8 Desain Rumah 7x10 Meter Bernuansa Japandi Earth Tone yang Estetik dan Cozy ala Pinterest

1 month ago 21

Fimela.com, Jakarta Desain rumah modern saat ini semakin beragam, memadukan fungsi dan estetika yang memikat. Salah satu tren yang tengah digandrungi adalah gaya Japandi, yang mengombinasikan kesederhanaan ala Skandinavia dengan keanggunan minimalis Jepang. Gaya ini menonjolkan penggunaan material alami dan palet warna netral untuk menciptakan suasana ruang yang damai dan nyaman.

Untuk lahan yang terbatas seperti ukuran 7x10 meter, penerapan gaya Japandi dengan sentuhan warna-warna alami dapat menghadirkan hunian yang terasa luas dan nyaman. Kombinasi warna tanah seperti krem, cokelat muda, dan hijau zaitun, yang dipadukan dengan elemen kayu dan tekstur alami, mampu menciptakan suasana hangat dan menenangkan. Konsep ini tidak hanya memenuhi kebutuhan ruang yang efisien, tetapi juga menawarkan estetika yang abadi.

Jika Anda sedang mencari inspirasi hunian dengan gaya ini, kami menyajikan 8 model berikut sebagai referensi. Setiap model yang kami tawarkan menyerupai platform Pinterest yang sering menjadi acuan. Perhatikan setiap elemen desain Japandi yang dapat diterapkan untuk menciptakan hunian yang fungsional dan modern. Berikut selengkapnya, dirangkum oleh Fimela.com, Senin (28/7).

Umur yang muda tak menghalangi pria ini untuk ikut terjun ke bisnis properti. Semua lini perumahan dari komersil hingga rumah subsidi dilakoninya. Alhasil, dia kini bisa menikmati jerih payahnya.

1. Model Minimalis Fungsional dengan Tata Letak Terbuka

Model rumah Japandi ini menonjolkan konsep ruang terbuka yang memanfaatkan setiap inci dari lahan 7x10 meter untuk menciptakan suasana yang luas dan lapang. Mengusung filosofi less is more dari gaya minimalis, setiap elemen di dalamnya dirancang dengan fungsi dan tujuan yang jelas. Ruang tamu, ruang makan, dan dapur digabungkan dalam satu area tanpa sekat permanen, menciptakan aliran visual yang mulus dan memudahkan interaksi antara penghuni.

Furnitur multifungsi menjadi elemen kunci dalam desain ini, seperti meja kopi dengan ruang penyimpanan tersembunyi atau sofa yang dapat diubah menjadi tempat tidur. Palet warna yang digunakan didominasi oleh nuansa netral seperti putih lembut, krem, dan abu-abu terang, yang membantu memantulkan cahaya alami sehingga ruangan tampak lebih luas. Sentuhan kayu terang, seperti kayu ek atau birch, diaplikasikan pada lantai, panel dinding, atau furnitur, menambah kehangatan dan tekstur alami yang khas dari gaya Japandi.

Pencahayaan alami dimaksimalkan melalui penggunaan jendela besar tanpa tirai yang berlebihan, memungkinkan sinar matahari masuk dengan optimal. Tanaman hijau dalam pot sederhana ditempatkan di beberapa sudut ruangan, membawa elemen alami ke dalam rumah, meningkatkan kualitas udara, dan memberikan sentuhan warna yang menyegarkan. Desain ini menciptakan suasana yang tenang dan fungsional, sempurna untuk gaya hidup modern yang mengutamakan kesederhanaan dan efisiensi.

2. Model Japandi dengan Aksen Kayu Gelap dan Tekstur Kontras

Model kedua ini menghadirkan variasi menarik dengan menonjolkan aksen kayu gelap yang lebih mencolok, menambah kedalaman dan karakter pada desain Japandi. Meskipun palet warna dasarnya tetap netral, penggunaan kayu walnut atau jati pada elemen seperti bingkai jendela, pintu, atau detail furnitur menciptakan kontras yang memikat dengan dinding berwarna terang. Alih-alih membuat ruangan terasa sempit, kontras ini justru menambah dimensi visual yang kaya.

Tekstur menjadi elemen kunci dalam model ini, di mana perpaduan material kasar dan halus diterapkan dengan cermat. Misalnya, dinding dengan tekstur plesteran kasar dapat dipadukan dengan lantai kayu yang halus, atau karpet wol tebal dengan furnitur berlapis linen. Konsep wabi-sabi, yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan dan material alami, sangat relevan di sini dan terlihat dari penggunaan material yang menonjolkan karakter aslinya.

Pencahayaan buatan dirancang untuk menciptakan suasana hangat dan intim, dengan lampu gantung berdesain minimalis atau lampu lantai dengan cahaya lembut. Penempatan cermin besar dapat membantu memantulkan cahaya dan memperluas pandangan, sementara beberapa karya seni minimalis atau keramik buatan tangan dapat menjadi titik fokus yang memikat. Model ini sangat cocok bagi mereka yang menginginkan nuansa Japandi yang lebih berani, namun tetap mempertahankan esensi ketenangan dan kenyamanan.

3. Model Japandi dengan Sentuhan Industrial Ringan

Menghadirkan perpaduan estetika Japandi dengan sentuhan industrial yang halus dapat menciptakan hunian yang unik dan modern. Dalam desain ini, elemen industrial seperti baja hitam atau beton ekspos digunakan secara minimalis sebagai aksen, bukan sebagai elemen dominan. Contohnya, bingkai jendela atau pintu geser dari baja hitam dapat dipadukan dengan dinding putih bersih dan lantai kayu yang cerah.

Keseimbangan antara kekasaran gaya industrial dan kelembutan Japandi dicapai melalui pemilihan material dan tekstur yang tepat. Furnitur tetap menonjolkan garis-garis bersih dan bahan alami seperti kayu dan linen, sementara elemen industrial memberikan sentuhan modern yang tidak berlebihan. Palet warna earth tone menjadi dasar, dengan tambahan aksen abu-abu gelap atau hitam untuk memperkuat nuansa industrial.

Pencahayaan dalam desain ini sering menggunakan lampu gantung dengan desain minimalis industrial atau track lighting hitam yang kontras dengan langit-langit yang terang. Tanaman hijau berukuran sedang hingga besar, seperti Fiddle Leaf Fig atau bambu, dapat ditempatkan untuk melembutkan kesan industrial dan menambahkan keseimbangan alami. Desain ini ideal bagi mereka yang menyukai perpaduan gaya kontemporer yang berkarakter, namun tetap menginginkan suasana yang tenang dan nyaman.

4. Model Japandi dengan Fokus pada Ruang Hijau Internal

Meskipun lahan yang tersedia terbatas, model ini menonjolkan pentingnya mengintegrasikan ruang hijau di dalam rumah untuk menciptakan hubungan yang erat dengan alam. Di tengah denah berukuran 7x10 meter, dapat dirancang sebuah taman kecil atau inner court yang memungkinkan masuknya cahaya alami dan sirkulasi udara yang optimal. Taman ini bisa berupa area terbuka dengan tanaman tropis yang minimalis atau taman Zen yang dihiasi bebatuan dan pasir.

Untuk memisahkan ruang hijau internal dari area fungsional lainnya seperti ruang tamu atau ruang makan, digunakan dinding kaca atau pintu geser transparan. Dengan demikian, pemandangan hijau dapat dinikmati dari berbagai sudut rumah. Material alami seperti kayu, batu, dan kerikil digunakan secara luas di area taman, memperkuat kesan alami dan menenangkan. Konsep desain biophilic, yang menghubungkan penghuni dengan alam, menjadi inti dari model ini.

Interior rumah tetap mengusung prinsip Japandi dengan palet warna earth tone dan furnitur minimalis. Namun, kehadiran ruang hijau internal ini menjadi titik fokus utama yang memberikan karakter unik pada hunian. Pencahayaan di sekitar taman dirancang untuk menonjolkan keindahan tanaman di malam hari, menciptakan suasana magis dan menenangkan. Model ini sangat cocok bagi mereka yang mencintai alam dan ingin membawa ketenangan serta kesegaran lingkungan luar ke dalam rumah mereka.

5. Model Japandi dengan Pemanfaatan Vertikal dan Mezzanine

Untuk memanfaatkan lahan berukuran 7x10 meter secara maksimal, desain ini mengedepankan penggunaan ruang vertikal dengan konsep mezzanine atau lantai gantung. Mezzanine ini bisa difungsikan sebagai kamar tidur ekstra, ruang kerja, atau perpustakaan mini, sehingga area lantai dasar bisa difokuskan untuk ruang tamu dan dapur. Desain ini memberikan ilusi langit-langit yang lebih tinggi dan menciptakan suasana lega meskipun dalam ruang yang terbatas.

Tangga menuju mezzanine dirancang dengan sentuhan minimalis, seringkali menggunakan bahan kayu ringan atau baja dengan desain terbuka agar tidak menghalangi pandangan. Penyimpanan yang terintegrasi, seperti rak buku built-in di bawah tangga atau lemari dinding yang menyatu dengan struktur bangunan, sangat penting untuk menjaga kerapian dan menghindari kesan berantakan.

Palet warna earth tone yang lembut diterapkan di seluruh ruangan, termasuk area mezzanine, untuk menciptakan keselarasan visual. Pencahayaan alami diperoleh dari jendela tinggi atau skylight di atas mezzanine yang membantu menerangi kedua tingkat, sementara pencahayaan buatan yang dirancang dengan baik memastikan setiap sudut terasa terang dan nyaman. Desain ini sangat cocok bagi individu atau keluarga kecil yang mencari fleksibilitas ruang dan menghargai desain cerdas dalam keterbatasan lahan.

6. Model Japandi dengan Fasad Simpel dan Atap Datar

Model rumah Japandi ini memancarkan kesederhanaan dengan fasad yang menampilkan garis-garis bersih dan atap datar. Atap datar tersebut tidak hanya memberikan kesan modern dan minimalis, tetapi juga berfungsi sebagai ruang serbaguna, seperti taman atap kecil atau area relaksasi di luar ruangan. Fasad rumah ini didominasi oleh penggunaan material alami seperti plester dengan warna-warna bumi, seperti krem atau abu-abu muda, serta aksen kayu horizontal.

Jendela besar dengan bingkai minimalis menjadi sorotan utama fasad, memungkinkan cahaya alami menerangi bagian dalam rumah secara optimal. Desain fasad yang sederhana ini mencerminkan filosofi Japandi yang menekankan esensi dan fungsionalitas tanpa hiasan yang berlebihan. Pintu masuk dirancang dengan gaya yang sederhana namun tetap elegan, seringkali menggunakan pintu kayu solid dengan pegangan yang minimalis.

Tata lanskap di sekitar rumah juga mengikuti gaya minimalis, dengan menggunakan tanaman yang mudah dirawat dan elemen batu atau kerikil untuk menciptakan suasana yang tenang dan harmonis. Model rumah ini sangat cocok bagi mereka yang mendambakan tampilan rumah yang modern, bersih, dan serasi dengan lingkungan sekitar, sambil tetap efisien dalam penggunaan ruang dan energi.

7. Model Japandi dengan Integrasi Ruang Semi-Outdoor

Meskipun memiliki ukuran 7x10 meter, desain ini berusaha menggabungkan ruang semi-outdoor untuk memperluas area fungsional dan membangun hubungan yang erat dengan lingkungan sekitar. Teras depan atau belakang dapat diolah menjadi tempat bersantai yang nyaman, dilengkapi dengan furnitur outdoor minimalis dan tanaman dalam pot. Pintu geser kaca yang lebar memungkinkan peralihan yang mulus antara area dalam dan luar ruangan.

Ruang semi-outdoor ini bisa dilengkapi dengan pergola kayu atau atap transparan untuk melindungi dari cuaca, sambil tetap membiarkan cahaya alami masuk. Material lantai di area ini sering menggunakan kayu dek atau ubin dengan tekstur alami yang selaras dengan interior rumah. Inspirasi dari konsep engawa dalam arsitektur Jepang, yaitu koridor atau teras yang menghubungkan bagian dalam dengan luar, dapat diadopsi dalam desain ini.

Pencahayaan di area semi-outdoor juga memegang peranan penting untuk menciptakan suasana nyaman di malam hari, dengan menggunakan lampu dinding atau lampu gantung yang memancarkan cahaya hangat. Desain ini sangat cocok bagi mereka yang gemar menikmati waktu di luar ruangan dan ingin menciptakan transisi yang harmonis antara ruang pribadi dan alam.

8. Model Japandi dengan Penekanan pada Tekstur Alami dan Kerajinan Tangan

Model terbaru ini menonjolkan penggunaan tekstur alami dan elemen kerajinan tangan untuk menciptakan suasana yang sangat nyaman dan personal. Selain kayu, material seperti bambu, rotan, linen, wol, dan keramik digunakan secara meluas. Misalnya, karpet wol yang tebal, bantal dari linen, keranjang rotan, dan vas keramik buatan tangan dapat menjadi elemen dekorasi utama.

Palet warna earth tone yang kaya, seperti cokelat tanah, terakota, hijau zaitun, dan krem, diaplikasikan pada tekstil dan aksesori, menambah kehangatan dan kedalaman pada ruangan. Pemilihan furnitur dilakukan dengan cermat, menekankan pada kualitas dan pengerjaan tangan yang baik, mencerminkan filosofi keberlanjutan dan apresiasi terhadap keindahan material alami.

Pencahayaan lembut dan berlapis, dengan kombinasi lampu gantung, lampu meja, dan lampu lantai, menciptakan suasana yang intim dan menenangkan. Aroma alami dari lilin aromaterapi atau diffuser dengan minyak esensial juga dapat ditambahkan untuk melengkapi pengalaman sensorik. Model ini ideal bagi mereka yang mencari hunian yang tidak hanya estetis dan fungsional, tetapi juga memancarkan kehangatan, kenyamanan, dan sentuhan personal yang mendalam.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Model Desain Rumah L-Shape Dua Lantai Split-Level

Lifestyle8 Desain Rumah L-Shape Dua Lantai Split-Level, Solusi Ideal untuk Tanah Tidak Rata

Bentuk L-shape menawarkan keunggulan dalam sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang lebih baik, bahkan pada lahan dengan perbedaan ketinggian.

Rumah Sederhana Pakai Baja Ringan (Meta AI)

Lifestyle6 Inspirasi Model Rumah Semi Permanen dari Baja Ringan dan Triplek, Budget Cuma Rp15-25 Juta

Rumah semi permanen ini tidak hanya terjangkau, tetapi juga menawarkan fleksibilitas dalam desain dan konstruksi.

Inspirasi Rumah 5×7 Meter dengan Taman Belakang ala Pinterest (created by AI)

LifestyleEstetik Ala Pinterest, Ini 8 Model Rumah Sederhana dengan Teras dan Taman Mini untuk Lahan Mungil

Dengan desain yang tepat, rumah sederhana dapat tampil mempesona dan fungsional, seperti inspirasi yang sering kita temui di Pinterest.

Gambar Rumah Kampung Sederhana tapi Cantik 3 Kamar/Sketsa Denah Rumah Sederhana di Kampung (Sumber: gemini.com)

Lifestyle6 Gambar Denah Rumah 7x13 Meter 3 Kamar Tidur untuk Keluarga Modern 2025

Salah satu ukuran lahan yang ideal bagi keluarga kecil hingga menengah adalah 7x13 meter.

⁠Model Rumah Minimalis 2 Lantai Terbaru 2025 (created by AI)

Lifestyle7 Model Rumah Minimalis 2 Lantai Terbaru 2025 yang Cocok untuk Lahan Sempit, Kekinian Banget

Berikut adalah tujuh desain rumah minimalis dua lantai terbaru tahun 2025 yang cocok untuk lahan terbatas, mengutamakan efisiensi ruang, penataan modern, dan kenyamanan bagi keluarga urban saat ini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|