Ketika Underwear Jadi Statement Fashion, Dari Celana Dalam Berbulu SKIMS Hingga Balenciaga yang Bikin Geger

22 hours ago 3

Fimela.com, Jakarta Selama bertahun-tahun, pakaian dalam selalu identik dengan sesuatu yang tersembunyi, sebagai lapisan privat yang tak terlihat di balik busana. Namun kini, dunia fashion tengah berubah arah.

Batas antara underwear dan outerwear mulai memudar, dan celana dalam, bra, atau shapewear bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan medium ekspresi, statement fashion, dan terkadang, provokasi yang sengaja dibuat untuk memancing perbincangan.

Pada 14 Oktober 2025, SKIMS, merek shapewear yang didirikan Kim Kardashian, meluncurkan koleksi “The Ultimate Bush”, thong dengan bulu pubis palsu. Produk ini hadir dalam berbagai tekstur, dari keriting hingga lurus, serta warna kulit yang berbeda-beda, dibanderol seharga $32 atau sekitar Rp572 ribu. 

SKIMS dan “Faux Pubic Hair Thong”: Berani Menantang Norma Tubuh

Peluncuran ini disertai kampanye iklan yang terinspirasi dari acara game show tahun 1970-an, lengkap dengan slogan provokatif: “Does the Carpet Match the Drapes?”. Reaksi publik beragam, sebagian menilai ini langkah berani dalam merayakan keberagaman tubuh, sebagian lain merasa terkejut atau bingung. Meski begitu, produk ini langsung viral dan terjual habis dalam waktu singkat. SKIMS sebelumnya juga pernah merilis bra nipple expose. Desain bra ini sengaja menonjolkan bentuk puting, sebagai bentuk empowerment dan pembalikan stigma terhadap tubuh perempuan. 

Melansir dari People, Kim Kardashian menegaskan bahwa koleksi ini bukan tentang bulu itu sendiri, tapi tentang siapa yang berani merayakannya, sekaligus membalik stigma terhadap tubuh perempuan.

Balenciaga dan Fenomena “Visible Briefs”: Normcore Luxury yang Provokatif

Sementara SKIMS berfokus pada tubuh perempuan secara literal, Balenciaga membawa konsep visible underwear ke level runway. Koleksi Fall/Winter 2023 dan Spring/Summer 2024 menampilkan boxer, bodysuit, dan underwear logomania yang sengaja terlihat dari luar pakaian. Gaya ini kerap disebut bagian dari normcore luxury, menggabungkan elemen streetwear dengan sensualitas ekstrem.

Melansir dari WWD, pendekatan ini memicu perdebatan tentang batasan moral dan estetika dalam mode. Balenciaga sering memanfaatkan kontroversi sebagai strategi pemasaran, menghasilkan liputan media gratis dan meningkatkan visibilitas merek.

Underwear Pria yang Jadi Sorotan: Calvin Klein hingga Sagging Pants

Tren underwear pria juga mengalami transformasi serupa. Mulai awal 2000-an, Calvin Klein menjadi pionir visible waistband, di mana celana boxer dipakai sedemikian rupa sehingga karet pinggang logomania terlihat di atas celana jeans. Selebriti seperti David Beckham, Justin Bieber, dan banyak model pria menjadi ikon tren ini, menjadikan underwear bukan sekadar kebutuhan, tapi elemen fashion yang bisa diperhitungkan.

Kini, tren itu berevolusi ke bentuk lebih ekstrem: sagging pants, di mana celana dikenakan rendah hingga paha, dan underwear sengaja terlihat, bahkan kadang dipakai berlapis-lapis. Gaya sagging pants awalnya dipopulerkan oleh Justin Bieber. Pelantun Baby ini menjadikan tren itu bukan hanya soal busana, tapi juga simbol sikap rebel, streetwear, dan keberanian menantang norma berpakaian. Karet celana dalam pria yang terlihat, seringkali dengan logo Calvin Klein atau merk ternama lain, menjadi aksen penting dalam penampilan Bieber yang selalu menjadi sorotan media.

Kini, tren ini merambah ke panggung K-pop. Baru-baru ini, boygroup rookie asal Korea, Cortis, tampil dengan gaya sagging pants yang serupa, memadukan layering celana dalam yang sengaja terlihat dan celana luar yang melorot sampai paha. Penampilan ini langsung menghebohkan netizen dan penggemar K-pop, karena jarang sekali artis rookie mengambil risiko fashion sebesar ini di awal karier mereka.

Melansir dari tren global underwear-as-outerwear, gaya ini menegaskan kembali bahwa underwear tidak lagi sekadar lapisan tersembunyi, tapi bisa menjadi pernyataan fashion yang bold, edgy, dan viral di media sosial. Dengan layering dan aksen logo yang terlihat, tampilan sagging pants kini jadi simbol pemberontakan gaya sekaligus cara menonjolkan identitas diri bagi generasi muda, baik di Barat maupun Asia.

Dari Tabu Jadi Estetika

Fenomena ini bukan sekadar gimmick semata. Selama beberapa musim terakhir, desainer mulai menampilkan lingerie atau underwear sebagai bagian dari outfit utama. Runway Spring 2023 menyoroti penggunaan visible panty line sebagai bagian estetika, bukan kesalahan fashion.

Bahkan menurut Vogue UK, tren "underwear as outerwear" kini mendapatkan kehidupan baru di kalangan Gen Z. Di London, misalnya, banyak anak muda yang mengenakan pakaian dalam seperti bra, celana dalam, dan stocking sebagai bagian dari penampilan mereka saat keluar malam. Mereka memadukan lingerie dengan jaket besar, rok renda, dan celana kulit longgar, menciptakan gaya yang eksperimental dan imajinatif. Bahkan, kaus kaki hitam yang sempat dianggap kuno kini kembali populer, dipadukan dengan pakaian dalam transparan dan jaket tebal, seperti yang dikenakan oleh Dua Lipa dan Zoë Kravitz. 

Transformasi underwear dari elemen tersembunyi menjadi pernyataan gaya mencerminkan cara baru melihat tubuh dan ekspresi diri. SKIMS dengan thong berbulu palsu dan Balenciaga dengan visible briefs membuktikan bahwa fashion kini tak hanya soal busana, tapi juga tentang statement, pemberdayaan, dan tentu saja kontroversi yang disengaja. Kalau menurut kamu, bagaimana, Sahabat FIMELA?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|