Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, ketika kamu memiliki anabul seperti kucing atau anjing, merawat mereka bukan hanya soal memberi makan dan bermain saja. Salah satu tantangan yang sering dihadapi pemilik hewan peliharaan adalah masalah kerontokan bulu. Bulu yang rontok tidak hanya membuat rumah berantakan, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa kesehatan anabul sedang terganggu.
Kerontokan bulu memang merupakan hal yang wajar, terutama saat musim berganti. Namun, jika bulu rontok berlebihan hingga membuat tubuh anabul terlihat botak di beberapa bagian, tentu ini perlu menjadi perhatian khusus. Sebab, kondisi tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal seperti kekurangan nutrisi, atau faktor eksternal seperti infeksi kulit dan serangan kutu.
Bulu juga berperan penting melindungi kulit anabul dari cuaca panas, dingin, hingga goresan atau gigitan serangga. Pemilik yang peduli biasanya akan langsung menyadari jika ada perubahan pada tekstur, warna, atau jumlah bulu yang rontok. Jadi bagaimana cara agar bulu anabul minim mengalami kerontokan? yuk kita simak rahasia ini.
1. Rutin Menyisir Bulu
Menyisir bulu anabul setiap hari membantu mengangkat bulu mati sebelum terlepas di lantai, sofa, atau pakaian. Selain itu, kebiasaan ini juga mencegah bulu menggumpal dan kusut, terutama pada hewan berbulu panjang. Proses menyisir juga dapat merangsang sirkulasi darah di kulit, yang membantu pertumbuhan bulu baru. Minyak alami yang dihasilkan kulit akan tersebar merata ke setiap helai bulu, membuatnya lebih lembut dan berkilau.
2. Mandikan dengan Shampo Khusus Hewan
Memandikan anabul tidak hanya membuat mereka bersih, tetapi juga membantu mengurangi kerontokan bulu yang disebabkan oleh kotoran, minyak berlebih, atau parasit. Gunakan shampo yang diformulasikan khusus untuk hewan peliharaan, karena pH kulit mereka berbeda dengan manusia. Waktu mandi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, rata-rata 1–2 kali dalam sebulan untuk kucing, dan sedikit lebih sering untuk anjing yang sering beraktivitas di luar rumah.
3. Jangan Biarkan Anabul di Tempat yang Panas
Paparan panas berlebihan dapat membuat kulit anabul kering dan bulu mudah rontok. Suhu yang terlalu tinggi juga dapat membuat mereka stres, yang akhirnya memicu kerontokan. Selain itu, panas berlebih dapat mempercepat dehidrasi pada kulit, sehingga mengurangi kelembaban alami bulu. Hal ini membuat bulu menjadi rapuh dan mudah patah. Tempatkan anabul di ruangan yang sejuk dengan sirkulasi udara baik.
4. Rutin Cek Kondisi Kesehatan
Kerontokan bulu yang parah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti infeksi kulit, alergi, atau bahkan stres. Sama seperti manusia, anabul yang stres bisa mengalami kerontokan bulu berlebihan. Perubahan lingkungan, suara bising, atau rasa takut bisa memicu stres. Ciptakan lingkungan yang nyaman, berikan waktu bermain, dan pastikan mereka mendapatkan perhatian yang cukup.
5. Berikan Makanan Bernutrisi Tinggi
Pastikan makanan anabul mengandung protein berkualitas tinggi, asam lemak omega-3 dan omega-6, vitamin E, dan biotin. Semua nutrisi ini berperan penting dalam memperkuat folikel rambut dan menjaga kelembaban alami bulu. Kamu bisa menambahkan makanan alami seperti ikan salmon, telur rebus, atau minyak ikan sesuai anjuran dokter hewan. Hindari memberi makanan seperti makanan manusia yang terlalu berbumbu atau berminyak.
Sahabat Fimela, untuk itu sekadar memberikan makan pada anabul saja belum bisa dikatakan cukup. Nyatanya, merawat anabul sama dengan merawat bayi yang baru lahir. Yuk sayangi anabul kamu!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.