5 Tanda Kamu Terjebak dalam Siklus Toxic Productivity dan Cara Mengatasinya

5 days ago 12

Fimela.com, Malang Produktivitas biasanya dianggap sebagai hal yang positif, namun jika dijalani secara berlebihan, justru bisa berubah menjadi jebakan. Banyak orang tanpa sadar terjebak dalam siklus kerja tanpa henti, merasa harus selalu sibuk, dan sulit memberi waktu untuk istirahat. Pola inilah yang dikenal dengan istilah toxic productivity.

Berbeda dengan burnout yang membuat seseorang kehilangan motivasi, toxic productivity membuat kita tetap produktif namun dengan mengorbankan kesehatan, waktu pribadi, dan kebahagiaan. Rasa bersalah muncul saat tidak bekerja, seolah nilai diri hanya ditentukan oleh seberapa banyak hal yang bisa diselesaikan. Padahal, cara ini tidak sehat untuk jangka panjang.

Mengenali tanda-tanda toxic productivity sejak dini sangat penting agar kita bisa keluar dari siklus ini. Dengan memahami apa saja perilaku yang mengarah ke toxic productivity, kita bisa mulai menyeimbangkan kembali hidup dan pekerjaan. Mari simak tanda-tandanya berikut ini beserta cara mengatasinya.

Mengorbankan Waktu Pribadi

Anda sering menolak ajakan keluarga atau teman karena merasa harus terus bekerja. Aktivitas sosial yang seharusnya memberi energi justru dianggap membuang waktu. Jika ini terjadi terus-menerus, hubungan pribadi bisa terganggu.

Bekerja di Luar Jam Kerja

Jam kerja tidak lagi jelas karena pekerjaan dibawa pulang atau dikerjakan hingga larut malam. Anda merasa bersalah jika berhenti padahal tubuh butuh istirahat. Pola ini bisa membuat fisik dan mental cepat lelah.

Makan dan Istirahat Sambil Bekerja

Waktu makan siang sering tetap dihabiskan di depan laptop tanpa jeda. Tubuh tidak diberi kesempatan untuk benar-benar rileks. Kebiasaan ini berisiko menurunkan fokus dan kesehatan pencernaan.

Mengabaikan Hobi dan Kesehatan

Hal-hal yang dulu menyenangkan seperti hobi atau olahraga perlahan ditinggalkan. Semua energi tersedot hanya untuk pekerjaan. Padahal menjaga kesehatan fisik dan mental sama pentingnya dengan produktivitas.

Tidak Pernah Merasa Cukup

Meski sudah menyelesaikan banyak tugas, selalu ada perasaan kurang produktif. Anda cenderung menekan diri untuk melakukan lebih banyak lagi. Siklus ini membuat kepuasan kerja dan hidup semakin berkurang.

Toxic productivity membuat seseorang terlihat rajin, tetapi sebenarnya merusak kesehatan dan keseimbangan hidup. Dengan mengenali tandanya, Anda bisa mulai menetapkan batasan kerja, memberi waktu untuk istirahat, dan kembali menikmati kegiatan pribadi. Ingat, produktivitas sejati adalah yang bisa dijalani secara sehat dan berkelanjutan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|