Evolusi Trench Coat, dari Pakaian Perang hingga Menjadi Fashion Item Timeless

3 days ago 12

Fimela.com, Jakarta Kini dianggap sebagai gaya yang tak lekang oleh waktu, asal mula trench coat berawal dari tahun 1820-an. Dulunya trench coat adalah seragam militer, kini menjadi mantel andalan untuk penampilan yang canggih di abad ke-21. Asal usul trench coat sering diperdebatkan, tetapi trench coat selalu dianggap sebagai simbol pakaian pintar khas Inggris. Maju cepat ke tahun 2020, trench coat telah dikonsep ulang dalam berbagai kain dan gaya. Trench coat merupakan pilihan yang sempurna untuk kehidupan di kota dan pedesaan.

Namun, siapa yang menciptakan trench coat dan mengapa trench coat begitu revolusioner? Bagaimana tepatnya trench coat berubah dari seragam militer menjadi pakaian universal untuk para bintang film dan (saat ini) menjadi pakaian yang bagus untuk dikenakan saat Anda perlu berusaha? Panduan ini membahas sejarah trench coat, siapa penemunya, cara terbaik untuk mengenakannya, dan ukuran yang tepat.

Trench coat memiliki ciri-ciri tersendiri, diantaranya adalah:

Double-breasted

Kerah lebar

6-10 kancing

Jubah berlipit, juga dikenal sebagai "penutup badai" untuk menahan hujan

Ikat pinggang (bisa D-ring atau dasi)

Manset gesper yang dapat disesuaikan di sekitar pergelangan tangan

Terbuat dari katun tugas berat

Kedap air

Lengan raglan

Sepanjang lutut atau panjang penuh

Desain yang praktis

Desain jas panjang membuatnya praktis digunakan dalam perang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Panjang dan potongannya, dengan pinggang berikat pinggang yang dapat disesuaikan, membuatnya cocok untuk pria dan wanita. Gaya yang populer dalam film-film Hollywood ini dikenakan oleh detektif, gangster, dan wanita penggoda.

Penemu trench coat:

Pada awal abad ke-19, hampir 100 tahun sebelum Perang Dunia I, Charles Macintosh membuat mantel dari katun karet untuk militer Inggris. Dinamai berdasarkan penemunya, mantel panjang dulunya dikenal sebagai 'macs'. Mantel ini revolusioner karena kedap air. Namun, mantel ini tidak memiliki kemampuan bernapas dan memiliki bau khas karena menahan keringat. Mantel ini bahkan terkadang meleleh di bawah sinar matahari.

Dari sini, penjahit lain mengembangkan kain kedap air baru yang memenuhi kebutuhan ventilasi yang lebih baik. Pada tahun 1853, John Emary mematenkan kain kedap air baru yang jauh lebih mudah bernapas untuk perusahaannya yang disebut 'Aquascutum' (bahasa Latin untuk "perisai air").

Beberapa tahun kemudian, Thomas Burberry menciptakan kain gabardin pada tahun 1856. Ini adalah kain kepar kedap air dan mudah bernapas yang melapisi helai serat individual, bukan seluruh kain.

Desain jas panjang klasik ini dikembangkan dari kebutuhan para prajurit selama Perang Dunia I. Sebelumnya, para prajurit mengenakan mantel wol panjang yang dapat gatal, tidak pas, dan berat. Jas panjang ini menawarkan siluet yang lebih pendek, lebih ringan, dan kedap air.

Detail desainnya fungsional karena penutup anti badai di bahu memungkinkan ventilasi, sementara di bagian belakang jubah kecil memungkinkan air mengalir. Kantong dalam dan cincin D di ikat pinggang untuk memasang peralatan melengkapi desain praktis ini.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|