Fimela.com, Jakarta Dalam dunia yang terus bergerak dan penuh ketidakpastian, mode tidak hanya menjadi bentuk ekspresi, tetapi juga sarana untuk menemukan ketenangan. Koleksi SAPTO DJOJOKARTIKO Spring/Summer 2026 hadir sebagai ruang untuk bernapas di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Melalui karya-karya yang lembut namun berkarakter kuat, koleksi ini menggambarkan kebutuhan manusia untuk berhenti sejenak, merenung, dan menyalakan kembali semangat yang mungkin sempat padam.
Karya ini lahir dari refleksi atas situasi global yang masih bergejolak dari dampak pandemi yang belum sepenuhnya pulih hingga keresahan sosial yang tak pernah benar-benar reda. Namun alih-alih menyerah pada kekacauan, Sapto Djojokartiko memilih untuk menerjemahkan kegelisahan itu menjadi karya penuh makna. Koleksi ini menjadi wujud dari perjalanan menuju pemulihan, mengajak setiap individu untuk menemukan keseimbangan antara realitas dan imajinasi, antara kelelahan dan harapan.
Dengan menghadirkan 50 tampilan yang sarat detail dan kepekaan artistik, SAPTO DJOJOKARTIKO menegaskan kembali jati dirinya sebagai rumah mode yang menghargai proses, ketelitian, dan makna di balik setiap helai kain. Di sini, busana tidak sekadar bentuk estetika, melainkan bahasa emosional yang menghubungkan manusia dengan perasaan dan pengalaman hidup.
Eksplorasi tekstur dan sentuhan tradisi
Sapto kembali membuka arsip desain lamanya dan menafsirkan ulang karya-karya terdahulu dengan perspektif baru. Motif kotak yang dulu tampil sebagai kain kini hadir dalam bentuk bordir tangan menyerupai anyaman, menciptakan efek tiga dimensi yang berubah-ubah saat terkena cahaya. Sementara itu, motif buah mengkudu merupakan simbol penyembuhan dalam tradisi Nusantara berpadu dengan sulaman kuda bergaya stensil ombak, menghadirkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.
Koleksi ini juga menunjukkan penghargaan mendalam terhadap tradisi dan keterampilan tangan. Teknik sulam kerancang, batik kawung di atas kulit, hingga ikat cemplong Bali dihadirkan dalam tafsir baru yang modern. Setiap jahitan menjadi perwujudan waktu dan kesabaran, menegaskan bahwa busana bukan sekadar hasil akhir, melainkan proses yang menyimpan jiwa perajinnya. Lapisan kain sifon dan organza yang halus memberi sensasi ringan dan protektif sekaligus sebuah metafora tentang bagaimana manusia mencari kenyamanan di tengah dunia yang tidak selalu ramah.
Siluet tegas dan palet penuh kehangatan
Koleksi Spring/Summer 2026 juga menunjukkan evolusi desain dari bentuk yang lembut menuju struktur yang lebih sadar bentuk. Jaket dengan potongan jam pasir mempertegas siluet tubuh tanpa menghilangkan kesan feminin, sementara gaun pendek dengan jahitan rapi menampilkan perpaduan antara fungsi dan seni. Detail seperti rumbai, bordir, dan manik-manik menambah kedalaman visual, melengkapi tampilan busana dengan aksesori seperti tas tangan, sepatu, dan syal.
Palet warna bergerak dari nuansa bumi yang menenangkan menuju semburat warna cerah yang optimistis. Paduan krem pasir, cokelat lava, plum, hingga biru capri dan oranye sriracha menciptakan harmoni antara ketenangan dan energi. Melalui koleksi ini, Sapto Djojokartiko merayakan keindahan yang lahir dari keseimbangan antara realitas yang keras dan imajinasi yang memberi harapan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.