Findy Oktavian Raih Anugerah Perempuan Hebat 2025, Mendorong Pemberdayaan Perajin Lewat Daster

7 hours ago 3

Fimela.com, Jakarta Nama Findy Oktavian mungkin belum sepopuler desainer fesyen lain di tanah air. Namun, perempuan asal Larangan, Tangerang ini menyimpan mimpi besar yang tak biasa ia ingin menduniakan daster khas Indonesia. Sebuah cita-cita sederhana, tapi penuh makna membawa busana rumahan yang identik dengan kenyamanan menjadi simbol kebanggaan dan gaya di panggung global.

Bagi Findy, daster bukan sekadar pakaian santai di rumah. Ia melihatnya sebagai simbol kenyamanan, keanggunan, sekaligus peluang ekonomi bagi banyak perempuan. “Kami memiliki misi untuk menjadikan daster Indonesia, memperkenalkan daster Indonesia ke dunia,” ungkap Findy dengan mantap. Melalui Findmeera Dailywear, ia tak hanya menjual busana, tapi juga membuka ruang bagi para perempuan untuk berdaya dan mandiri secara finansial.

Ketertarikan Findy pada dunia daster berawal dari keprihatinannya terhadap limbah fesyen yang terus meningkat. Perempuan yang pernah berprofesi sebagai ASN itu menyadari bahwa pakaian rumah seperti daster juga menjadi penyumbang limbah fesyen di Indonesia, karena masa pakainya yang relatif singkat dan sulit diolah kembali.

"Stigmanya, daster Indonesia kan kualitasnya jelek, gampang robek. Pokoknya, dianggapnya sebelah mata. Maksudnya, di industri fesyen sendiri selalu dianggap sebelah mata," ujarnya lagi.

Berangkat dari kondisi tersebut, lewat jenama yang dirintisnya bersama suami sejak tiga tahun lalu, ia bertekad membawa daster ke 'next level'. Ia mulai dengan serius mendesain daster. Material yang dipilih juga dibuat secara custom bekerja sama dengan Asian Pacific Rayon (APR).

"Itu rayon terbaik yang Indonesia punya, terus sudah sertifikasi OEKO-TEX juga yang berarti aman buat terkena kulit bayi sama kulit sensitif. Kita juga ada anti-susut dan anti-luntur," tutur Findy.

Menjahit Kesuksesan Bersama Perajin

Findy memilih bermitra dengan para perajin untuk mengerjakan usaha dasternya. Ia memanfaatkan keahlian dan kreativitas mereka untuk menghasilkan daster yang tidak hanya nyaman, tapi juga layak dipakai ke luar rumah. Ia pun menyisipkan wastra-wastra Indonesia dalam daster tersebut, seperti batik atau tenun ikat.

Saat ini, Findmeera Dailywear baru menggandeng perajin yang berada di sekitar Banten. Karena itu, motifnya masih terbatas pada motif khas Banten. Ada pula perajin di Jawa Tengah yang diajak ikut serta untuk memenuhi kuota produksi. 

"Kita supply kainnya, mereka yang kerjain. Mereka yang akan mendesain. Artinya, ada wadah untuk mereka berkreasi," kata Findy.

Menurut dia, para mitra perajin umumnya lebih kreatif dalam mendesain, khususnya terkait pewarnaan.

"Perajin itu kan kadang-kadang bisa lebih kreatif lagi dari itu. Entah warnanya dicampur-campur apa, itu sih yang buat kita (merasa) mereka keren," tuturnya.

Menatap Pasar Internasional

Ke depannya, ia berharap semakin banyak perajin dapat diajak bergabung untuk turut mendukung pertumbuhan bisnisnya secara bersama-sama. Selain memperluas jaringan perajin lokal, Findy juga telah merencanakan ekspor daster produksinya ke pasar internasional, dengan Malaysia menjadi prioritas utama.

"Bulan ini rencananya memang kita mau kerja sama dengan retail di Malaysia. Artinya, kita melihat peluang di sana lebih besar kebutuhannya. Mungkin bisa jadi keberlanjutan para perajin juga untuk tetap produksi," ujarnya seraya menyebut para perajinnya bisa memproduksi 5000-8000 pieces dalam satu pemesanan.

Ekspor menjadi solusi yang disiapkannya untuk menyiasati turunnya permintaan pasar di dalam negeri saat ini. Menurut Findy, dengan sikap masyarakat yang lebih perhitungan pada belanja fesyen, banyak yang akhirnya memilih busana hanya karena lebih murah tanpa memperhitungkan kualitasnya.

"Karena banyak kaum mendang-mending, mereka akhirnya mikir ngapain beli daster mahal-mahal kalau cuma untuk dipakai di rumah saja," ujarnya.

Harga daster buatannya mulai Rp180 ribuan yang dipasarkan secara online.

Anugerah Perempuan Hebat untuk UMKM

Menerima Anugerah Perempuan Hebat 2025 menjadi momen berharga bagi Findy Oktavian. Namun, baginya, penghargaan itu bukan sekadar simbol prestasi pribadi, melainkan bentuk apresiasi untuk semua pelaku usaha ekonomi kreatif di Indonesia yang masih berjuang di tengah ketidakpastian ekonomi. “Kami berharap dengan adanya penghargaan ini, kami para UMKM di Indonesia bisa lebih semangat lagi untuk menggerakkan ekonomi kreatif, khususnya pada bidang fesyen,” ujar Findy di atas panggung dengan penuh rasa syukur.

Bagi Findy, keberadaan UMKM dan para perajin memegang peran penting dalam keberlangsungan bisnisnya. Melalui usaha yang ia rintis, ia berharap dapat memberdayakan sesama perempuan, terutama mereka yang tidak bisa meninggalkan rumah karena harus mengurus keluarga.

"Kita sampai nerapin sistem kerja yang fleksibel. Artinya, mereka harus kerja dari rumah skaing memang kita pengen banget bisa pemberdayaan perempuan," ujarnya.

Usai menerima penghargaan, Findy punya harapan sederhana namun besar maknanya.

“Harapannya, semakin banyak UMKM perempuan Indonesia yang berani berusaha, berani bermimpi besar, dan semakin berdaya untuk menyejahterakan perekonomian Indonesia,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

(*)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|