yang memiliki desain vintage. 

Yuk intip bagaimana gaya vintage para musisi di Vmas serta desain cincin Taylor Swift. 

Ariana Grande Tampil dengan Dress Polkadot

Ariana Grande kembali ke MTV VMA 2025 setelah vakum panjang dan selalu tampil memukau di setiap penampilannya di malam yang penuh bintang.

Ariana Grande ditata oleh Law Roach, menampilkan total empat penampilan, salah satunya gaun Fendi khusus yang terinspirasi dari tahun 1980-an. Grande mengawali malam dengan gemilang dalam balutan gaun hitam rancangan Fendi bermotif polkadot putih. Gaun tanpa tali itu mengikat pinggang sang bintang pop dan melebar menjadi peplum bermotif polkadot kontras dalam balutan merah muda dan hitam.

Gaun tersebut yang terinspirasi oleh gaun Fendi serupa yang dikenakan desainer Silvia Venturini Fendi pada era 1980-an dilanjutkan dengan rok pas badan berbelahan tegas di bagian belakang yang memberikan kesan genit pada sepatu hak tinggi satin hitamnya yang terbuka. Grande melengkapi penampilannya dengan pita rambut hitam senada bermotif polkadot putih.

Sabrina Carpenter dengan Syal Bulu dan Gaya Rambut Khas Hollywood

Sabrina Carpenter mengenakan gaun merah menyala rancangan Valentino, berhiaskan payet, dan selendang ungu berbulu. Rambutnya ditata dalam gelombang khas Hollywood berwarna platinum blonde, dengan makeup tampak “bombshell”—mata dengan eyeliner ketat, bibir berkilau, dan sentuhan sinar hangat di wajah. 

Aksen glam lainnya termasuk perhiasan dari Tiffany & Co. dan manikur rhinestone ala French manicure 90-an yang dikenakan di kukunya—oleh Zola Ganzorigt, menyuntikkan elemen kecantikan ekstra yang memikat.

Selain itu, Sabrina Carpenter menunjukkan kecintaannya pada mode vintage di MTV VMA 2025, di mana ia seakan menyalurkan jiwa Britney Spears-nya saat tampil seksi membawakan lagu "Tears." 

Selama pertunjukan pada tanggal 7 September, penyanyi berusia 26 tahun itu pertama kali naik panggung dengan atasan rumbai berhias dan rok mini yang serasi, yang kemudian ia tanggalkan di tengah pertunjukan untuk memperlihatkan penampilan berani yang terinspirasi dari pakaian dalam lengkap dengan atasan halter bra berhias dan celana pendek mikro berpayet serta celana ketat berkilau.  

Doja Cat dan Estetika Vintage di VMAs 2025

Doja Cat langsung mencuri perhatian di red carpet Vmas dengan gayanya mengenakan lipstik lalu memakannya. Tak hanya itu, ia tampil dengan busana dan gaya rambut vintagenya yang memukau. 

Doja Cat mengenakan mini dress Balmain dari koleksi Pre-Fall 2024 beraneka pola harlequin; cerah dan penuh nostalgia era 80-an terinspirasi dari Harlequin. Dress tersebut memiliki leher plunging dan model off-the-shoulder yang menggoda, dengan aksen kristal pink dan kuning pastel yang mencolok.

Ia membawa lipstick clutch dari Judith Leiber Couture senilai sekitar $6.000, yang berbentuk seperti tabung lipstik dihiasi kristal. Aksesori mewah lainnya termasuk anting dan cincin berlian Chopard, serta platform heels kuning pastel yang memberikan sentuhan dramatis.

Penampilannya dilengkapi dengan rambut blonde berombak besar ala Dolly Parton dan poni bergaya retro, serta lipstik merah menyala yang mencerminkan glamor penuh nostalgia 80-an.

Tyla Kenakan Busana Chanel 1993

Tyla mencuri perhatian dengan mengubah korset Chanel tahun 1993 menjadi mini dress yang berani. Atasan Chanel asli dari koleksi Spring/Summer 1993 yang dipakai oleh Claudia Schiffer di runway dengan trim hitam dan detail rantai emas yang diubah menjadi micro mini dress yang sangat pendek. Karena panjangnya yang ultra mini, ia mengenakan brief hitam super-pendek sebagai tambahan untuk menghindari wardrobe malfunction.

Penampilan Tyla semakin dramatis dengan lapisan perhiasan Pandora: leher, pergelangan tangan, pinggang, bahkan mata kaki—semuanya dihiasi dengan rantai medali emas, gelang, cincin, dan anting hoop besar. Ia memadukan gaya rambut bob pendek dengan part deep side dan sedikit kepang, riasan smokey eye yang lembut, bulu mata dramatis, serta manicure hijau—memberikan nuansa glam modern yang tetap edgy.

Desain Cincin Vintage Taylor Swift

Taylor Swift baru-baru ini dilamar oleh kekasihnya yang merupakan pemain NFL, Travis Kelce. Kabar tersebut melalui Instagram pada 27 Agustus 2025.

Menariknya, cincin tunangan Taylor Swift ini  memiliki desain vintage m menampilkan berlian potongan old mine atau antique cushion, yang populer pada abad ke-18 hingga ke-19. Potongan ini dikenal karena sudutnya yang bulat, sisi yang tebal, serta sentuhan pemotongan manual yang menciptakan cahaya lembut dan romantis, berbeda dari kilau modern yang tajam. 

Travis Kelce bekerja sama dengan desainer Kindred Lubeck dari Artifex Fine Jewelry, New York, untuk menciptakan desain yang personal dan bernilai seni tinggi. Cincin ini dilengkapi bezel setting—sebuah desain yang membungkus berlian dengan rangka logam, memberikan keamanan dan tampilan klasik.

Alasan Fashion Vintage Menarik dan Masih Relevan di Era Modern

Apa yang membuat gaya-gaya ini begitu menarik, dan mengapa mereka mengalami kebangkitan yang begitu kuat saat ini? Melansir tribune.com.pk

Nostalgia dan Kenyamanan di Masa yang Tak Menentu

Gaya vintage, baik itu nuansa nyaman sweater era 80-an atau estetika minimalis furniture modern pertengahan abad, membangkitkan kenangan akan masa yang lebih sederhana.Bagi generasi muda, yang banyak di antaranya tidak mengalami dekade-dekade terakhir ini secara langsung, gaya vintage menawarkan rasa keterhubungan dengan era yang terasa jauh namun menenangkan. Bagi generasi yang lebih tua, gaya-gaya ini membangkitkan kenangan masa muda mereka, menawarkan rasa keakraban dan kesempatan untuk menghidupkan kembali masa lalu dengan cara baru.

Sifat Siklus Mode

Mode selalu bersifat siklus, dan gaya retro pun tak terkecuali. Apa yang ketinggalan zaman pada akhirnya akan kembali, terkadang dengan sentuhan modern. Desainer dan merek selalu mengambil inspirasi dari dekade-dekade sebelumnya, dan seiring perkembangan tren, elemen-elemen dari gaya lama diintegrasikan kembali ke dalam tampilan kontemporer.

Apa yang lama menjadi baru lagi, dan para penggemar mode kini lebih terbuka untuk memadukan pengaruh masa lalu dengan kepekaan modern. Misalnya, era 90-an—yang sering dianggap sebagai masa konsumerisme berlebihan dan sikap anti-mode—telah kembali populer dalam bentuk jaket denim kebesaran, sepatu kets tebal, dan kaos berlogo vintage.

Popularitas item seperti "mom jeans", crop top, dan kemeja flanel merupakan cerminan langsung dari tren ini. Daya tariknya adalah gaya-gaya ini tidak terasa terlalu asing atau sulit untuk dipadukan ke dalam lemari pakaian modern; gaya-gaya ini menawarkan cara yang menyenangkan untuk memadukan yang lama dengan yang baru.

Pengaruh Budaya Pop dan Media Sosial

Budaya pop dan media sosial merupakan katalisator kuat bagi kebangkitan gaya retro. Di era Instagram, TikTok, dan YouTube, gaya vintage menjadi viral lebih mudah dari sebelumnya. Platform seperti inilah yang menjadi tempat para influencer, desainer, dan merek fashion memamerkan busana mereka, seringkali memadukan elemen vintage atau retro dengan sentuhan modern.

Selain itu, kebangkitan platform streaming telah mendorong kebangkitan acara TV dan film bertema retro. Serial seperti Stranger Things, yang berlatar tahun 80-an, dan The Crown, yang menawarkan sekilas pandang ke tahun 60-an dan 70-an, telah membangkitkan kembali minat dalam beberapa dekade terakhir.

Individualisme dan Gaya Pribadi

Terakhir, gaya vintage memungkinkan orang untuk mengekspresikan individualitas di dunia di mana tren mode cepat dapat membuat semua orang terlihat sama. Tampilan retro, yang seringkali ditandai dengan potongan unik, motif berani, dan kombinasi yang tidak konvensional, menawarkan kanvas untuk ekspresi pribadi. Baik itu perpaduan eklektik antara gaya bohemian chic tahun 70-an dengan grunge tahun 90-an atau gaya retro yang kembali ke estetika rockabilly tahun 50-an, mode retro menawarkan sesuatu untuk semua orang.

Item fashion vintage meliputi dress A-line, rok tartan, baju dengan motif polkadot, kemeja dan celana high-waisted atau flare, jaket oversized, vest, serta aksesoris seperti topi baret, syal sutra, kalung mutiara, sarung tangan, dan headband bunga. 

Gaya rambut vintage meliputi tatanan bergelombang, poni keriting, updo, dan potongan rambut Malet.  

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|