Tas Unik Menyerupai Benda Sehari-Hari dengan Harga Fantastis, Lisa Blackpink Pakai Tas Cabai Besar

1 week ago 1

Fimela.com, Jakarta Tas tidak hanya berfungsi sebagai pembawa barang saat bepergian, melainkan menjadi estetika pelengkap penampilan. Maka tak heran jika brand fashion berlomba-lomba untuk membuat tas dengan kreativitas masing-masing. 

Jika biasanya tas branded mencuri perhatian dengan desainnya yang elegan, namun belakangan ini sejumlah brand fashion kelas dunia berhasil menarik perhatian bukan hanya dengan kemewahan, tetapi juga dengan kesederhanaan. Kesederhanaan yang dibuat dengan desain yang terinspirasi dari benda-benda sehari-hari. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai sebuah tas tidak selalu terletak pada kerumitan desain, melainkan pada branding, eksklusivitas, dan interpretasi kreatif sang desainer. Meski mengedepankan unsur kesederhanaan namun harga tas-tas bernilai fantastis.

Berikut ini beberapa brand fashion yang membuat tas-tas unik yang terinspirasi dari barang sehari-hari namun dengan nilai fantastis. 

Balenciaga

Balenciaga meluncurkan sebuah tote bag yang terlihat sangat mirip dengan kantong plastik biasa dari supermarket. Rumah mode asal Spanyol ini bahkan menambahkan detail lipatan dan kusut agar tampak seperti kantong bekas, meski sebenarnya barang tersebut baru.

Jika kantong plastik supermarket biasanya terbuat dari polietilena, versi Balenciaga ini justru dibuat dari polyamide dan Dyneema, serat yang disebut sebagai “serat terkuat di dunia”.

Tas bernama Marché Packable Tote Bag Medium ini tersedia untuk pre-order sebagai bagian dari koleksi Winter 2025. Pada bagian depan terdapat logo Balenciaga serta dua alamat butik mereka di Paris, lengkap dengan detail situs web.

Desainnya memiliki dua pegangan dan sebuah kantong datar di bagian dalam yang memungkinkan tas dilipat menjadi pouch praktis. Namun, untuk memilikinya, pembeli harus merogoh kocek sebesar £775 atau sekitar Rp15,7 juta. 

Menurut Balenciaga, tas ini mampu menampung berbagai barang esensial, mulai dari smartphone hingga laptop dengan berat maksimal 10 kg.

Sebelumnya, Balenciaga juga pernah membuat “Trash Pouch” tas yang terinspirasi dari kantong sampah hitam biasa dijual sekitar Rp 27 jutaan, dengan berbagai warna salah satunya warna biru. 

BOYY

Lisa blackpink baru-baru ini memamerkan ootdnya mengenakan tas berbentuk Cabai besar dari merek BOYY asal Amerika Serikat seharga Rp26 jutaan. Lisa Blackpink membawa tas di tangannya berbentuk cabai warna hitam dengan handel mirip dengan garpu besar. 

Terinspirasi dari DNA multikultural BOYY, proyek ini menyoroti kehadiran universal cabai di berbagai budaya. Lebih dari sekadar rempah, cabai menjadi simbol kehangatan, identitas, keberanian, dan ketangguhan—nilai yang tertanam dalam tradisi Thailand maupun Italia.

Di Thailand, cabai melekat erat dalam kehidupan sehari-hari—bukan hanya dalam kuliner, tetapi juga sebagai pengingat akan rumah, rasa memiliki, dan identitas budaya.

Sementara di Italia, peperoncino (cabai) tidak hanya dihargai karena rasanya, tetapi juga sebagai jimat kekuatan dan keberuntungan. Secara tradisional dikenakan sebagai liontin atau digantung di rumah, peperoncino diyakini mampu menangkal energi negatif dan evil eye—mirip dengan fungsi jimat pelindung dalam budaya Thailand.

Kesamaan simbolisme perlindungan dan ketangguhan ini selaras dengan etos BOYY, yang memadukan makna, warisan, dan desain abadi dalam sebuah perjalanan ritel yang penuh pengalaman.

Sebelumnya, Lisa juga pernah mengenakan tas dari brand yang sama dengan bentuk yang unik. Idol berdarah Thailand tersebut manghadiri F1 Grand Prix Miami, Minggu, 5 April 2024 dengan membawa tas kecil yang bentuknya mirip helm. 

Mengutip situs webnya, tas tangan Lisa dideskripsikan sebagai "tas helm motor bentuk khusus dengan alas datar untuk stabilitas dan resleting sebagai penutup."

Aksesori mewah ini dilengkapi lapisan kulit domba, pegangan rantai logam pendek, dan tali kulit. Tas yang stoknya masih tersedia di laman resminya itu dibanderol sekitar Rp73,5 juta.

Louis Vuitton

Louis Vuitton pernah meluncurkan tas The Urban Satchel dengan model seperti tumpukan sampah yang digunakan oleh Beyonce seharga miliaran rupiah.  Tas yang pertama kali dirilis pada 2008 ini menyerupai sampah mulai dari plastik makanan, puntung rokok, hingga bungkus minuman.

Seluruh elemen tersebut sebenarnya bukan sampah sungguhan, melainkan dibuat dengan kulit asli yang dikerjakan secara detail oleh pengrajin LV. Menurut kanal YouTube Mr Luxury, tas ini merupakan simbolisasi dari kehidupan urban yang tak bisa dipisahkan dari persoalan sampah. 

Melalui desain tersebut, Louis Vuitton mencoba mengangkat isu tentang dampak limbah terhadap lingkungan perkotaan. Urban Satchel akhirnya terjual kepada seorang kolektor seni dengan harga setara Rp2,4 miliar, menjadikannya salah satu tas termahal yang pernah dibuat Louis Vuitton.

YouTube Adam Ridgway juga mengatakan Beyonce menggunakan tas sampah itu penerus dari produk Urban Satchel. Beyonce mengenakan tas dengan model-model tas yang dibuat menjadi satu tas.   

Terbaru, Louis Vuitton juga membuat tas tote yang mirip dengan dust bag seharga Rp58 jutaan. 

Terinspirasi dari dust bag ikonis Rumah Mode, Dust Bag Tote berbahan nubuck leather ini menghadirkan kepiawaian dan teknik pembuatan terbaik Louis Vuitton. Desainnya yang sederhana sekaligus elegan menampilkan bordir logo Louis Vuitton dalam warna hitam. Tas fungsional ini dilengkapi penutup berbentuk tali serut dan tali bahu yang panjang.

Chanel

Chanel juga pernah mengeluarkan Milk Carton Bag tas mungil berbentuk kotak susu yang dirancang dengan kulit mewah dan hiasan kristal harganya bisa mencapai Rp60 jutaan pernah dikenakan Jamie Chua sosialita asal Singapura. 

Tas berbentuk kotak susu yang pertama kali diperkenalkan dalam koleksi Chanel Fall/Winter 2014 Ready-to-Wear karya Karl Lagerfeld. Pada peragaan tersebut, ia mengubah catwalk menjadi sebuah supermarket penuh warna dengan produk-produk berlabel Chanel. 

Di antara elemen yang ikonik adalah tas berbentuk karton susu, lengkap dengan tulisan “Lait de Coco”—yang berarti Susu Kelapa dalam bahasa Prancis—sebagai penghormatan pada pendiri rumah mode, Coco Chanel.

Walaupun tampilannya menyerupai karton susu biasa, Chanel Milk Carton Bag dikerjakan dengan material mewah: kulit, mutiara, hingga rantai ikonik Chanel. Desain ini memadukan nuansa playful dengan kemewahan klasik Chanel, menjadikannya lebih dari sekadar aksesori—melainkan koleksi seni mode yang langka.

Maison Margiela

Maison Margiela meluncurkan tas empuk berbentuk bantal bernama Glam Slam Pillow Bag. Uniknya, tas ini bisa dipakai santai sekaligus mewah, dengan harga dikisaran Rp40–50 juta.Glam Slam dibuat dari kulit nappa quilted, dengan jahitan yang menyerupai gaya matelassé—teknik quilt tradisional asal Marseille, Prancis, yang dikerjakan dengan tangan. Inspirasi ini lahir dari riset Maison Margiela mengenai ritual berpakaian dan perjalanan di berbagai belahan dunia.

Tas ini tidak sekadar aksesori, melainkan sebuah pernyataan tentang “unconscious glamour”, atau glamor yang hadir secara alami tanpa dibuat-buat. Bentuknya yang empuk dan menyerupai bantal menciptakan asosiasi dengan kenyamanan, meleburkan batas antara mode mewah dan fungsi sehari-hari.

Logo numerik khas Maison Margiela tersemat di bagian depan. Shoulder strap dengan gesper, memungkinkan tas dikenakan dalam berbagai gaya

Dengan tampilannya yang unik, Glam Slam Pillow Bag berhasil mencuri perhatian dunia mode. Tas ini bukan hanya pelengkap gaya, tetapi juga simbol eksperimen Maison Margiela dalam menghubungkan heritage, kenyamanan, dan identitas kontemporer.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|