Bikin Rumah Lebih Cantik, Cek Panduan Merawat Karpet Bulu agar Tetap Empuk dan Awet

Fimela.com, Jakarta Karpet bulu memang bisa menambah estetika dan kenyamanan di rumah. Teksturnya yang lembut dan tampilannya yang mewah membuat banyak orang memilih jenis karpet ini untuk mempercantik ruang tamu, kamar tidur, hingga ruang keluarga.

Namun di balik keindahannya, karpet bulu termasuk jenis yang cukup rewel dalam hal perawatan. Jika tidak dibersihkan dan dirawat dengan benar, berisiko bisa cepat kotor, kusam, bahkan menjadi sarang debu dan kuman. Nah, supaya karpet bulu tetap awet dan selalu terlihat cantik, yuk ikuti lima tips perawatannya berikut ini!

Membersihkan karpet bulu dengan vacuum cleaner adalah langkah pertama yang wajib dilakukan secara rutin. Idealnya, kamu perlu menyedot debu dari karpet setidaknya 2-3 kali seminggu agar kotoran tidak menumpuk di sela-sela bulu. Namun, perhatikan juga jenis vacuum cleaner yang digunakan. Pilih vacuum dengan pengaturan khusus untuk karpet berbulu agar tidak merusak tekstur atau menarik bulu hingga rontok.  

Selain itu, jangan terlalu menekan saat menyedot debu, cukup gerakkan vacuum perlahan dengan pola satu arah untuk menjaga struktur bulu tetap rapi. Bila memungkinkan, gunakan juga nozzle khusus atau alat tambahan untuk menjangkau bagian terdalam tanpa merusak permukaan karpet. 

Ketika karpet terkena tumpahan minuman atau makanan, refleks pertama mungkin ingin segera menyiramnya dengan air. Padahal, benda yang satu ini sangat sensitif terhadap kelembapan berlebih. Air yang menggenang justru bisa membuat bulu kusut, sulit kering, dan bahkan memicu jamur. 

Sebagai gantinya, gunakan kain bersih dan kering untuk menyerap noda secepat mungkin. Setelah itu, gunakan pembersih khusus karpet berbulu yang bersifat ringan dan tidak mengandung bahan kimia keras. Semprotkan sedikit cairan, lalu usap dengan lembut menggunakan spons atau kain microfiber hingga noda memudar. 

Menjemur karpet bulu setelah dibersihkan memang penting untuk memastikan tidak ada sisa lembap yang tertinggal. Namun, sinar matahari langsung bisa membuat bulu karpet menjadi kaku dan warnanya pudar. Karena itu, pilih tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk proses pengeringan.

Cukup angin-anginkan karpet di tempat terbuka selama beberapa jam, lalu balik bagian bawahnya agar semua sisi kering merata. Hindari menggantung karpet terlalu lama karena beratnya bisa membuat bentuk karpet berubah atau melar.

Salah satu daya tarik utama dari karpet bulu adalah tampilannya yang halus dan mengembang. Namun seiring waktu, bulu karpet bisa menggumpal dan terlihat kusut. Untuk mengatasinya, kamu bisa menyisir bulu karpet secara berkala menggunakan sikat bergigi jarang atau sisir khusus.

Lakukan penyisiran dengan lembut dan searah bulu untuk mengembalikan tekstur karpet. Selain menjaga tampilan tetap rapi, menyisir juga membantu mengangkat sisa debu halus yang mungkin tidak terangkat saat divakum.

Jika kamu ingin menyimpan karpet bulu untuk sementara waktu, misalnya saat musim hujan atau saat rumah sedang direnovasi, pastikan gulung dengan benar. Jangan dilipat karena bisa meninggalkan bekas lipatan permanen dan merusak serat bulu. 

Sebelum disimpan, pastikan karpet sudah benar-benar kering dan bersih. Bungkus karpet dengan plastik atau kain pelindung, lalu simpan di tempat yang kering, sejuk, dan bebas lembap. Kamu juga bisa menambahkan silica gel atau kapur barus di sekitar tempat penyimpanan untuk mencegah jamur dan serangga. 

Dengan lima langkah sederhana ini, kamu bisa menjaga karpet bulu tetap cantik, bersih, dan nyaman digunakan untuk jangka panjang. Perawatan yang tepat tidak hanya memperpanjang usia karpet, tetapi juga menjaga kualitas udara di rumah tetap sehat. Yuk, mulai rawat karpet bulumu dengan lebih telaten!