7 Rekomendasi Buku tentang Kehidupan untuk Bangkit dari Titik Terendah

14 hours ago 4

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dalam perjalanan hidup yang tak selalu mulus, ada kalanya kita terjatuh begitu dalam hingga sulit menemukan cahaya harapan. Rasa putus asa, kehilangan arah, dan kesepian bisa datang tanpa permisi. Walaupun demikian, percayalah bahwa setiap luka memiliki maknanya sendiri, dan setiap titik terendah justru bisa menjadi pijakan untuk bangkit lebih kuat. Di saat-saat seperti itu, kehadiran sebuah buku yang tepat bisa menjadi teman setia yang membisikkan harapan, membuka wawasan, dan menguatkan langkah.

Melalui halaman-halaman yang penuh makna, kita bisa menemukan kembali makna hidup, memahami diri lebih dalam, dan merajut kembali semangat yang sempat hilang. Kali ini, kita akan membahas tujuh rekomendasi buku tentang kehidupan yang tidak hanya menginspirasi, tapi juga bisa menjadi pelita saat kamu berada di titik paling rapuh dalam hidupmu. Semoga daftar buku ini mampu menuntunmu keluar dari kegelapan dan mengingatkan bahwa kamu lebih kuat dari apa yang kamu kira.

1. What You are Looking For is In The Library

Membaca novel What You are Looking For is In The Library ini bisa menghadirkan seulas senyuman di wajah kita. Ada perasaan hangat dan tenang yang mengalir setelah membaca novel ini.

Kelima karakter dalam novel ini memang tidak saling mengenal satu sama lain. Masing-masing menghadapi persoalan dan masalah hidupnya sendiri, tetapi dalam perjalanannya ada semacam garis tipis yang membuat kehidupan mereka bersinggungan.

Sungguh menyenangkan sekali bisa melihat bagaimana tiap tokoh bisa menemukan jawaban dan jalan keluar atas masalah yang mereka hadapi. Memang tak serta merta rekomendasi buku yang diberikan Sayuri Komachi mengubah hidup tiap tokoh secara instan dan dramatis, tetapi ketika sebuah buku dibaca di waktu yang tepat dan pembacanya tergerak untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya, maka sebuah perubahan bisa hadir dengan cara yang mengandung kejutannya sendiri.

2. Every Word You Cannot Say

Menyayangi diri sendiri dan memaafkan diri sendiri pun bisa menjadi hal yang sangat sulit untuk kita lakukan. Di saat seperti ini, belum terlambat untuk meluangkan waktu sedikit saja untuk diri sendiri. Kita bisa meluangkan waktu untuk mengucapkan atau menyampaikan kata-kata yang lebih baik untuk diri sendiri. Buku Every Word You Cannot Say ini bisa menjadi salah satu buku yang dapat memeluk kita lebih erat dan hangat lagi. Ada kata-kata yang ternyata selama ini sangat kita butuhkan untuk bisa lebih menyayangi diri dan memaafkan diri.

3. Umur 40, Kok Gini Amat?

Walaupun buku ini secara spesifik menyebutkan usia 40, tetapi buku ini layak dibaca oleh berbagai kalangan dari usia berapa pun. Ada banyak kata-kata bijaksana dan menggugah yang membuka pikiran kita tentang menjalani hidup yang bahagia. Rasa cemas, khawatir, dan gelisah senantiasa menyertai kehidupan kita di usia berapa saja. Masalah demi masalah pun akan datang silih berganti. Meskipun begitu, kita selalu bisa menemukan keberanian dan kekuatan baru untuk mengatasi itu semua. Bahkan seiring bertambahnya usia kita bisa merangkai kehidupan yang lebih bermakna.

Membaca buku ini benar-benar memberi efek yang menenangkan. Halaman demi halaman yang kita baca akan membuat kita merasa, "Oh, ternyata aku tidak sendirian. Ternyata hal-hal yang kualami ini wajar." Perasaan hilang arah, bingung dengan tujuan hidup, hingga bimbang dengan sejumlah pilihan wajar dialami oleh setiap manusia yang berjuang untuk bertahan hidup sebaik mungkin.

4. Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya

Buku berjudul Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya ini bisa menjadi salah satu buku yang membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri sekaligus kehidupan yang kita jalani. Melalui buku ini, kita akan diajak untuk menyelami ragam makna terkait surat ajaib hingga kembali menjadi ombak. Bahkan kita akan diajak untuk menelusuri keinginan menarik dari seorang pasien perempuan yang mengutarakan keinginannya untuk menjadi pohon semangka di kehidupan berikutnya.

5. Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Novel ini seakan menjadi pengingat bagi kita yang tengah merasa lelah dengan kehidupan bahwa secercah harapan selalu bisa didapatkan meskipun harus melalui banyak kepahitan. Seperti yang disampaikan oleh sang penulis, kisah ini terinspirasi dari mereka yang pernah berada di titik terendah, sampai akhirnya menemukan alasan, sekecil apa pun, untuk bertahan dan memilih hidup sekali lagi.

Selain perjalanan emosional Ale, buku ini juga menghadirkan karakter-karakter lain yang secara kebetulan hadir dalam hidupnya. Pertemuan mereka dengan Ale terasa seperti takdir yang sudah diatur, memberikan dinamika tersendiri dalam alur cerita. Hanya saja, masih ada kesan bahwa beberapa tokoh ini menyampaikan petuah dengan cara yang agak terasa menggurui, seolah memberikan solusi instan bagi pergulatan batin Ale. Meskipun demikian, interaksi mereka tetap memberikan perspektif baru tentang bagaimana seseorang bisa menemukan harapan dari percakapan yang tak terduga.

6. Tak Apa-Apa Tak Sempurna

Buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna (The Gifts of Imperfection) karya Brené Brown adalah panduan inspiratif untuk menerima diri apa adanya dan menjalani hidup yang autentik. Brown mengajak pembaca untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan sebagai bagian alami dari kehidupan manusia. Dengan menerima ketidaksempurnaan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tulus dan membangun hubungan yang lebih bermakna.

Salah satu inti dari buku ini adalah keberanian untuk menjadi autentik. Brown menekankan pentingnya berani menunjukkan siapa diri kita sebenarnya, termasuk menerima kerentanan dan rasa malu. Alih-alih melihat kerentanan sebagai kelemahan, ia justru menganggapnya sebagai pintu menuju koneksi yang mendalam dengan orang lain.

7. Blooming Gracefully

Dalam kehidupan kita, tak jarang kita dihadapkan pada luka, baik itu luka fisik maupun luka batin. Perasaan kecewa, terluka, atau bahkan putus asa kadang datang tanpa diundang, dan kita pun merasa seolah terhenti. Saat-saat seperti ini membuat kita sulit untuk melanjutkan langkah dan melupakan apa yang telah terjadi.

Proses penyembuhan, atau healing, bukanlah sesuatu yang instan. Terkadang, kita merasa seperti berada di jalan yang berliku dan penuh tantangan, tetapi di saat itulah kita juga belajar tentang kekuatan diri yang sejati. Buku Blooming Gracefully hadir sebagai teman yang membantu kita menjalani proses ini dengan penuh kesabaran dan pengertian, memberikan pelajaran berharga bahwa penyembuhan memang butuh waktu.

Happy reading!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Endah Wijayanti
Buku Atomic Habits./doc. Endah

Lifestyle5 Strategi dari Buku Atomic Habits untuk Mengatasi Rasa Malas

Tanpa perlu motivasi berlebih, buku Atomic Habits menawarkan lima strategi revolusioner untuk membentuk kebiasaan kecil yang berdampak besar. Temukan rahasianya di sini, Sahabat Fimela.

Rekomendasi buku yang bagus./Copyright depositphotos.com

Lifestyle5 Rekomendasi Buku agar Tidak Diremehkan Orang Lain

Temukan 5 rekomendasi buku inspiratif yang akan membantumu membangun kepercayaan diri, bersikap tegas, dan tidak lagi mudah diremehkan orang lain. Baca dan ubah cara pandangmu terhadap diri sendiri!

Rekomendasi buku./Copyright depositphotos.com

Lifestyle7 Rekomendasi Buku untuk Usia 40-an agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Temukan 7 rekomendasi buku terbaik untuk usia 40-an yang bisa membantumu menemukan ketenangan, kebahagiaan, dan makna hidup yang lebih dalam. Cocok untuk kamu yang ingin terus bertumbuh dan berkembang di fase dewasa.

Rumah Kucing./doc. Endah

LifestyleReview Buku Rumah Kucing karya Penulis Yen Chih-Hao

Temukan kisah mengharukan dalam Rumah Kucing—sebuah buku bergambar yang menyentuh hati tentang kesepian, kehilangan, dan hadirnya kasih sayang dari tempat yang tak terduga. Cocok untuk anak-anak dan orang dewasa!

Novel Vera Wong./doc. Endah

LifestyleReview Buku Novel Vera Wong: Nasihat-Nasihat untuk Para Pembunuh

Vera Wong Zhuzhu, umur enam puluh, adalah babi, tapi ia seharusnya terlahir sebagai ayam.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|