Polkadot Is Back! Motif Ikonis Ini Jadi ‘The It Print’ Musim Panas 2025, Dipakai Jihyo Twice, Hailey Bieber, hingga Olivia Rodrigo

Fimela.com, Jakarta Tren fashion selalu berputar, dan musim panas 2025 menjadi buktinya. Motif polkadot, si bintik-bintik klasik yang sempat dianggap ketinggalan zaman, kini kembali menjadi primadona. 

Ia tampil di panggung runway Spring Summer 2025 maupun Fall Winter 2025, street style, hingga penampilan selebriti dunia, bukan lagi sebagai simbol retro semata, melainkan sebagai statement fashion yang playful, ekspresif, dan edgy.

Tak banyak yang tahu bahwa pada abad ke-18 dan 19, pola bintik justru diasosiasikan dengan hal-hal menyeramkan, seperti cacar dan wabah penyakit menular. Bentuknya yang tidak beraturan kala itu memicu rasa takut dan dianggap tidak estetik. Hanya setelah Revolusi Industri, ketika mesin cetak tekstil mulai menghasilkan motif polkadot secara presisi, motif ini mulai diterima publik.

Melansir British Vogue, istilah polka dot sendiri muncul pada 1850-an, terinspirasi dari demam dansa polka di Eropa. Motif ini semakin melejit pada 1950-an, kala Marilyn Monroe tampil dalam dress polkadot William Travill untuk 1955 classic “The Seven Year Itch”, dan tiga tahun kemudian Christian Dior menghadirkan koleksi couture dengan motif serupa. Meski sempat diasosiasikan kuat dengan gaya vintage, kini polkadot kembali diperkenalkan dalam konteks yang jauh lebih modern dan relevan.

Tahun ini, polkadot muncul dalam berbagai interpretasi menarik di panggung mode Spring Summer 2025 dan Fall Winter 2025. Pola ikonis ini mendapat pembaruan dalam berbagai skala, warna mencolok, dan siluet kontemporer, menjadikannya lebih dari sekadar nostalgia masa lalu.Para desainer dari berbagai ibu kota mode dunia merangkul tren ini dengan interpretasi yang beragam. Jacquemus membawa sentuhan retro yang segar, Moschino menghadirkan semangat jenaka dan eksentrik khasnya, sementara Carolina Herrera tetap setia pada gaya klasik nan elegan.

Apa yang membuat polkadot terasa segar musim ini adalah daya adaptasinya. Pola ini tampil dalam berbagai bentuk: dari tailoring tajam, layer transparan, hingga rok flowing yang feminin. Tak hanya hitam-putih, polkadot kini juga hadir dalam warna-warna primer cerah, pastel lembut, hingga kombinasi kontras yang mencolok dan mengejutkan, membuktikan bahwa motif ini mampu menjangkau berbagai karakter dan gaya pribadi.

Polkadot menawarkan keseimbangan yang unik: cukup berani untuk mencuri perhatian, namun tetap klasik dan mudah dipadupadankan. Di tengah pergeseran tren ke arah fashion yang lebih personal dan less trend-driven, motif seperti polkadot justru terasa relevan.

Fashionista kini mulai meninggalkan microtrends dan mulai memilih fashion yang lebih ekspresif dan berkelanjutan. Dengan begitu, motif polkadot tidak lagi terlihat "usang", tapi sebagai pilihan sadar akan estetika dan nostalgia yang bisa dibentuk ulang sesuai kepribadian masing-masing.

Tak heran jika banyak selebriti juga telah mengadopsi tren ini dalam berbagai kesempatan. Jihyo TWICE misalnya yang tampil memukau memadukan halter top polkadot dengan crop tee warna putih dan high waist pants. Selanjutnya, ada Hailey Bieber yang memilih sleeveless top dan celana legging polkadot untuk tampilan kasual sehari-harinya.

Gaya ini juga diadaptasi oleh penyanyi Gen Z seperti Olivia Rodrigo yang belum lama ini tertangkap kamera tengah mengenakan sleeveless top, polkadot shorts pants, dan sepatu boots yang beri kesan casual edgy. Belum lama ini, Dua Lipa terlihat mengenakan strapless dress polkadot pink dari Valentino SS25, membangkitkan nostalgia glam era ’80-an.

Menurut British Vogue, motif polkadot bahkan tak lagi eksklusif milik gaya ibu-ibu Sloane Ranger (julukan untuk sosialita Inggris). Kini, ia direbut kembali oleh fashion girls untuk tampil lebih berani dan ekspresif, selaras dengan tren "boom boom fashion", era baru yang menolak gaya minimalis membosankan dan merayakan glamor tanpa kompromi.

Motif ini sangat fleksibel, cocok untuk kamu yang ingin tampil standout maupun yang memilih gaya subtle. Beberapa fashion influencer lokal pun sudah menunjukkan gaya polkadot versinya. Seperti @j.noviena tampil preppy dengan dress polkadot off-shoulder yang dipadukan dengan kemeja putih polos dan mary jane merah sebagai statement.

Lalu ada, @bilasuryanto menghadirkan gaya athleisure-meets-edgy dengan long sleeve sporty top, pencil skirt polkadot, boots runcing, dan obi belt utilitarian.

Tips lainnya, kamu bisa memadukan polkadot sheer dress dengan heels hitam untuk look malam yang elegan. Lalu, coba blus polkadot dan celana garis-garis untuk clashing print yang berani. Tambahkan aksesori polkadot seperti heels, scarf, atau bahkan nail art untuk sentuhan kecil yang playful.

Berikut beberapa pilihan brand untuk tren polkadot di musim panas ini:

• Zara – Halter Dress Polkadot Harga: Rp1,6 jutaan Tampilan kasual-seksi yang cocok untuk liburan atau brunch akhir pekan.
• Mango – Flared Long Sleeve Polkadot Dress Harga: Rp2,3 jutaan Dress flowy yang cocok untuk ke kantor maupun acara semiformal.
• Self-Portrait – Polka Dot Midi Dress Harga sebelum diskon: Rp10 jutaan Harga diskon: Rp6 jutaan Cocok untuk cocktail party atau wedding guest look.
• Saint Laurent – Ruched Polkadot Dress Harga: £2.600 (sekitar Rp55 jutaan) Tampilan runway-ready dengan kualitas couture dan siluet berani.