5 Panduan Solo Traveling Aman yang Wajib Tahu sebelum Bepergian Sendiri

Fimela.com, Malang Solo travelling bisa menjadi pengalaman yang luar biasa, penuh kebebasan, petualangan, dan kesempatan untuk benar-benar mengenal diri sendiri. Banyak perempuan memutuskan untuk melakukan perjalanan seorang diri sebagai bentuk self-empowerment, healing, atau sekadar mengejar mimpi menjelajahi dunia. Namun, rasa antusias itu sering bercampur dengan kekhawatiran, terutama soal keamanan.

Bukan rahasia lagi bahwa perempuan kerap menghadapi tantangan khusus saat bepergian sendiri. Mulai dari risiko menjadi target kejahatan kecil seperti pencopetan, hingga potensi pelecehan atau bahaya lain yang lebih serius. Cerita kehilangan dompet, tas yang dicuri, atau pengalaman tidak menyenangkan di jalanan memang cukup sering terjadi, sehingga membuat banyak calon solo traveler ragu untuk memulai perjalanan.

Tapi jangan sampai rasa takut itu menghentikanmu. Dengan persiapan matang, kewaspadaan, dan beberapa strategi sederhana, kamu bisa meminimalkan resiko dan tetap menikmati perjalanan dengan percaya diri. Berikut adalah beberapa tips solo travelling yang bisa membantu perempuan tetap aman, sekaligus lebih tenang ketika menjelajahi dunia seorang diri.

Saat berjalan di tempat ramai seperti pasar, festival, atau stasiun, tas bisa jadi target empuk bagi pencopet. Menyandang ransel di punggung atau membiarkan tas menggantung di samping bisa memudahkan orang lain untuk mengakses isi tasmu tanpa kamu sadari. Karena itu, biasakan membawa tas di depan tubuh agar kamu selalu bisa mengawasinya.

Dengan menempatkan tas di depan, kamu akan lebih mudah merasakan jika ada sesuatu yang janggal, seperti resleting yang ditarik atau tali tas yang dipotong. Selain itu, posisi ini membuatmu tampak lebih waspada sehingga pencopet cenderung mencari target lain yang lebih mudah. Kebiasaan sederhana ini bisa sangat mengurangi risiko kehilangan barang berharga.

Salah satu kesalahan umum saat bepergian adalah menyimpan semua uang tunai dan kartu di satu dompet atau tas. Jika dompet itu hilang, kamu akan kesulitan besar, terutama di luar negeri. Untuk menghindari skenario ini, selalu pisahkan uang dan kartu di beberapa tempat, misalnya sebagian di dompet, sebagian lagi di pouch tersembunyi atau bahkan di kantong pakaian dalam khusus travel.

Meskipun terdengar merepotkan, strategi ini bisa jadi penyelamat saat situasi darurat. Bayangkan jika dompetmu dicuri, tapi kamu masih punya cadangan kartu dan uang tunai di tempat lain, perjalananmu bisa tetap berlanjut tanpa terlalu banyak hambatan. Intinya, diversifikasi penyimpanan uang adalah kunci untuk menjaga akses finansial tetap aman.

Dokumen seperti paspor, visa, dan kartu identitas adalah nyawamu saat bepergian ke luar negeri. Kehilangan dokumen ini bisa membuat perjalananmu kacau. Untuk mengantisipasinya, selalu simpan salinan digital di ponsel atau cloud, serta pertimbangkan juga membawa fotokopi kertas di tempat terpisah dari dokumen asli.

Dengan adanya salinan, proses penggantian dokumen atau verifikasi identitas akan jauh lebih mudah jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Kamu tidak harus panik total saat kehilangan paspor, karena setidaknya masih ada bukti yang bisa digunakan untuk menghubungi kedutaan atau pihak berwenang. Ini adalah langkah pencegahan kecil yang berdampak besar.

Teknologi kini bisa jadi pelindung terbaikmu. Dengan fitur berbagi lokasi di ponsel, orang terdekatmu dapat mengetahui keberadaanmu setiap saat. Ini sangat membantu terutama jika mereka tiba-tiba kehilangan kontak denganmu, karena setidaknya mereka bisa melacak lokasi terakhir yang terekam.

Berbagi lokasi bukan berarti kamu kehilangan privasi, tapi ini adalah bentuk jaring pengaman. Jika sesuatu terjadi, orang lain bisa segera tahu di mana harus mencari atau menghubungi pihak berwenang. Pastikan kamu memilih orang yang benar-benar bisa dipercaya untuk menerima informasi ini.

Salah satu tips paling penting untuk solo traveler perempuan adalah jangan pernah secara terang-terangan mengaku bahwa kamu bepergian sendirian. Baik saat check-in di hotel, berbincang dengan orang asing, atau sekadar naik taksi, cobalah memberi kesan bahwa kamu sedang bersama teman atau akan segera bertemu seseorang.

Dengan tidak mengungkapkan bahwa kamu sendirian, kamu bisa mengurangi resiko dianggap sebagai target yang mudah. Ingat, tidak semua orang memiliki niat baik, dan informasi kecil semacam ini bisa disalahgunakan. Jadi, lebih baik bersikap hati-hati dan selalu menjaga privasi tentang status perjalananmu.