Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, berada di usia 20-an hingga awal 30-an memang terasa seperti naik roller coaster. Ada momen ketika kamu merasa seperti orang dewasa yang tahu segalanya, tapi di detik berikutnya, kamu bisa tiba-tiba mempertanyakan semua hal dalam hidup seperti orang yang tidak tahu apa-apa.
Mulai dari karier yang terasa stagnan, tekanan sosial tentang pernikahan, hingga perasaan gagal karena belum mencapai target hidup yang kamu bayangkan dulu, yang membuat pikiran menjadi kacau. Kalau saat ini kamu merasa demikian, besar kemungkinan bahwa kamu sedang mengalami quarter-life crisis.
Tapi tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang lain yang sedang berada di fase yang sama dan kabar baiknya, kamu bisa melaluinya dengan lebih tenang jika tahu cara mengelolanya. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba agar tidak terjebak dalam overthinking saat menghadapi quarter-life crisis.
Sadari Bahwa Ini Adalah Fase yang Wajar Dialami Dalam Hidup
Quarter-life crisis adalah fase perkembangan menuju kedewasaan yang dialami banyak orang. Perasaan bingung, kehilangan arah, atau cemas tentang masa depan adalah bagian dari proses tersebut. Dengan menyadari bahwa kamu tidak sendirian, kamu bisa mulai melihat fase ini sebagai peluang untuk bertumbuh, alih-alih beban hidup yang harus ditopang sendirian.
Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Salah satu pemicu utama overthinking di fase quarter-life crisis adalah kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Melihat teman seangkatan yang sudah menikah, membeli rumah, atau sukses dalam karier bisa membuatmu merasa tertinggal. Padahal, setiap orang memiliki waktunya sendiri. Untuk itu, belajarlah untuk fokus pada perjalananmu sendiri dan berhenti membandingkan pencapaianmu dengan milik orang lain.
Evaluasi Tujuan Hidup Secara Realistis
Tidak ada yang salah punya impian besar. Namun, penting juga untuk mengevaluasi apakah tujuan yang kamu tetapkan masih relevan dengan siapa dirimu saat ini. Kadang, kita merasa frustasi bukan karena gagal mencapainya, tapi karena target itu sudah tidak lagi sejalan dengan kebutuhan dan nilai-nilai hidup kita saat ini. Dengan mengevaluasi tujuan, kamu bisa menyusun ulang arah hidupmu dengan lebih relevan.
Membangun Rutinitas yang Sehat
Pikiran yang terlalu sibuk memikirkan segala hal, membutuhkan keseimbangan dari aktivitas yang menenangkan. Entah itu jurnaling, meditasi, olahraga ringan, hingga membatasi konsumsi media sosial, semua ini bisa membantumu lebih mindful dan tidak terlalu larut dalam kekhawatiran. Saat tubuh dan pikiranmu lebih tenang, kamu akan lebih mudah mengelola stres yang datang di fase quarter-life crisis.
Berani Meminta Bantuan dan Bicara dengan Orang yang Terpercaya
Menghadapi segala hal sendirian tentu bisa terasa melelahkan. Karena itu, cobalah untuk bercerita dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional jika kamu merasa kewalahan menangani semuanya sendiri. Terkadang, hanya dengan didengar saja, beban di kepala bisa berkurang setengahnya.
Sahabat Fimela, menghadapi quarter-life crisis memang tidak mudah, tapi dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengurangi overthinking dan menjalani fase ini dengan lebih tenang dan percaya diri. Jadi, tetap semangat dan percayalah bahwa kamu mampu melewatinya dengan baik!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.