Mencoba Hidup Tenang dengan Gaya Hidup Slow Living

6 hours ago 1

Fimela.com, Jakarta Slow living adalah mindset hidup yang lebih santai, sederhana, namun bermakna. Slow Living merupakan kondisi ketika seseorang mencapai kedamaian dalam hidup dan menghabiskan waktu serta energi pada hal yang dihargai. Meskipun slow dalam bahasa Inggris adalah “lambat”, namun slow living tidak berarti: menjalani hidup dengan lambat.

Makna dari Slow Living adalah meningkatkan kualitas hidup dengan hidup bahagia. Gaya hidup yang diusung melalui konsep slow living adalah gaya hidup sederhana yang produktif, tetapi juga santai.

Berikut adalah cara hidup dengan konsep slow living!

1, Mengurangi Penggunaan gadget dan Media Sosial

Media sosial merupakan wadah bagi seseorang untuk berbagi kesehariannya kepada publik. Bukan sekadar keseharian, pengalaman langka hingga prestasi juga bisa dibagikan di sosial media untuk dipamerkan secara publik.

Hal tersebut tentu menjadi hal yang positif dan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siapa pun yang melihatnya. Namun, unggahan prestasi sering kali menjadi trigger seseorang yang sedang krisis identitas. Untuk menghindari hal tersebut, Sahabat Fimela dapat mengurangi durasi penggunaan gadget dan media sosial.

2. Isi Waktu Luang dengan Aktivitas Baru

Esensi dari gaya hidup slow living adalah menikmati waktu. Alih-alih menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial, cobalah melakukan kegiatan nyata yang mengandalkan fisik. Tidak perlu memulainya dengan hal yang berat, Sahabat Fimela dapat melakukan aktivitas ringan, seperti membaca buku, menulis jurnal, hingga memasak.

Aktivitas fisik dapat memberikan efek tenang dan menstimulasi otak untuk bekerja lebih baik. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu meningkatkan daya fokus seseorang.

3. Hargai Proses

Salah satu hal yang membuat orang stres adalah kurangnya menghargai proses. Setiap orang memiliki waktu dan durasinya masing-masing. Bahkan, titik awal seseorang mulai meraih mimpi pun berbeda-beda. 

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing selama ia terus berusaha. Menghargai proses adalah salah satu gaya hidup slow living.

4. Mulailah Hari Tanpa Terburu-buru

Orang Indonesia dikenal dengan budaya terlambat. Hal ini tentu menunjukkan tingkat disiplin yang rendah secara kolektif. Mulai saat ini, cobalah untuk mempersiapkan diri lebih awal agar tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Dengan waktu yang cukup, Sahabat Fimela dapat menikmati waktu bersiap dan menghargai waktu lebih baik.

Terburu-buru dalam melakukan sesuatu biasanya diiringi dengan perasaan panik dan gelisah. Seseorang akan cenderung berpikir jenuh ketika panik dan gelisah sehingga pekerjaannya jadi tidak maksimal. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih tepat waktu dengan mempersiapkan diri lebih awal.

5. Berani Mengatakan "Tidak"

Dikenal dengan sebutan “tidak enakan”, banyak orang terjebak dalam lingkungan yang toksik karena “tidak enak”. Sekali lagi, esensi gaya hidup slow living adalah perasaan yang tenang dan damai.

Apabila seseorang datang kepadamu hanya untuk memanfaatkanmu dan itu memberatkanmu, cobalah tolak dengan halus. Terkadang, perasaan “tidak enak” itu datang dari prasangka buruk seseorang. Alih-alih mengorbankan diri, cobalah menolak permintaan seseorang yang sekiranya memberatkan. Hal ini akan membuatmu menjalani hari dengan lebih senang dan ringan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|