Fimela.com, Jakarta Teras rumah di kampung tidak perlu mewah untuk mampu memikat hati. Justru, kesederhanaannya sering kali menjadi daya tarik tersendiri. Kini, banyak orang kembali tertarik dengan gaya rumah kampung yang tenang dan sederhana, seperti model lesehan yang mampu menyatukan anggota keluarga, desain semi tertutup yang menjaga privasi, meja marmer yang klasik dan elegan, hingga teras bertingkat yang unik.
Pilihan model ini tentu memiliki alasan kuat. Di tengah keramaian kota dan banyaknya rumah bergaya modern, konsep rumah kampung dengan teras sederhana menawarkan suasana damai yang jarang ditemukan. Ruang kecil di depan rumah ini bukan hanya menjadi tempat duduk, tetapi juga pusat kehangatan keluarga. Masih bingung memilih model teras yang cocok untuk struktur rumah sederhana di kampung? Segera intip dan adaptasi, berikut 8 model yang telah dirangkum oleh Fimela.com sebagai inspirasi lengkap untuk tempat tinggal Anda.
Anda pecinta gaya dekorasi yang romantis? Sontek inspirasinya disini.
1. Teras Bentuk Lesehan Tradisional dengan Tikar Rotan: Simpel Tapi Menyatukan Keluarga
Di kampung, model teras yang paling umum dijumpai adalah tipe lesehan yang menggunakan tikar rotan. Tanpa memerlukan kursi atau meja mewah, area ini cukup dilengkapi dengan tikar dan bantal duduk yang sederhana. Suasana yang tercipta sangatlah kuat: hangat dan menyatu.
Teras seperti ini biasanya dihiasi dengan lampu gantung kecil dan pot tanaman yang sederhana. Kadang-kadang, kelambu atau tirai bambu dipasang untuk melindungi dari sinar matahari. Dengan sentuhan alami dan fungsionalitasnya, teras ini menjadi tempat favorit untuk bersantai bersama keluarga.
Duduk lesehan di teras memberikan efek psikologis yang penting. Duduk sejajar di lantai menciptakan kesan kesetaraan, memperkuat hubungan dan komunikasi antara anggota keluarga atau tetangga yang berkunjung. Dari sinilah, kekuatan sosial di kampung dibangun.
2. Bangku Panjang dari Kayu Tua: Kesederhanaan yang Kaya Cerita
Teras yang dihiasi dengan bangku panjang dari kayu tua memiliki daya tarik nostalgia yang begitu kuat. Kayu jati atau mahoni yang tetap mempertahankan warna alaminya memberikan kesan natural dan hangat, menjauhkan kita dari suasana formal yang kaku.
Bangku kayu panjang ini ideal untuk menampung banyak orang duduk berdampingan, menjadikannya pilihan sempurna untuk acara kumpul keluarga besar. Selain berfungsi sebagai tempat duduk, bangku ini juga sering dimanfaatkan sebagai area membaca, tempat bersantai di sore hari, atau bahkan tempat tidur siang yang nyaman.
Tanpa perlu dekorasi yang berlebihan, cukup tambahkan beberapa bantal kecil dengan motif batik atau songket untuk menambah daya tarik visual. Elemen sederhana ini membuat teras rumah terasa lebih hidup tanpa harus tampil berlebihan.
3. Teras Semi-Tertutup: Menjaga Privasi Tanpa Menghilangkan Akses Sosial
Desain ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan kenyamanan dan privasi yang lebih baik. Teras semi-tertutup biasanya memanfaatkan pagar kayu atau anyaman bambu sebagai pembatas, yang cukup untuk memberikan pemisahan tanpa sepenuhnya memutus interaksi dengan lingkungan sekitar.
Dengan menambahkan atap fiber transparan atau genteng kaca, cahaya alami dapat masuk tanpa membuat ruangan terasa panas. Hal ini menciptakan suasana yang terang dan sejuk, ideal untuk kegiatan sehari-hari seperti menjahit atau membaca.
Desain ini banyak diadopsi oleh keluarga muda di desa yang ingin menggabungkan gaya modern dengan tetap mempertahankan nuansa tradisional. Hasilnya, teras menjadi ruang multifungsi yang tetap terhubung erat dengan komunitas sekitar.
4. Nuansa Hijau Penuh Pot: Membawa Kesejukan ke Beranda
Teras yang dipenuhi dengan berbagai pot tanaman menjadi ciri khas yang menawan dari rumah-rumah kampung yang erat dengan nuansa alam. Dari pot-pot gantung yang elegan, rak bertingkat yang artistik, hingga taman vertikal mini yang inovatif, semuanya dapat diterapkan di teras yang tidak terlalu luas namun tetap memikat.
Tanaman-tanaman seperti sirih gading, lidah mertua, serta tanaman rempah seperti serai dan daun pandan sering menjadi pilihan favorit. Kombinasi ini tidak hanya mempercantik tampilan, tapi juga menyebarkan aroma alami yang menyegarkan dan menenangkan.
Kehadiran tanaman-tanaman ini memberikan efek relaksasi yang instan. Selain itu, suasana hijau yang tercipta terbukti efektif dalam menurunkan tingkat stres, membuat penghuni rumah merasa lebih nyaman dan betah untuk bersantai di teras sepanjang hari.
5. Kombinasi Lantai Ubin Klasik dan Meja Marmer: Klasik Tapi Elegan
Lantai dengan motif tegel klasik dan meja kecil dari marmer putih menciptakan perpaduan menawan antara gaya tradisional dan sentuhan kolonial. Kombinasi ini sering ditemukan di rumah-rumah tua di desa yang masih dirawat dengan baik hingga sekarang.
Warna-warna seperti hijau lumut, coklat tanah, dan biru tua mendominasi tampilan. Meja bundar yang ditemani satu atau dua kursi rotan membentuk sudut minum teh yang romantis, sempurna untuk menikmati pagi sambil membaca koran.
Desain teras ini mengedepankan keindahan pola dan tekstur sebagai daya tarik utamanya. Meskipun tampilannya tidak mencolok, keanggunannya memancarkan suasana nyaman yang kuat, membuat tamu merasa betah berlama-lama duduk di sana.
6. Teras dengan Ayunan Gantung: Tambahan Sederhana, Efek Maksimal
Sebuah ayunan sederhana yang terbuat dari tali dan kayu dapat mengubah suasana teras Anda menjadi lebih menarik. Meskipun tampak simpel, kehadirannya mampu menghadirkan nuansa ceria dan menenangkan yang langsung terasa.
Tidak hanya anak-anak yang menyukainya, orang dewasa pun kerap menjadikan ayunan ini sebagai tempat untuk merenung atau sekadar tidur siang. Kehadiran ayunan membuat teras terasa lebih hidup, terutama ketika ditemani kicauan burung atau hembusan angin dari pepohonan di sekitar.
Pemasangan ayunan ini pun terbilang mudah. Anda hanya perlu menggantungkannya pada balok penyangga atap atau menambahkan dudukan ekstra. Dengan elemen ini, teras Anda bisa menjadi tempat favorit untuk bersantai dan melepas lelah setelah seharian beraktivitas.
7. Penerangan Kuning Hangat: Membangun Suasana Malam yang Intim
Saat malam menjelang, teras rumah di pedesaan berubah menjadi tempat yang lebih hangat berkat pencahayaan lampu kuning yang lembut. Penerangan ini tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga mempengaruhi suasana hati para penghuni rumah.
Banyak yang memilih menggunakan lampu bohlam klasik atau lentera gantung untuk menciptakan efek ini. Dengan menempatkannya di sudut-sudut teras atau di dinding luar rumah, cahaya kuning yang dihasilkan memberikan nuansa temaram yang menenangkan.
Dampak dari pencahayaan ini semakin terasa saat malam tiba. Teras menjadi tempat yang ideal untuk berbincang, berbagi cerita, atau sekadar menikmati waktu sendiri dalam suasana yang syahdu. Cahaya hangat ini membantu menjaga keakraban tanpa menyilaukan mata.
8. Teras Multi-Level: Solusi Efektif untuk Lahan Menurun
Teras bertingkat adalah solusi inovatif untuk rumah-rumah di kampung yang berdiri di atas lahan miring atau berbukit. Dengan membagi teras menjadi dua atau tiga level yang lebih kecil, ruang yang ada pun menjadi lebih serbaguna.
Pada level pertama, Anda bisa menempatkan area duduk yang nyaman, sementara level atas dapat dijadikan tempat untuk menanam tanaman hijau atau sebagai area bermain anak-anak. Penggunaan material seperti kayu dan batu alam menambah kesan kontras yang harmonis dan alami.
Teras dengan konsep multi-level ini menawarkan pengalaman ruang yang dinamis dan mengasyikkan. Meskipun dibangun dengan desain yang sederhana, hasil akhirnya mampu memancarkan nuansa modern tanpa menghilangkan karakter khas kampung yang damai dan selaras dengan alam.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.