Menjamurnya Tren Ugly Shoes, Sepatu ‘Aneh’ yang Jadi Fashion Statement

3 weeks ago 14

Fimela.com, Jakarta Dulu dianggap aneh, bulky, dan jauh dari kata elegan, kini ugly shoes justru menjelma jadi fashion statement. Dari dad sneakers Balenciaga hingga Crocs penuh Jibbitz, generasi muda dan selebritas menjadikannya simbol gaya personal yang edgy, playful, sekaligus anti-fashion. Sepatu “jelek” ini terasa segar karena menghadirkan perlawanan terhadap estetika mainstream yang biasanya sleek, feminin, atau klasik.

Fenomena ugly shoes berakar dari gerakan normcore dan tren dad sneakers di akhir 2010-an. Balenciaga Triple S menjadi “patient zero” yang melambungkan siluet sneakers super bulky ke arus utama. Setelah itu, Birkenstock Boston, Crocs, hingga Maison Margiela Tabi shoes ikut masuk radar, memperluas definisi sepatu “jelek” yang justru berkelas. Pergeseran ini menandai transisi dari fashion statement klasik ke estetika eksperimental yang lebih berani.

Margiela Tabi Ballet Flats, Antara Ikonik dan Aneh

Maison Margiela Tabi Ballet Flats jadi salah satu contoh nyata bagaimana ugly shoes bisa memicu perdebatan publik. Ketika Emma Chamberlain dan Zendaya terlihat memakainya, reaksi warganet pun terbelah, ada yang menyebutnya ikonik dan avant-garde, ada pula yang menilainya aneh dan sulit dicerna. Justru di situlah letak daya tariknya: sepatu ini memancing diskusi, mengundang perhatian, dan memberi pemakainya aura berani tampil beda.

Artis yang Gemar Memakai Ugly Shoes

Selain Emma Chamberlain dan Zendaya, sederet nama besar lain juga masuk jajaran penggemar ugly shoes. Bella Hadid kerap terlihat dengan Crocs dan clogs, Hailey Bieber memadukan dad sneakers dengan pakaian kasualnya, Justin Bieber memilih Crocs dalam kolaborasi unik, hingga Rihanna yang sering menjadikan ugly shoes sebagai aksen bold dalam gaya streetwear-nya.

Tak ketinggalan, Jennie BLACKPINK juga belum lama ini mencuri perhatian dengan pilihan sepatu yang out of the box. Di bandara, Jennie terlihat mengenakan Vibram V-Soul FiveFingers, model sepatu yang dirancang untuk olahraga ringan seperti pilates, yoga, dan plyometric training. Namun Jennie membawanya ke luar studio, menjadikannya sebuah pernyataan gaya yang uni, sekali lagi menegaskan dirinya sebagai fashion risk-taker sejati.

Psikologi dan Filosofi di Balik Tren

Fenomena ugly shoes ternyata bukan hanya soal estetika, tapi juga bisnis besar. Menurut laporan Forbes, brand alas kaki yang menekankan kenyamanan seperti Birkenstock, Hoka, Crocs, dan On Running mencatat rekor penjualan karena perubahan preferensi konsumen dan strategi pemasaran yang tepat.

Birkenstock melaporkan pendapatan sebesar USD 524 juta (€481 juta) untuk kuartal yang berakhir 31 Maret, naik 22% dari tahun ke tahun, menjadi kuartal pertama dengan penjualan tertinggi dalam sejarah perusahaan.

Hoka, merek sepatu lari milik Deckers Brands, mencatat peningkatan penjualan bersih 34% pada kuartal pertama menjadi USD 533 juta, melampaui setengah miliar untuk pertama kalinya, bahkan diminati non-pelari karena faktor kenyamanan.

Crocs juga mencatat kenaikan penjualan tahunan 6% pada kuartal pertama, mencapai rekor USD 939 juta, didorong oleh kolaborasi unik dan permintaan konsumen yang tinggi.

Kesimpulannya: sepatu yang dulu dianggap aneh kini menjadi mesin pertumbuhan berkat kombinasi kenyamanan, kolaborasi kreatif, dan viralitas.

Kolaborasi Lokal-Global: Melissa x Diesel

Tren ugly shoes juga menyentuh ranah kolaborasi fashion global. Belum lama ini, Melissa menggandeng Diesel meluncurkan Melissa Quantum Sneaker + Diesel seharga IDR 3.700.000. Koleksi ini terinspirasi dari parametric design dan optical art, menghasilkan estetika futuristis yang menyatukan identitas keduanya. Dengan material Melflex PVC dan insole berbasis biodegradable EVA, sneakers ini hadir sebagai pilihan sustainable sekaligus trendi, resonansi sempurna dengan selera Gen Z.

Selain itu, ada beberapa rekomendasi “ugly shoes” lainnya untuk kamu yang ingin tampil beda. Berikut selengkapnya:

  • Maison Margiela Tabi Ballet Flats – USD 650–850.
  • Balenciaga Triple S Sneakers – sekitar USD 1,100.
  • Krispy Kreme x Crocs Classic Clogs – Rp 1.799.000 untuk edisi Golden Hour dengan detail playful.
  • Birkenstock Boston Clogs – sekitar USD 150.
  • MSCHF Big Red Boots – sekitar USD 350.
  • Melissa Quantum Sneaker + Diesel – Rp 3.700.000.

Vibram V-Soul FiveFingers – sekitar USD 125–150.wUgly shoes membuktikan bahwa “aneh” bisa jadi daya tarik utama. Ia bukan sekadar sepatu jelek yang viral, melainkan refleksi dari perubahan budaya mode: kejujuran, kenyamanan, dan kebebasan berekspresi. Di tengah dunia fashion yang sering penuh tuntutan estetika, sepasang ugly shoes memberi pesan sederhana tapi kuat: gaya terbaik adalah gaya yang membuatmu nyaman, meski dianggap jelek oleh orang lain.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|