Sho Shibuya Bikin Karya Terinspirasi Situasi Demo di Indonesia, Ungkap Simpati Global

1 week ago 1

ringkasan

  • Seniman Jepang Sho Shibuya menciptakan karya seni yang terinspirasi dari situasi demo di Indonesia, menggunakan gradasi warna merah putih pada sampul The New York Times sebagai bentuk simpati global.
  • Karya tersebut diunggah pada 30 Agustus 2025, tak lama setelah demonstrasi besar dan tragedi kematian Affan Kurniawan, dengan makna mendalam tentang konflik, harapan, dan dorongan percakapan.
  • Respons positif dari warganet Indonesia menunjukkan apresiasi terhadap perhatian Shibuya, yang menegaskan bahwa isu krisis di Indonesia telah menjadi sorotan internasional melalui medium seni.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dunia seni kembali menunjukkan kekuatannya sebagai medium penyampai pesan universal. Kali ini, seniman Jepang ternama, Sho Shibuya, menjadi sorotan setelah menciptakan sebuah karya seni yang sangat relevan dengan kondisi terkini di Indonesia. Karyanya yang ikonik ini secara langsung terinspirasi oleh gelombang demonstrasi yang melanda negeri kita, menjadikannya sebuah bentuk simpati dan perhatian dari kancah internasional.

Karya tersebut diunggah ke akun Instagram pribadinya pada Sabtu, 30 Agustus 2025, hanya berselang sehari setelah aksi demonstrasi besar dan tragedi kematian Affan Kurniawan pada Jumat, 29 Agustus 2025. Melalui lukisan ini, Shibuya tidak hanya menyampaikan empati, tetapi juga secara halus menyuarakan isu politik dan mendorong percakapan global mengenai situasi yang sedang terjadi di Indonesia.

Pendekatan artistik Shibuya yang khas, yaitu menggunakan desain sampul surat kabar The New York Times, memberikan dimensi tambahan pada karyanya. Ia mengubah halaman depan media terkemuka itu menjadi kanvas yang menampilkan gradasi warna merah dan putih, secara jelas merujuk pada bendera kebanggaan Indonesia. Ini adalah cara yang cerdas dan kuat untuk menarik perhatian dunia terhadap isu domestik.

Latar Belakang Seniman Visioner Sho Shibuya

Sho Shibuya adalah seorang seniman asal Jepang yang kini menetap di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ia dikenal luas karena pendekatan uniknya dalam merespons isu-isu global, seringkali menggunakan sampul surat kabar The New York Times sebagai medium utamanya. Pendekatan ini membuat karyanya mudah dikenali dan memiliki dampak visual yang kuat.

Shibuya memulai perjalanan artistiknya setelah terinspirasi oleh seri karya "Date Painting" milik On Kawara pada tahun 2016. Ia mengungkapkan ketertarikannya pada eksplorasi makna waktu dan rutinitas melukis setiap hari untuk mengabadikan momen. Filosofi ini tercermin dalam konsistensi dan kedalaman emosi yang ia tuangkan dalam setiap karyanya.

Karya-karya Sho Shibuya telah mendapatkan pengakuan internasional, dipamerkan di berbagai tempat bergengsi seperti Triennale Milano, Art Basel Miami Beach (bekerja sama dengan Saint Laurent), dan Momu Fashion Museum. Bahkan, beberapa karyanya kini menjadi koleksi permanen Cartier Foundation for Contemporary Art di Paris, Prancis. Ini membuktikan kualitas dan relevansi seni yang ia ciptakan di panggung global.

Makna Mendalam Karya Terinspirasi Demo Indonesia

Dalam karya terbarunya yang didedikasikan untuk Indonesia, Shibuya menciptakan lukisan dengan gradasi warna merah ke putih yang menyerupai bendera Indonesia, seolah-olah terpampang di halaman depan The New York Times. Visual yang sederhana ini menyimpan makna yang sangat mendalam dan menyentuh hati. Ini bukan sekadar lukisan, melainkan sebuah pernyataan.

Warna merah dalam lukisan tersebut merepresentasikan konflik, penderitaan, dan kekerasan yang muncul dalam demonstrasi. Merah adalah simbol dari gejolak dan perjuangan yang sedang dialami oleh masyarakat. Sementara itu, warna putih menggambarkan harapan akan pemulihan dan masa depan yang lebih damai, sebuah keinginan universal untuk stabilitas dan keadilan.

Lukisan ini dibuat tak lama setelah aksi demonstrasi besar dan tragedi kematian Affan Kurniawan pada Jumat, 29 Agustus 2025. Pemilihan waktu ini menunjukkan kepekaan Shibuya terhadap peristiwa penting dan kemampuannya untuk merespons dinamika sosial secara cepat. Melalui karyanya, Shibuya tidak hanya menunjukkan simpati, tetapi juga berupaya mendorong percakapan global mengenai situasi di Indonesia.

Respons Global dan Solidaritas Seni

Unggahan karya Sho Shibuya ini mendapatkan respons yang sangat positif dari warganet Indonesia. Banyak yang menyampaikan rasa terima kasih atas perhatiannya terhadap kondisi di Indonesia, menganggapnya sebagai bentuk solidaritas lintas negara. Mereka berharap bahwa aksi demonstrasi ini akan menjadi perhatian dunia, dan karya Shibuya membantu mewujudkan harapan tersebut.

Tindakan Shibuya ini menegaskan bahwa krisis di Indonesia bukan hanya urusan domestik, melainkan juga menjadi perhatian dunia internasional. Seni, dalam konteks ini, berperan sebagai bahasa universal yang mampu menyuarakan keadilan dan menumbuhkan empati global. Ini adalah bukti bahwa seni memiliki kekuatan untuk melampaui batas geografis dan budaya.

Gelombang demo di Indonesia bukanlah satu-satunya isu politik yang disuarakan oleh seniman Jepang ini melalui lukisannya. Shibuya secara konsisten menggunakan platform seninya untuk menyoroti berbagai isu kemanusiaan dan sosial di seluruh dunia. Hal ini menjadikan karyanya tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan pesan moral dan kemanusiaan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|