Kenali 6 Jenis Kain Ramah Lingkungan

3 months ago 31

Fimela.com, Jakarta Industri fashion, yang kita kenal sebagai dunia yang penuh warna dan gaya, ternyata juga menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi di dunia. Produksi kain menjadi alasan utama mengapa industri ini berbahaya. Karena itu, kini semakin banyak desainer dan produsen yang peduli terhadap lingkungan, dan siap menawarkan pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Sahabat Fimela, ternyata kita juga memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membawa perubahan peduli terhadap lingkungan melalui dunia fashion. Membawa langkah untuk melawan fast fashion dengan memahami dan mencari tahu berbagai jenis kain seperti apa yang baik untuk lingkungan dan yang tidak.

Dilansir dari theecohub.com, kain berkelanjutan, terbuat dari bahan alami, kain daur ulang, atau bahan ramah lingkungan yang tidak merusak lingkungan memiliki kontribusi penting. Mengurangi dampak negatif industri tekstil terhadap lingkungan dengan tidak mencemari atau merusak lingkungan selama proses produksi, penggunaan, atau pembuangan.

Jenis-jenis Kain Ramah Lingkungan

1. Kain katun organik dan daur ulang

Katun konvensional sebenarnya adalah salah satu kain yang paling tidak berkelanjutan untuk diproduksi. Namun, ada beberapa alternatif berkelanjutan tanpa merusak lingkungan. Alternatif-alternatif tersebut adalah katun daur ulang dan katun organik. Katun daur ulang yang menggunakan lebih sedikit air dan energi untuk memproduksi, bisa menjadi alternatif berkelanjutan. Faktanya, katun daur ulang mencegah limbah fesyen berakhir di tempat pembuangan akhir dengan mendaur ulang apa yang sudah tersedia. 

2. Rami Organik

Menjadi kain favorit eco-friendly person, kelembutan dan kekuatan kain rami sangat menyerap keringat, melindungi dari sinar matahari, dan bahkan antimikroba. Rami organik dianggap ramah lingkungan, terutama karena konsumsi airnya yang rendah, dapat terurai secara alami, dan bahkan penggunaan pestisida dan pupuk sintetis yang diperlukan untuk budidayanya juga rendah.

Meskipun memang lebih mahal, budidayanya yang meningkatkan kesehatan tanah dengan mengisi kembali nutrisi dapat tumbuh di tempat yang sama hingga 14 kali tanpa merusak tanah. Itulah mengapa rami organik menjadi salah satu kain yang paling berkelanjutan.

3. Linen Organik

Linen organik adalah serat alami yang telah dikembangkan selama berabad-abad, dan tidak pernah lekang. Kain yang berasal dari tanaman ini sangat kuat, sehingga meningkatkan daya tahannya. Secara umum, pakaian linen organik tebal, dan breathable, sehingga ideal untuk musim atau daerah yang panas. Linen organik ini juga tidak menyimpan bakteri atau menyerap kelembapan.  Hampir identik dengan rami, kain ini menyerap CO2, dan tidak membutuhkan pupuk.

Langkah Kontribusi Ramah Lingkungan

1. Tencel

Cocok untuk kulit sensitif, TENCEL adalah kain breathable dan ringan yang diproduksi dari bubur kayu pohon eukaliptus oleh perusahaan Austria, Lenzing AG. Mudah menyerap dan lembut,  TENCEL adalah Lyocell yang paling ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.

Dibuat hanya dengan serat alami dan bahan kimia yang terus-menerus digunakan kembali, meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Lengkap juga dengan serat-seratnya yang hanya diambil dari hutan dan dikelola secara berkelanjutan.

2. Pinatex

Berasal dari daun nanas yang biasanya dibuang atau dibakar, Pinatex adalah kain tekstil inovatif yang telah didukung oleh berbagai perancang busana. Seringkali digunakan untuk membuat tas tangan dan bahkan sampel sepatu. Menjadi pengganti kulit yang berkelanjutan, penggunaan pinatex memberi kebebasan dari dampak negatif, mengurangi limbah dan membantu orang-orang yang memanen buah ini

3. Ecovero

Terbuat dari bubur kayu, Ecovero memiliki sifat yang sama dengan kain viscose tradisional, ringan, terasa lembut, juga serbaguna. Namun, berbeda dengan kain viscose konvensional, Ecovero membantu lingkungan terutama dengan tidak menebang hutan tropis di seluruh dunia. Ecovero dibuat dari berbagai macam kayu bersertifikat FSC (Forest Stewardship Council) dan PEFC yang berasal dari pohon-pohon yang berasal dari hutan-hutan di Austria dan Bavaria. Karena itu, Ecovero juga memiliki emisi CO2 yang lebih rendah daripada viscose tradisional, karena rute pengangkutannya yang lebih pendek. 

Jenis-jenis kain yang ternyata beragam, memiliki latar belakang masing-masing yang berbeda dan bisa membantu pertumbuhan baik untuk lingkungan ini bisa menjadi pengetahuan baru yang sangat menarik. Ternyata, memilih pakaian tidak hanya bergaya, kita bisa memahami berbagai jenis kain ramah lingkungan, untuk bisa berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif industri fashion.

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|