Fimela.com, Jakarta Findy Oktavian, seorang desainer asal Larangan, Tangerang, mungkin belum menjadi nama besar di industri fesyen Tanah Air. Namun, langkah dan visinya patut diapresiasi. Ia memiliki misi yang unik: membawa daster, pakaian rumahan yang kerap diremehkan, ke panggung internasional. Melalui karyanya, Findy ingin menunjukkan bahwa daster bukan sekadar busana santai, tetapi juga simbol kenyamanan, keanggunan, dan pemberdayaan perempuan.
Inspirasi itu muncul dari keprihatinannya terhadap persoalan limbah fesyen yang terus meningkat. Menurutnya, banyak daster di Indonesia memiliki masa pakai yang singkat karena kualitas bahan yang rendah. “Stigmanya, daster Indonesia itu kualitasnya jelek, gampang robek, dan dianggap sebelah mata,” ujarnya saat menerima Anugerah Perempuan Hebat 2025 kategori UMKM dari Liputan6.com pada 16 Oktober 2025. Pandangan inilah yang ingin diubah oleh Findy — bahwa daster Indonesia bisa naik kelas tanpa kehilangan jati dirinya.
Bersama sang suami, Findy kemudian membangun sebuah merek yang telah beroperasi selama tiga tahun, dengan fokus mengangkat citra daster ke level yang lebih tinggi. Ia menggunakan bahan rayon berkualitas hasil kerja sama dengan Asian Pacific Rayon (APR), yang sudah bersertifikasi OEKO-TEX, aman untuk kulit sensitif dan bayi. “Rayon ini terbaik yang dimiliki Indonesia, dan produk kami juga anti-susut serta anti-luntur,” ungkap Findy. Melalui inovasi ini, ia tak hanya menghadirkan fesyen yang nyaman dan berkelas, tetapi juga mengajak perempuan Indonesia untuk lebih bangga mengenakan daster karya anak bangsa.
Penguatan Keterampilan Para Pengrajin
Findy memutuskan untuk bekerja sama dengan para perajin dalam mengembangkan usaha dasternya. Ia memanfaatkan keterampilan dan kreativitas mereka untuk menciptakan daster yang tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga cocok untuk dikenakan di luar rumah. Dalam setiap daster yang dihasilkan, ia menyertakan wastra-wastra tradisional Indonesia, seperti batik dan tenun ikat. Saat ini, Findmeera Dailywear hanya menggandeng perajin yang berada di wilayah Banten, sehingga motif yang dihasilkan masih terbatas pada motif khas daerah tersebut. Selain itu, terdapat juga perajin dari Jawa Tengah yang dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Findy menjelaskan, "Kita supply kainnya, mereka yang kerjain. Mereka yang akan mendesain. Artinya, ada wadah untuk mereka berkreasi." Menurutnya, para mitra perajin umumnya memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dalam mendesain, terutama dalam hal pewarnaan. "Perajin itu kan kadang-kadang bisa lebih kreatif lagi dari itu. Entah warnanya dicampur-campur apa, itu sih yang buat kita (merasa) mereka keren," tuturnya. Dengan cara ini, Findy berharap dapat memberikan ruang bagi perajin untuk mengekspresikan diri mereka melalui karya-karya yang dihasilkan.
UMKM yang Go Internasional
Di masa mendatang, ia memiliki harapan agar semakin banyak perajin yang bersedia bergabung untuk mendukung bisnisnya secara bersama-sama. Selain itu, ia juga telah merencanakan untuk mengekspor daster yang diproduksinya ke luar negeri, dengan Malaysia sebagai prioritas utama. "Bulan ini rencananya memang kita mau kerja sama dengan retail di Malaysia. Artinya, kita melihat peluang di sana lebih besar kebutuhannya," ujarnya. Ia percaya bahwa hal ini dapat memberikan keberlanjutan bagi para perajinnya untuk terus memproduksi.
Findy menyebutkan bahwa para perajinnya mampu memproduksi antara 5000 hingga 8000 pieces dalam satu kali pemesanan. Ekspor menjadi salah satu solusi yang ia siapkan untuk menghadapi penurunan permintaan pasar domestik saat ini. Ia mencatat bahwa dengan sikap masyarakat yang lebih berhati-hati dalam berbelanja fesyen, banyak orang yang akhirnya memilih busana berdasarkan harga, tanpa mempertimbangkan kualitas yang ditawarkan. "Karena banyak kaum mendang-mending, mereka akhirnya mikir ngapain beli daster mahal-mahal kalau cuma untuk dipakai di rumah saja," tambahnya. Daster yang ia produksi dijual mulai dari harga Rp180 ribuan dan dipasarkan melalui platform online.
Penghargaan Perempuan Hebat Kategori UMKM
Baru saja meraih Anugerah Perempuan Hebat 2025, Findy Oktavian tak hanya tampil sebagai sosok inspiratif di dunia fesyen, tapi juga sebagai representasi semangat para pelaku UMKM di Indonesia. Dalam momen penuh makna itu, Findy mempersembahkan penghargaan yang diterimanya untuk seluruh pelaku usaha ekonomi kreatif yang tengah berjuang di tengah tantangan ekonomi. “Kami berharap dengan adanya penghargaan ini, para UMKM di Indonesia bisa semakin semangat untuk terus menggerakkan ekonomi kreatif, khususnya di bidang fesyen,” ungkapnya penuh semangat di atas panggung.
Bagi Findy, keberadaan UMKM dan para perajin lokal memiliki peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi sekaligus menjadi tulang punggung bisnis yang ia bangun. Melalui brand yang dirintisnya, Findy berkomitmen untuk memberdayakan perempuan, terutama mereka yang memiliki keterbatasan ruang gerak karena harus mengurus keluarga di rumah. “Kami menerapkan sistem kerja yang fleksibel agar para perempuan bisa tetap bekerja dari rumah. Tujuannya, supaya mereka tetap bisa berdaya tanpa harus meninggalkan peran pentingnya di keluarga,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai harapan ke depan, Findy berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani bermimpi dan berani memulai langkah di dunia usaha. “Semoga semakin banyak UMKM perempuan yang tumbuh, berani berinovasi, dan berkontribusi untuk menyejahterakan perekonomian Indonesia,” ujarnya. Harapan itu bukan sekadar kata-kata, melainkan cerminan dari visinya untuk menciptakan ekosistem fesyen lokal yang berkelanjutan, inklusif, dan memberdayakan perempuan dari rumah hingga dunia.
Selamat untuk Findy, dan semoga makin sukses untuk usahanya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.