Fimela.com, Jakarta Di dunia kerja yang penuh jargon “be authentic” dan “bring your whole self to work”, generasi muda justru menghadapi paradoks yang tak banyak dibicarakan. Banyak di antara mereka, khususnya Gen Z, yang memilih untuk diam, menahan diri, dan menyembunyikan sebagian dari jati dirinya agar terlihat “aman” dan diterima.
Fenomena ini dikenal sebagai quiet covering, sebuah bentuk adaptasi diam-diam yang semakin sering terjadi di ruang kerja modern. Bagi generasi yang tumbuh dengan nilai keterbukaan dan ekspresi diri, dunia kerja seharusnya menjadi ruang untuk berkembang tanpa harus berpura-pura.
Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Di balik layar rapat Zoom dan meja kantor berdesain minimalis, banyak anak muda yang belajar menahan diri, tidak terlalu banyak bicara, menyesuaikan gaya berpakaian, bahkan menekan logat daerah mereka, demi tidak tampak “berbeda”.
Ketika Keaslian Diri Tak Selalu Aman
Melansir dair Newswav dan Malay Mail, generasi muda, yang dikenal paling vokal soal keberagaman dan identitas, kini justru terjebak dalam pola quiet covering, menyembunyikan sebagian diri agar tetap diterima oleh sistem kerja yang belum sepenuhnya inklusif.
Istilah covering sendiri pertama kali dikemukakan oleh Kenji Yoshino, profesor hukum di New York University, yang meneliti bagaimana individu kerap menutupi sisi identitasnya demi merasa aman secara sosial. Dalam konteks kantor modern, covering berkembang menjadi quiet covering, bukan karena rasa malu, melainkan strategi bertahan.
Mengapa Quiet Covering Terjadi
Tekanan untuk “menyesuaikan diri” sering kali tak diucapkan, tapi terasa nyata. Dunia kerja masih menyimpan standar tak tertulis tentang apa yang dianggap “profesional.”
Perempuan muda mungkin merasa perlu berbicara lebih tenang agar tak terlihat emosional. Karyawan dari daerah tertentu menahan logatnya agar terdengar “lebih netral.” Bahkan pekerja dengan keyakinan atau latar budaya berbeda kadang memilih diam saat topik sensitif muncul di meja makan siang kantor. Semua dilakukan demi satu hal: diterima tanpa perlu dijudge.
Meski banyak perusahaan kini menggaungkan nilai keberagaman dan inklusivitas, praktiknya belum tentu menciptakan psychological safety, rasa aman untuk tampil apa adanya. Banyak karyawan muda akhirnya memilih jalur aman: mengurangi versi diri mereka di tempat kerja.
Kondisi kerja pasca-pandemi juga memperkuat kecenderungan ini. Dalam sistem hybrid dan rapat virtual, ekspresi diri jadi semakin terbatas. Kamera yang dimatikan, percakapan singkat tanpa konteks, dan tekanan untuk selalu tampil profesional membuat banyak orang menekan sisi personalnya. Di ruang digital, quiet covering terasa semakin mudah, sekaligus semakin melelahkan.
Dampak Emosional yang Tak Terlihat
Sekilas, quiet covering tampak seperti strategi adaptif. Namun dalam jangka panjang, ia bisa menjadi beban emosional. Menyembunyikan bagian dari diri sendiri setiap hari berarti harus terus mengontrol ucapan, ekspresi, dan perilaku, hal yang melelahkan secara psikologis.
Studi-studi psikologi menunjukkan bahwa individu yang terus-menerus “berpura-pura sesuai” dengan ekspektasi sosial berisiko mengalami stres kronis dan kehilangan rasa percaya diri. Mereka mulai merasa terpisah antara diri pribadi dan diri profesional, seolah dua identitas itu tidak bisa bersatu.
Bagi banyak Gen Z, yang memaknai pekerjaan bukan hanya sebagai sumber penghasilan tapi juga ruang ekspresi diri, kondisi ini terasa menyesakkan. Mereka ingin tumbuh dan berkontribusi, tapi juga ingin diterima tanpa harus mengorbankan keaslian diri.
Kerugian yang Tak Disadari Perusahaan
Dari sisi organisasi, quiet covering justru menjadi tanda bahaya yang sering diabaikan. Budaya kerja yang mendorong keseragaman demi efisiensi bisa membuat perusahaan kehilangan potensi terbaik dari timnya. Ketika karyawan tidak merasa aman untuk berbagi pandangan, ide-ide segar pun tertahan.
Seperti ditulis Elman Mustafa El-Bakri, perusahaan yang gagal mengenali hal ini berisiko kehilangan inovasi dan loyalitas. Karyawan yang merasa “tidak dilihat” cenderung menjaga jarak emosional dari pekerjaannya, dan pada akhirnya, produktivitas menurun.
Lebih jauh lagi, budaya quiet covering bisa menciptakan citra semu tentang keharmonisan kerja. Kantor terlihat damai, padahal banyak yang sebenarnya menahan diri, takut berbicara jujur, dan kehilangan rasa memiliki.
Untuk mengatasi fenomena ini, organisasi perlu melangkah lebih jauh dari sekadar slogan “diversity and inclusion.” Inklusif bukan hanya tentang merekrut orang dari latar belakang berbeda, tetapi juga memastikan mereka merasa aman menjadi diri sendiri.
Pemimpin tim dan HR bisa mulai dengan menciptakan psychological safety—memberi ruang bagi semua suara untuk terdengar tanpa rasa takut. Hal-hal kecil seperti memberi kesempatan bicara yang setara, tidak menghakimi perbedaan gaya komunikasi, dan mendukung keberagaman ekspresi bisa menjadi langkah awal yang signifikan.
Sementara bagi pekerja muda, penting untuk menyadari bahwa profesionalisme tidak harus berarti kehilangan kepribadian. Menjadi diri sendiri di kantor memang butuh keberanian, tapi juga bisa menjadi bentuk kontribusi yang paling autentik.
Pada akhirnya, quiet covering mencerminkan dilema yang dihadapi banyak pekerja muda saat ini: bagaimana menyeimbangkan kebutuhan untuk diterima dan keinginan untuk tetap jujur pada diri sendiri. Dunia kerja modern sering kali memuji keberagaman, tapi belum sepenuhnya siap untuk benar-benar menerimanya.
Barangkali sudah saatnya kantor tidak hanya menjadi tempat bekerja, tetapi juga ruang tumbuh, tempat di mana seseorang bisa menjadi profesional sekaligus tetap menjadi dirinya sendiri. Karena ketika seseorang merasa cukup aman untuk tampil apa adanya, seluruh organisasi pun ikut berkembang.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5390742/original/041518000_1761288249-pexels-olly-864994.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5390743/original/024784700_1761288251-pexels-tirachard-kumtanom-112571-601170.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5390744/original/022551500_1761288252-pexels-hillaryfox-1595387.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5390745/original/082259400_1761288252-pexels-jopwell-2422293.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383226/original/035817900_1760662828-WhatsApp_Image_2025-10-16_at_17.07.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369289/original/086090800_1759463103-pexels-karolina-grabowska-5900178.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391177/original/081772000_1761300115-wwww.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391144/original/031180700_1761298838-rr.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354708/original/022725600_1758262585-Depositphotos_186809694_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391043/original/016790000_1761295421-rffr.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390992/original/075479800_1761293326-Untitled_design__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4912223/original/_1723082211-asian-attractive-female-wear-casual-cloth-home-isolate-quarantine-enjoy-watching-streaming-bradcast-online-movie-program-via-tablet-floor-sofa-living-room-home-interior-cosy-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390642/original/035417400_1761286232-Untitled_design__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390624/original/041971700_1761285308-Untitled_design__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363964/original/021476800_1759024049-065dd7b6-5935-46bd-8b49-a303a2594b42.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390607/original/036619400_1761284205-Untitled_design.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390592/original/050401100_1761283588-sssss.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390581/original/078512100_1761283015-azkaa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390546/original/031128700_1761280627-rmah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390459/original/048630200_1761277999-Depositphotos_668889124_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5060178/original/038162600_1734755634-1734751591495_tips-gym-untuk-pemula.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368866/original/046896100_1759395562-pexels-kindelmedia-8550841__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368859/original/005689800_1759394841-pexels-goumbik-684319.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368837/original/039181900_1759393247-pexels-gustavo-fring-3985074.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308043/original/064130600_1754533697-finance-adult-stress-businesswoman-girl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272563/original/016356000_1751562502-20250702_143103_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276384/original/085534800_1751951623-photo-grid_-_2025-07-08T115855.190.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5267748/original/069980400_1751169272-IMG_2959_1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294484/original/021823800_1753408087-FOR_MEDIA_KICKOFF_IN2MOTIONFEST-43.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266397/original/038712200_1751000531-SnapInsta.to_511565698_18510174709016007_7936278025160222780_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279869/original/043895600_1752194587-IMG_3731_1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301735/original/082912100_1753954593-WhatsApp_Image_2025-07-31_at_16.23.29_2fc9111b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330160/original/042654000_1756355891-Gemini_Generated_Image_8bhpb38bhpb38bhp.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279844/original/028934400_1752193719-IMG_3726.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282880/original/091642800_1752487380-PRINCESS_OF_WALES__KATEMIDDLETON_TRULY_AN_HONOR_TO_MEET_YOU_meeting_thee_is_a_joy_divine______WIMB.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274461/original/032174000_1751768922-snapins-ai_3670098232763132897.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280272/original/052437200_1752219871-dv.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287960/original/068921600_1752849127-photo-grid_-_2025-07-18T211247.094.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266518/original/024323500_1751006671-SnapInsta.to_511194779_18511668994032346_3418216601496148494_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5267821/original/015499500_1751173386-IMG_3060.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281622/original/095497900_1752397146-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280724/original/073101400_1752250831-IMG_3780_1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281162/original/013404100_1752322923-IMG_3860.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5268493/original/069839700_1751260744-WhatsApp_Image_2025-06-30_at_12.14.20__4_.jpeg)