Sejarah Baru! MonaLesa Brackett Jadi Perempuan Berhijab Pertama di Miss USA 2025

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, panggung Miss USA 2025 akan menjadi saksi sejarah dengan kehadiran MonaLesa Brackett. Ia adalah kontestan perempuan berhijab pertama yang akan berkompetisi di ajang bergengsi tersebut. Keikutsertaannya ini menandai sebuah momen penting bagi keberagaman dan inklusivitas dalam dunia kontes kecantikan di Amerika Serikat.

MonaLesa, seorang edukator dan pengusaha berusia 36 tahun, akan mewakili New Hampshire di Miss USA 2025. Final kompetisi ini dijadwalkan berlangsung pada 24 Oktober 2025, di Grand Sierra Resort, Reno, Nevada. Kehadirannya tidak hanya sekadar partisipasi, tetapi juga sebuah pernyataan kuat tentang identitas dan representasi.

Perjalanan MonaLesa menuju panggung nasional ini tidaklah mudah, namun penuh inspirasi. Ia berhasil melaju setelah memanfaatkan kesempatan open casting call, membuka jalan bagi perempuan berhijab untuk bersinar. Ini adalah langkah besar yang menantang persepsi tradisional tentang kecantikan dan kewanitaan.

MonaLesa Diamond Brackett, yang berasal dari Brooklyn, New York, memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan. Ia meraih gelar sarjana di Morgan State University dalam bidang Science of Telecommunication. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Long Island University untuk program Master of Fine Arts in Writing & Producing for Television.

Selain prestasinya di bidang akademik, MonaLesa juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sejak tahun 2013, ia mengabdikan diri sebagai edukator di New York City Department of Education. Fokus utamanya adalah memimpin lokakarya penulisan naskah bagi siswa dari berbagai latar belakang, memberikan mereka wadah untuk berekspresi.

MonaLesa juga merupakan pendiri The Real Estate Fairy, sebuah inisiatif mulia yang membantu individu tunawisma dan pemegang voucher perumahan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tempat tinggal yang stabil, memberikan mereka harapan dan kehidupan yang lebih baik. Kepedulian sosialnya juga meluas ke program literasi keuangan untuk pemuda dan proyek restorasi taman di Brooklyn.

Pengalaman pribadi juga membentuk advokasinya; kehilangan ibunya akibat kanker usus besar mendorong MonaLesa untuk menyuarakan pentingnya skrining kanker genetik. Ia juga gencar mengampanyekan kesadaran akan deteksi dini penyakit tersebut. MonaLesa memeluk Islam dan mulai mengenakan hijab pada sekitar tahun 2022 atau 2023, menambah dimensi baru dalam identitasnya.

Perjalanan MonaLesa di dunia kontes kecantikan sebenarnya dimulai hampir dua dekade lalu, saat ia berusia 17 tahun, berkompetisi di Miss New York Teens USA. Setelah jeda panjang, ia kembali ke dunia kontes berkat penghapusan batas usia peserta Miss USA pada tahun 2025. MonaLesa melihat perubahan aturan ini sebagai “waktu ilahi yang sempurna” dan kesempatan kedua untuk mengejar mimpinya.

Pada Agustus 2025, MonaLesa berkompetisi di Miss New York USA 2025 dan berhasil meraih posisi second runner-up. Prestasi ini menjadikannya perempuan berhijab pertama yang masuk dalam lima besar di kontes tingkat negara bagian. Meskipun awalnya ia mengira perjalanannya menuju Miss USA telah berakhir untuk tahun itu, sebuah kesempatan unik muncul.

Organisasi Miss USA mengumumkan open casting call untuk beberapa negara bagian yang belum memiliki pemenang untuk kompetisi 2025. MonaLesa memanfaatkan kesempatan ini dengan sigap. Ia pun secara resmi terpilih sebagai Miss New Hampshire USA 2025, sebuah pencapaian yang luar biasa.

Sebagai Miss New Hampshire USA 2025, MonaLesa berkomitmen untuk berkompetisi dengan busana modest. Ini termasuk mengenakan hijab dan burkini untuk segmen pakaian renang, sebuah langkah berani yang menantang norma. Komitmen ini secara langsung menantang persepsi tradisional tentang kecantikan, keimanan, dan kewanitaan di panggung global.

Kehadiran MonaLesa Brackett di Miss USA 2025 menjadi simbol penting bagi keberagaman dan inklusivitas. Ia secara langsung menantang dan memperluas persepsi tradisional tentang kecantikan, iman, dan kewanitaan di panggung global. MonaLesa merasa terhormat untuk menunjukkan kepada wanita dari segala usia bahwa waktu mereka belum habis.

“Saya bersyukur karena Organisasi Miss USA terus berkembang dan mencerminkan keberagaman Amerika Serikat. Sebagai perempuan Muslim berhijab, saya sangat menghargai inklusivitas yang kini membuka ruang bagi perempuan dari berbagai usia, status, pengalaman sebagai ibu, dan identitas,” ungkap MonaLesa.

MonaLesa ingin semua orang unik tahu bahwa tidak apa-apa untuk berani, ekspresif, dan mengejar impian mereka di panggung terbesar. Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya dapat mencatat sejarah dan berkompetisi di Miss USA tepat pada hari peringatan wafatnya ibunya, menjadikannya momen yang lebih emosional dan berarti.

Miss USA 2025 juga mencatat beberapa pencapaian historis lainnya, termasuk penghapusan batas usia. Perubahan ini memungkinkan wanita di atas 28 tahun, serta ibu dan wanita menikah untuk berkompetisi. Miss Delaware, Tetra Shockley, yang berusia 44 tahun, menjadi kontestan tertua dalam sejarah Miss USA. Selain itu, Miss Nevada, Mary Sickler, menjadi kontestan pertama dengan diagnosis alopecia yang tampil di panggung Miss USA, bahkan melepas wig-nya selama babak penyisihan. Perubahan-perubahan ini mencerminkan “era baru” bagi Miss USA yang lebih inklusif dan beragam.